Pagi hari ini Tamara baru saja datang sampai di sekolahan dan langsung disambut dengan cibiran murid-murid.
"Kak Tamara putus ya sama Kak Gika?"
"Kak Gika seleranya turun ya."
"Tamara yang cantik, pinter, baik hati aja disia-siain, lah gimana gue."
"Gika apaan pilih itu cewek, diliat-liat itu cewek manja, gak kayak Tamara yang mandiri."
"Jangan dengerin omongan mereka." Tamara menoleh ke sumber suara itu, dan ternyata itu adalah Vando.
Tamara tersenyum dan mengangguk, Vando mengiringi langkah Tamara berjalan menuju ke arah kelas mereka.
Di koridor menuju ke kelas, Tamara berhenti ketika melihat Gika menghampirinya. Gika menatap Vando, mengapa harus bersama Vando?
Jika Gika bisa bersama Viera, mengapa Tamara tidak bersama Vando?
"Pulang sekolah nanti langsung bareng aku," kata Gika mengajak Tamara untuk langsung pulang bersama.
"Pulang ke rumah dulu, harus ganti baju biar sopan." Tamara tidak mau jika Gika langsung ke rumahnya dengan pakaian sekolah yang belum terganti.
Gika mengangguk lalu mengajak Tamara untuk segera melanjutkan perjalanan menuju ke kelas. Vando hanya mengikuti Gika dan Tamara yang berada lebih depan darinya.
***
Gika kini sudah siap dan tinggal pergi ke rumah Tamara. Gika turun menyusuri anak tangga, tujuannya sekarang adalah berpamitan dengan Lena.
"Gika pamit ke rumah Tamara ya Ma," kata Gika langsung berpamitan.
"Gika, kamu udah siap?" tanya Viera yang baru saja datang. Gika menatap Viera bingung 'Sudah siap?'
"Maksudnya?" tanya Gika tak mengerti.
"Kamu anterin aku ke bandara ya, Mama Papa hari ini sampai." Kedua orang tua Viera hari ini tiba di Indonesia, tepatnya siang ini.
Viera sangat bersemangat, tidak sabar lagi untuk bertemu dengan orang tuanya. Mendengar itu Gika langsung mengalihkan tatapannya kepada Lena.
"Gika gak bisa anter Viera, Gika mau ketemu Tamara," ucap Gika apa adanya, tanpa menutup-nutupinya dari Viera.
"Mama mohon, kamu anter Viera ya, dia mau jemput orang tuanya." Lena menatap Gika dengan tatapan memohon.
"Gika mohon, izinin Gika ketemu Tamara sekarang." Gika pun menatap Lena dengan tatapan penuh harapan.
"Gika, Mama mohon ya. Ketemu Tamara bisa besok juga kan." Tanpa Lena sadari, kini tatapan Gika berubah menjadi kecewa.
"Gika udah turuti semua kemauan Mama masalah Viera. Gika selalu nurut, sampai-sampai hubungan Gika diambang permasalahan." Entah mengapa Lena sekarang selalu memaksakan kehendaknya sendiri, tanpa memikirkan Gika lagi.
"Bukan gitu Nak--"
"Gika kecewa sama Mama." Setelah mengucapkan kata-kata terakhir itu, Gika langsung meninggalkan Lena dan Viera.
Viera yang tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka sedikit bingung dengan masalah sebenarnya.
"Viera, kamu susul Gika ya." Viera mengangguk dan langsung berlari mengejar Gika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...