Jangan lupa buat tekan bintang yang ada di kiri bawah yaa, dan komen di setiap paragraf nya juga jangan lupa!!
⭑Happy Reading⭑
***
"Tamara," panggil lelaki itu dengan mendekat ke arah Tamara.
Tamara pun menoleh mendengar namanya dipanggil, "Kenapa?" tanya Tamara.
"Kita di suruh keruangan Pak Riko, sekarang," ucap Vando memberi tahu.
Tamara mengangguk, "Duluan aja," kata Tamara menyuruh Vando untuk lebih dulu ke ruangan kepala sekolah.
"Gue tunggu," ucap Vando yang berada di samping Tamara dan menyilangkan tangan di dada.
Tamara menggeleng, Vando memang sangat keras kepala. "Enggak, lo duluan aja," tolak Tamara.
"Gue tungg-" ucap Vando menggantung ketika ada seseorang yang memotong ucapnya.
"Kalo Tamara udah nolak jangan di paksa," peringat lelaki itu yang baru datang dan mendekati ke arah Tamara.
Vando menoleh ke sumber suara tersebut, "Bukan urusan lo juga," kata Vando tak mau kalah.
"Lo cowok, jangan pernah gitu ke cewek, kesannya lo kayak maksa dia," ujar Gika mengingatkan dan menatap Vando dengan tatapan serius. "Dia gak mau, gak usah di paksa," lanjutnya.
"Pergi aja lo, gak ada urusannya sama lo," peringat Vando dan menyuruh Gika pergi.
Tamara yang dari tadi diam melihat Gika dan Vando beradu mulut kini membuka suaranya.
"Kalian berdua apaan sih!" ucap Tamara kesal menatap Gika dan Vando secara bergantian.
"Lo juga Vando, gue tadi udah bilang lo duluan aja. Gue bisa nyusul," ucap Tamara sambil menatap Vando.
"Lo juga Gika, kenapa ikut-ikutan?" tanya Tamara kepada Gika.
"Gue gak suka aja liat cowok kayak gini maksa-maksa cewek," jelas Gika sambil menatap Vando.
"Cemburu lo?" ejek Leo ketika mendengar ucapan dari Gika tadi.
Gika tak membalasnya lagi dan pergi begitu saja meninggalkan tempat itu dan masuk kedalam kelasnya diiringi Leo.
"Gue duluan," ucap Vando menyudahi pertengkaran ini dan memilih pergi.
"Dari tadi kek," ketus Tamara merasa kesal. Coba saja dari tadi, tidak mungkin akan terjadi keributan pagi-pagi seperti ini.
"Mau ke kantor aja mesti ribut gini, heran deh." Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran, karena melihat keributan dari Gika dan Vando tadi.
"Lo masuk cuma buat taruh tas?" tanya Lisa menatap Tamara yang sedang menaruh tasnya dan kembali bangkit. "Iya," balas Tamara singkat.
"Yaelah, gue bisa bawanya kalo gitu, kenapa gak pergi aja tadi," titah Lisa kepada Tamara.
"Gue males sama dia," balas Tamara.
"Permisi pak," ucap Tamara baru saja datang dan masuk kedalam ruangan kepala sekolah.
"Ya, silahkan masuk Tamara," balas Pak Riko menyuruh Tamara segera masuk.
"Maaf saya telat, tadi habis dari kelas dulu pak," ujar Tamara dengan sopan.
"Tidak masalah," ucap Pak Riko tidak mempermasalahkannya. "Baik, kalian sudah liat jadwal olimpiade kalian?" tanya Pak Riko meningkatkan Tamara dan Vando.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...