Haii, aku update cerita hari ini, karena lagi seneng bangettt, mau berbagi kebahagiaan kalau sampe hehe.
Di penghujung tahun 2021 ini aku di kasih kebahagiaan yang gak aku sangka huhu, SBL SBL (SENENG BANGET LOHH)
Happy new year, 2021 is over.
Aku, kamu, kalian, kita semua hebat bisa bertahan sampai di titik ini. Semoga di tahun 2022 kita semua selalu di berikan kebahagiaan serta kesehatan. Jangan lagi sedih-sedih, buang yang ga harus kita bawa, tinggalkan.
Kehidupan sebenarnya ada di diri kalian sendiri.
But, banggalah jadi diri sendiri. Untuk 2022, selamat datang ❤️❤️
Semoga di tahun depan ARAGIKA bisa naik ke versi cetak, Aamiin Ya Rabb ❤️❤️
Siap baca kisah Gika dan Tamara?
Chapter kali ini spesial untuk kalian, komen setelah baca chapter kali ini ya!
Jangan emosi.
*****
|| 50. TENTANG KECEWA ||
"Pada dasarnya, ke kecewaan memang selalu datang dari orang-orang yang kita sayang. Tetapi jangan jadikan ke kecewaan itu sebagai penghancur semua harapan."
*****
Setelah beberapa hari tidak masuk sekolah di karenakan sakit, kini Tamara bisa kembali sekolah seperti biasanya.
Selama beberapa hari itu pula Gika tidak bisa bertemu dengan Tamara. Karena Ayah Tamara masih melarang Tamara untuk bertemu Gika.
"Kamu udah sembuh?" tanya Gika memastikan kondisi Tamara sekarang.
"Aku baik-baik aja," balas Tamara sambil tersenyum menatap Gika. Tamara sangat merindukan Gika.
"Kangen aku gak?" tanya Tamara kepada Gika. Gika tersenyum dan mengacak rambut Tamara dengan pelan.
"Kangen banget malah," balas Gika sejujurnya sambil memegang pundak Tamara.
Dengan malas Vando menghampiri Tamara yang sedang bersama Gika. Jika tidak disuruh oleh Pak Riko, Vando juga tidak menemui Tamara pada saat bersamaan dengan Gika.
"Ra, kita di suruh ke ruangan Pak Riko," kata Vando memberi tahu Tamara untuk segera pergi ke ruangan Pak Riko.
Tamara pun mengangguk dan segera pergi ke ruangan Pak Riko diiringi dengan Vando di sampingnya.
"Saya punya kabar baik untuk kalian bertiga," kata Pak Riko sangat berbahagia memandangi mereka satu persatu.
"Tamara, Vando, dan Dinda kalian lolos seleksi di universitas Gunadarma lewat jalur beasiswa." Pak Riko terlihat sangat senang sekali mendengar ada tiga orang perwakilan sekaligus dari SMA Jayasakti mendapatkan beasiswa ini.
Vando tersenyum bahagia, ternyata kerja kerasnya selama ini terbayar sudah. Begitupun dengan Dinda, Dinda sangat tidak menyangka jika ia juga bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa ini.
Lain halnya dengan Tamara, entah ia harus terlihat senang atau sedih mendapatkan kabar yang membahagiakan seperti ini.
Tetapi Tamara tetap bersyukur dan berterima kasih, karena perjuangannya selama pun tak sia-sia. Tamara sudah bisa mewujudkan impian kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...