Ilham, Lena, Gika, dan Viera kini sedang menikmati sarapan yang telah dibuat pagi ini.
Hari ini adalah hari senin, hari dimana Viera tunggu-tunggu telah tiba. Pagi ini Viera sangat bersemangat, karena hari ini Viera akan kembali sekolah di sekolah umum setelah tiga tahun lamanya belajar dari rumah.
"Aku udah selesai sarapannya." Viera telah menghabiskan sarapannya dan tersenyum menatap orang-orang yang ada disana.
"Kamu semangat sekali Viera," kata Ilham melihat raut wajah Viera yang sangat berantusias.
Viera tersenyum, "Harus dong Om, hari ini kan hari dimana Viera nanti-nantikan." Viera sangat senang akhirnya dia bisa merasakan kembali sekolah yang sesungguhnya.
"Kamu harus semangat ya sekolahnya," ucap Lena memberikan semangat kepada Viera.
"Siap Tante!" balasnya dengan senyumannya.
"Gika, ayo berangkat." Viera menatap Gika untuk segera langsung berangkat ke sekolah.
Gika belum sempat menceritakan semuanya kepada Tamara tentang Viera, bahkan Tamara pun belum tahu siapa itu Viera.
Gika hanya berharap semoga hari ini ada keajaiban yang datang agar tidak mempertemukan Tamara dan Viera, walau tidak mungkin.
Gika mengangguk lalu berdiri mengambil tasnya dan langsung berpamitan kepada kedua orangtuanya.
Murid-murid SMA Jayasakti sekarang sedang berada di lapangan, bersiap-siap untuk melaksanakan upacara bendera tiap hari senin.
Setelah barisan siap dan rapi, kegiatan upacara pun dimulai dengan hikmat. "Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu Indonesia raya."
Seluruh siswa-siswi pun dengan hikmatnya menyanyikan lagu Indonesia raya mengiringi bendera merah putih sampai berkibar.
Bruk....
Viera ambruk di dalam barisan karena tidak bisa menahan lagi kepalanya yang pusing dan pengelihatannya pun sudah gelap.
"Astaga, Viera pingsan," ucap Leo cemas menyadari Viera yang sudah terkulai lemah dibawah.
Gika pun langsung menoleh, berlari mendekat dan langsung menggendong Viera untuk segera dibawa ke UKS.
"Bawa ke UKS," kata seorang guru yang baru saja datang dan langsung memberikan perintah untuk langsung dibawa ke UKS segera.
Semua siswa-siswi langsung mengalihkan pandangannya ke barisan kelas 12 IPA 4 melihat apa yang terjadi.
Gika yang menggendong tubuh mungil Viera dan Leo yang ada di belakangnya. Banyak yang heran melihat Gika menggendong perempuan asing yang mereka tidak kenal. Tak terkecuali Tamara dan Lisa.
Tamara yang melihat Gika menggendong perempuan yang tidak tahu itu siapa yang diam melihat Gika pergi begitu saja.
"Itu cewek yang gue liat di mall," kata Lisa menyadari bahwa yang digendong Gika itu adalah perempuan yang Lisa temui di mall bersama Gika kemarin.
"Semuanya, alihkan pandangan kalian kedepan!" teriak seorang guru memperingati murid-murid untuk kembali fokus ke pelaksanaan upacara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGIKA
Teen Fiction(Belum Direvisi) 💌 𝓜𝔂 𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 Ternyata dari pertemuan pertama sudah membuat Gika jatuh hati kepada seorang gadis bernama Tamara. Anggika Putra Wijaya most wanted di SMA Jayasakti itu terlihat sangat cuek dan dingin kepada gadis-gad...