黒子のバスケ One Shot!! [END]

Your Lie In April 1st [Special April Fool's Day]

Yahoo!
Happy Fool's Day yo!
Gak ada yang mau ngebohongin Ken gitu?/plakk.
Ya udah Ken aja yang bohongin kalian >w</heh!

Hari ini update dua kali yey!
Pairingnya sama siapa hayo? Ada yang bisa tebak gak?
Tenang. Ini alurnya happy kok ( ´∀｀)

Ah btw, judulnya kayak anime ya. Tapi isinya pure imajinasi KenKen kok UwU

Jaa, let's enjoy! (≧▽≦)

=~=~=~=~

Hari itu langit nampak berawan. Angin sejuk yang mulai menyebarkan aroma hujan mulai terasa. Dan benar saja, hujan turun dengan deras seolah sama sekali tidak mengizinkan kami untuk pulang padahal hari semakin larut.

Kau bangkit dari dudukmu lalu berbalik dan menatapku. Aku masih ingat jelas apa yang kau ucapkan saat itu.

"{First Name}-san tunggu disini ya. Aku akan turun dan mengambil payung lalu menjemputmu. Dengan begitu kau tidak akan kehujanan."

Aku heran. Kenapa kau sangat percaya diri saat itu? Mengatakan 'akan turun' semudah itu. Apa kau pikir menuruni bukit ditengah hujan semudah itu?

Padahal aku sudah berusaha untuk menahanmu, membiarkanmu tetap disini menemaniku sampai hujannya reda. Tapi kau malah memaksa dan dengan seenaknya mengambil keputusan sendiri.

"Jangan khawatir. Aku pasti akan kembali! Aku janji!"

Kalimat yang penuh semangat dan keberanian itu terlontar begitu saja dari bibir kecilmu. Lalu kaki kecil itu berlari menapaki jalan yang terlihat licin sebelum akhirnya menghilang dari pandanganku.

Kau bilang kau akan kembali dan kau sudah berjanji. Namun pada akhirnya aku tidak pernah melihatmu lagi. Langkah kaki kecil itu tidak pernah kembali padaku. Tidak pernah lagi menghampiriku.

Hari itu, tepat tanggal 1 April. Kau berbohong padaku.

×××

Gadis bernama {Full Name} itu melempar koin 5 yen, membunyikan lonceng lalu menepuk kedua tangannya dan berdoa. Hal yang sama dilakukan oleh kedua teman yang berdiri disamping kirinya.

"Dai-chan. Foto-foto sebentar yuk disana!"

Gadis bersurai pink itu menunjuk tempat tepat ditengah tangga. Tangannya yang lain menarik paksa pemuda berkulit Tan yang nampak enggan melakukan hal yang diinginkan kekasihnya itu.

"Kau foto saja sendiri. Aku malas!"

"Jangan begitu, Dai-chan. Sekali saja ya?"

Walau begitu sang pemuda dengan terpaksa berfoto dengan banyak pose bersama kekasihnya. Setelah mengambil banyak foto, manik sebiru malam itu melirik gadis bersurai {Hair Colour} yang sedang duduk melamun di pinggir kuil.

Aomine menghampirinya lalu menepuk bahu {Your Name} sebelum memilih duduk disampingnya.

"Sedang memikirkan apa? Memikirkan 'dia'?"

Mimik wajah {Your Name} berubah saat mendengar kata terakhir. Ia menunduk lalu tersenyum dengan terpaksa. Aomine yang melihat perubahan mimik wajah {Your Name} hanya bisa menghela nafas.

"Kejadian itu sudah lama sekali, {First Name}. Bagaimana bisa kau selalu percaya bahwa 'dia' akan kembali padahal kau tau kenyataannya bahwa 'dia' tidak akan pernah bisa kembali?"

{Your Name} semakin menunduk, hingga ia menenggelamkan kepalanya pada kedua lututnya.

"Ayolah. Kita kembali ke sini untuk berlibur. Lupakan masa lalu itu dan bersenang-senanglah."

Kekasih Aomine yang tidak lain adalah Momoi menghampiri Aomine kemudian ia lagi-lagi menarik paksa tangan pemuda itu hingga Aomine terpaksa berdiri.

"Sudah mau malam. Turun yuk, Dai-chan. Bukitnya jadi seram kalau sudah malam." Ajaknya.

Aomine tidak membalas ajakan sang kekasih, ia masih sibuk menatap sahabatnya yang masih menyembunyikan wajahnya pada kedua lututnya.

"{First Name}-chan. Kita turun yuk! Abis itu kita keliling dan mencari makan malam!"

"Maaf. Tapi aku masih mau disini. Kalian duluan saja." Sebuah tolakan halus dilayangkan oleh {Your Name}.

Aomine yang sudah tahu kebiasaan sahabatnya ketika singgah ke kuil ini segera meraih tangan Momoi dan mengajaknya untuk segera beranjak dari tempat itu.

"Ayo kita turun, Satsuki."

"Eh?! Kau mau meninggalkan {First Name}-chan sendirian disini!?"