Tamara dan Lisa bergegas menuju ke toilet untuk mengganti pakaian olahraga mereka. Hari ini ada praktik olahraga.
Setelah pakaian mereka sudah berganti, mereka langsung menuju ke lapangan. Disana sudah ada Pak Ahmad, selalu guru mapel olahraga. Ia sedang menjelaskan beberapa materi.
Setelah menjelaskan beberapa materi kepada murid-muridnya, Pak Ahmad memberi tau bahwa ia sedang ada urusan mendadak di luar sekolah. Jadi praktik hari ini di undur.
Murid-murid memilih melanjutkan kegiatan olahraga mereka, daripada hanya memilih untuk berdiam diri di kelas, lebih baik melanjutkan olahraga.
Ada pula yang meninggalkan lapangan, dan menuju ke kantin tercinta, untuk mengisi perut kosong mereka.
"Bosen nih, basket kuy," ucap Lisa mengajak Tamara untuk bermain basket.
Tamara mengangguk setuju lalu berdiri, "Boleh, sekali buat latihan praktik," ucap Tamara.
Lisa dan Tamara memainkan basket itu. Sudah beberapa kali basket itu masuk kedalam ring. Merasa sudah cukup lelah dengan aktivitas yang mereka lakukan. Mereka berhenti sejenak untuk beristirahat.
"Cape nih," lirih Lisa dengan nafas yang tak teratur, dan keringat bercucuran. Begitu pula dengan Tamara.
"Kantin yuk," ajak Tamara, karena tenggorokannya seakan meminta minuman yang dingin-dingin, menyegarkan pastinya.
Lisa mengangguk, dan berdiri mengikuti Tamara. Namun...
Tamara di kagetkan dengan pantulan bola yang mengenai kepalanya. Tamara kaget, tentu saja. Siapa yang tidak kaget jika mendapatkan serangan mendadak seperti itu?
Lisa menghampiri Tamara, dan memegangi tubuh Tamara, takut Tamara pingsan pikirnya.
"Ra, gak papa?" tanya Lisa memastikan, dan juga disertai dengan perasaan yang cemas. Lalu Lisa melirik kearah seseorang yang sedang santai melipat kedua tangannya.
"Sialan," umpat Lisa setelah melihat siapa perempuan itu. Lalu Lisa mendudukkan Tamara di bangku, dan meninggalkan Tamara.
"Maksud lo apaan hah?!" ucap Lisa menatap tajam perempuan yang berada dihadapannya itu. "Lo mau bikin Tamara celaka?" tanya Lisa penuh penekanan, dan di pastikan ia sangat emosi.
"Sorry, sengaja," ucap perempuan itu sambil tertawa. Lisa menggebu-gebu mendengar ucapan yang dilontarkan perempuan itu. Perempuan itu adalah Sasa.
Ya, Sasa yang melemparkan bola voli kearah Tamara dan mengenai Tamara. Jika ditanya itu tidak sengaja atau sengaja, maka jawabannya itu SENGAJA.
Dengan geram, Lisa menarik rambut Sasa secara tiba-tiba, dan Sasa pun merasakan kesakitan.
"Sa, udah. Berhenti," ucap Tamara mendekat kearah Lisa.
Muka Tamara kelihatan pucat. Lisa yang melihat Tamara dengan keadaan itupun sontak langsung melepaskan tarikannya.
"Ra, pucat banget," ucap Lisa khawatir, dan memegangi pundak Tamara.
"Gue gak papa," ucap Tamara dengan suara lesu.
Mendapati Lisa yang sudah melepaskan tarikannya, Sasa langsung bergegas pergi dari tempat itu.
"Kita ke UKS," ucap Lisa, tanpa memperdulikan Sasa yang tak ada lagi disana.
Setelah berjalan beberapa langkah, tiba-tiba pandangan Tamara menjadi gelap, dan kepalanya menjadi pusing. Tamara tak bisa menahannya lagi dan ambruk di tubuh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...