Selamat pagi semua, happy weekend!!
Happy boyfriend day hihi
Happy reading<33
***
Hari ini Tamara dan Gika kini sedang membantu Winda membuat kue.
"Tamara, kamu ngobrol aja sama Gika. Ini biar Bunda aja yang buat kue nya," ucap Winda kepada Tamara.
"Gika nya juga gak mau, dia mau bantu Bunda malah," balas Tamara.
"Iya, Gika bantu aja Bun," Gika pun ikut senang bisa membantu membuat kue. Walaupun sebenarnya dia bingung dengan cara-caranya.
"Ya sudah, kalau kalian mau bantu," putus Winda. "Bunda mau kedepan dulu, Tamara, kamu mixer dulu adonan ini."
Lalu Winda meninggalkan Tamara dan Gika berdua di dapur.
"Sini, aku aja yang pegang," Gika mengambil alih mixer yang Tamara pegang.
"Kamu harusnya duduk aja, gak perlu bantu-bantu," ucap Tamara sambil memperhatikan Gika yang sedang fokus.
"Ngapain duduk-duduk gak ada kerjaan, mendingan juga ikut bantu. Kamu nya juga gak mau diajak jalan," balas Gika, tadi Gika sudah mengajak Tamara untuk pergi jalan. Namun, Tamara menolaknya.
"Tamara, didepan ada temen kamu tuh," ujar Winda memberi tahu Tamara.
Tamara menatap Gika sejenak, "Siapa Bun?" tanya Tamara penasaran.
Winda sedikit mengingat-ingat nama orang itu, "Itu loh, temen kamu yang biasanya jadi partner olimpiade," ucap Winda memberi tahu, namun ia lupa siapa namanya.
"Vando?" tanya Gika memastikan.
"Nah, iya, Vando," jawab Winda dengan yakin. "Kamu temuin dulu gih," Winda menyuruh Tamara agar menemui Vando terlebih dahulu.
"Kenapa gak diajak masuk, Bun?" tanya Tamara.
"Dia nya gak mau, mau tunggu diluar saja katanya." Winda tadi sudah menyuruh Vando agar menunggu didalam saja, namun Vando menolaknya dan memilih menunggu Tamara didepan saja.
"Ya udah, Tamara kedepan dulu," ucapnya pada Winda dan dibalas anggukan kecil dari Winda. "Aku kedepan dulu ya," bisik Tamara ke Gika dan mendapat anggukan dari Gika.
"Vando, kenapa gak masuk?" tanya Tamara ketika sudah berada di teras depan bersama Vando.
Vando pun menoleh kita menyadari kehadiran Tamara. "Disini aja, bentaran doang," balas Vando dengan senyumnya.
"Ohh, ya udah, duduk dulu," ucap Tamara mempersilahkan Vando untuk kembali duduk.
"Ada perlu apa?" tanya Tamara to the point q, sampai-sampai Vando datang kerumahnya dan tidak mengabarinya terlebih dahulu.
"Mau minta temenin lo ke tokoh buku, ada buku yang mau dibeli," ucap Vando memberi tahu.
"Kapan?" tanya Tamara.
"Sekarang, kalau lo bisa," balas Vando. Vando berharap Tamara bisa pergi dengannya hari ini.
Tamara berfikir terlebih dahulu, sebenarnya Tamara bisa saja menemani Vando hari ini. Namun, sekarang kan lagi ada Gika, mana mungkin Tamara meninggalkan Gika dan memilih pergi bersama Vando.
"Kenapa, gak bisa ya?" tanya Vando ketika melihat wajah Tamara tampak kebingungan.
"Iya, sorry, gue gak bisa kalau hari ini. Karena didalem masih ada Gika, jadi gak enak kalau ninggalin Gika," ucap Tamara sejujurnya, semoga Vando bisa memahaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...