Kini Viera sedang berada di rumah Leo, Gika tidak ada disana karena orang tua Viera ingin membicarakan sesuatu kepada Gika.
Orang tua Viera meminta Leo untuk mengajak Viera untuk pergi dan tidak mengikuti pembicaraan yang mereka bahas.
"Leo, aku mau tanya." Mendengar Viera ingin menanyakan sesuatu, Leo menatap Viera dengan ekspresi memperbolehkan Viera bertanya.
"Tamara itu siapa?" Viera memberanikan diri untuk menanyakan hal ini kepada Leo, karena Viera dibuat sangat penasaran siapa Tamara sebenarnya.
Leo bingung, apakah Leo harus berkata jujur kepada Viera Atau kembali berbohong seperti yang Gika lakukan?
"Sebenarnya Tamara itu pacar Gika." Dan pada akhirnya Leo memilih untuk jujur berbicara apa adanya kepada Viera, tanpa menutup-nutupinya.
Mendengar itu seketika mengubah ekspresi Viera menjadi terkejut. "Vi kenapa?" tanya Leo.
"Aku ambilin minum." Leo segera bangkit dan langsung membawakan segelas air putih untuk Viera.
"Kambuh lagi? Obatnya bawa gak?" tanya Leo memastikan keadaan Viera.
Viera menggeleng pelan mengartikan bahwa ia tidak membawa obatnya. Sekuat tenaga Viera menahan sakitnya, sambil menggigit ujung bibirnya.
"Kita ke rumah sakit sekarang." Leo semakin dibuat cemas ketika Viera sudah memejamkan matanya. Tak banyak waktu lagi, Leo segera mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju ke rumah sakit.
***
Disini, di kediaman rumah Wijaya kedua orang tua Viera dan keluarga Wijaya sedang berada. Kedatangan orang tua Viera kesini ada yang ingin mereka bahas.
"Gika, bisa kamu bantu kami?" Eric---Papa Viera langsung to the point membahas permasalahan ini.
"Bantu apa Om?" tanya Gika karena Gika tidak tahu harus membantu apa.
"Bantu Viera sembuh ya," ucap Eric meminta kepada Gika. Tanpa perlu di suruh pun Gika siap membantu Viera sampai sembuh dari sakitnya.
"Tanpa Om minta, Gika pasti bantu," jawab Gika dengan tegas.
"Dengan menerima perjodohan yang pernah kita bahas sebelumnya." Tidak, Gika tidak akan pernah menerima perjodohan itu. Mengapa orang tua Viera tetap kokoh melakukan perjodohan ini walaupun sudah di tolak?
"Maaf, kalau itu saya tidak bisa." Untuk kesekian kalinya Gika menolak dan tidak akan mau menerima perjodohan ini.
"Tante mohon Gika, Viera menyayangi kamu lebih dari seorang sahabat. Itu pasti membuat Viera menjadi lebih semangat menjalani proses penyembuhannya." Kini Rica---Mama Viera yang kembali memohon kepada Gika.
"Saya menganggap Viera juga lebih dari seorang sahabat, saya sudah menganggap Viera sebagai adik saya sendiri." Gika menyayangi Viera memang lebih dari seorang sahabat, Gika menyayangi Viera seperti seorang kakak dengan adiknya, tidak lebih.
"Viera pernah cerita, ternyata makin kesini Viera semakin menyayangi kamu," kata Rica menceritakan semuanya.
"Ilham, kamu bujuk anak kamu untuk menerima perjodohan ini." Eric memanipulasi Ilham agar memberi pengertian kepada Gika untuk menerima perjodohan ini.
"Maaf, saya hanya bisa menyetujui apapun yang anak saya pilih. Saya tidak bisa memaksakannya." Ilham tahu rasanya di paksakan oleh kehendak orang lain dan Ilham tidak mau jika Gika terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Ficção Adolescente(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...