44. Tidak Mengakui

138 22 10
                                    

"Nyatanya tidak diakui lebih menyakitkan daripada cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan."

- Tamara Bleszynski

****

Tamara merasa hubungannya dengan Gika semakin kesini semakin menjauh gara-gara adanya Viera. Tapi Tamara tidak menyalahkan Viera sedikit pun.

Tamara dan Lisa kini sedang berada di kantin menikmati makanan yang telah mereka pesan. Beberapa hari belakangan ini Gika maupun Leo tidak pernah lagi bergabung bersama Tamara dan Lisa saat di kantin.

"Lo baik-baik aja kan sama Gika?" Lisa sangat penasaran dengan kelanjutannya hubungan sahabatnya ini. Karena sudah beberapa hari ini Lisa tidak melihat Gika menghampiri Tamara.

Tamara mengangguk dengan ragu membalasnya dan tersenyum menatap Lisa.

"Kalau ada apa-apa jangan sungkan cerita sama gue." Lisa memegang tangan Tamara dan tersenyum.

"Halo, kami boleh gabung?" Tiba-tiba ada tiga orang yang datang di meja makan mereka, ada Gika, Leo, dan tentunya Viera.

Tamara menoleh melihat kehadiran mereka bertiga dan menatap Gika sejenak, "Boleh, silahkan," ucap Tamara memperbolehkan mereka untuk bergabung dan sedikit menggeser posisi duduknya.

"Leo kamu duduk disana, aku disini dan Gika disamping aku." Viera mengatur tempat duduknya, Leo dan Gika hanya menurut saja dengan apa yang diperintahkan oleh Viera.

"Kenalin, aku Viera." Viera menatap Tamara sambil tersenyum untuk memperkenalkan dirinya.

Tamara membalas senyumannya, "Aku Tamara," balas Tamara dengan ramah. "Dan ini Lisa, sahabat aku." Tamara turut memperkenalkan Lisa kepada Viera.

Lisa tersenyum sekilas menatap Viera dan Viera pun membalas senyumnya dengan tulus.

"Kamu siapanya Gika?" tanya Viera tiba-tiba menanyakan hal ini kepada Tamara.

Mendengar itu Tamara terdiam dan menatap Gika, Tamara tidak mau menjawabnya sendiri. Tamara ingin mendengar apakah Gika akan menjawabnya?

"Tamara temen gue," balas Gika tanpa pikir panjang, tanpa memikirkan perasaan Tamara seperti tak dianggap.

Mendengar pengakuan itu dari Gika Tamara tersenyum miring menatap Viera.

Lisa dan Leo mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala, melihat pengakuan yang di ucapkan Gika tadi.

"Aku sahabat Gika dan Leo." Viera tersenyum lebar melanjutkan perkenalannya.

Entah mengapa hati Tamara merasa sakit dan ada rasa kecewa mendengar pengakuan Gika yang memperkenalkan Tamara kalau dia hanya teman, bukan pacar.

Mengapa Gika tidak mengakui yang sebenarnya?

"Kami udah selesai makannya, silahkan lanjutkan makan kalian. Kami permisi." Tamara hendak berdiri dari duduknya dan menatap Lisa agar segera pergi dari tempat itu.

"Makasih ya," ucap Viera berterima kasih.

Gika memegang tangan Tamara untuk menahannya untuk pergi. Dengan cepat Tamara langsung melepaskan pegangannya itu.

ARAGIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang