Value (Akashi x Readers)

245 22 1
                                        

Kenken back bawa penjaga gerbang neraka nih /Auto di lempar gunting akashi
M-maksudnya Abang bersurai merah dari Rakuzan, Akashi Seijuuro!!

Saa, Ikimashou!!

=~=~=~=~

"Selama sebulan penuh, kau harus belajar denganku!" Titah seorang pemuda bersurai merah.

"Apa!? Aku masih bisa belajar sendiri kok, Sei. Aku tidak perlu bantuan mu!!" Tolak gadis bersurai {Hari colour} sambil sesekali menggembungkan pipinya kesal.

"Perintah ku mutlak! Dan aku tidak terima penolakan!! Tidak ada video game selama belajar denganku!" Pemuda itu segera mengambil PSP dari genggaman gadis tersebut.

"Ap--!? Kembalikan PSP ku, Seijuuro!!" Perintah gadis bersurai {Hari colour} itu sambil menarik almamater sang pemuda.

"Aku akan mengembalikan nya setelah nilai mu sempurna!!" pemuda bersurai merah itu sedikit membentak sang kekasih lalu berjalan santai ke meja kerjanya. Sementara gadis yang menjadi kekasihnya itu hanya bisa mengerucutkan bibir kesal.

Semua ini terjadi karena hari itu.

*Flashback*

Hari ini hari pembagian hasil ujian. {Full name} yang merupakan kekasih dari Akashi Seijuuro, sang ketua OSIS SMA Rakuzan bersurai merah itu hanya bisa menghela nafas panjang saat mendapat nilai di bawah rata-rata pada pelajaran matematika. Pelajaran yang amat di benci {Your name}. Maka dari itu wajar jika ini bukanlah kali pertama ia mendapatkan nilai buruk itu.

"Duh... mau tidak mau aku harus menunjukkan ini pada Sei" kata {Your name} yang sepertinya harus pasrah jika di marahi dan di nasehati lagi oleh kekasih merahnya itu.

Dengan langkah gontai, {Your name} berjalan menuju ruang ketua OSIS yang mana adalah tempat utama Akashi saat di sekolah.

Pintu dia buka pelan lalu segera masuk ke dalam tak mempedulikan tatapan terkejut sang kekasih yang kini tengah asyik duduk di meja kerjanya dengan beberapa berkas-berkas.

"Kalau mau masuk ketuk pintu dulu, {First name}" Kata Akashi memperingatkan namun tak di respon oleh {Your name}.

Gadis itu dengan seenaknya duduk di sofa lalu menghembuskan nafas panjang. Jika saja Akashi tak memiliki mata yang bisa melihat masa depan itu, sudah {Your name} simpan jauh-jauh kertas ujian menyebalkan itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Akashi yang sudah berada di sampingnya entah sejak kapan. {Your name} pun tersentak kaget.

"S-Sejak kapan kau--?" {Your name} menggantung kalimatnya dan segera di jawab oleh Akashi. "Aku sudah di sini dari tadi, {Your name}. Tidak biasanya kau tak fokus seperti ini. Sesuatu apa yang sudah terjadi padamu?" Kata Akashi sambil mengusap pelan puncak kepala {Your name}.

Lagi, {Your name} pun menghembuskan nafas panjangnya. Lalu mau tak mau dia mengeluarkan kertas ujian yang di simpan di saku almamater nya itu. Menyodorkannya pada Akashi dengan wajah malas. "Kau akan tahu jika lihat ini"

Akashi segera mengambil kertas yang di berikan {Your name}. Saat di buka, mata Akashi terbelalak tak percaya. Badannya pun mematung seketika. {Your name} yang selalu duduk di peringkat 3 besar dan selalu pandai di semua bidang itu mendapat nilai matematika di bawah rata-rata, lagi?!

"Aku sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tetap saja dapatnya segitu. Haah... Aku memang sangat membenci pelajaran satu itu" keluh {Your name} santai. Dia tidak tahu kalau kini Akashi mulai mengeluarkan aura menyeramkan.

{Your name} melirik meja kerja Akashi yang masih di penuhi beberapa berkas. Membuat {Your name} menghembuskan nafas panjang nya sekali lagi. "Apa hari ini kau akan mengencani berkas-berkas itu lagi, Sei? Lalu kapan kau meluangkan waktu untuk berkencan denganku?" Kata {Your name} sambil mengerucutkan bibir.

"{Your name}..." Panggil Akashi penuh dengan nada intimidasi. Membuat {Your name} terdiam saat menatapnya. Sepertinya membahas kencan di saat seperti ini adalah kesalahan besar, {Your name}.

"Aku tidak akan mengencani berkas-berkas itu. Dan aku juga tidak akan mengajak mu pergi kencan" kata Akashi penuh dengan penekanan kata. Membuat {Your name} sukses terdiam dan membulatkan mata.

"Tidak! Sebelum kau memperbaiki nilai mu lagi!!" Akashi meninggikan sedikit nadanya lalu mengembalikan kertas ujian itu pada {Your name} kemudian segera bangkit dan berjalan ke luar ruangan. "Setidaknya dapatkan nilai sempurna di remedial nanti" kata Akashi sebelum akhirnya menghilang dari pandangan {Your name}.

{Your name} menghembuskan nafas panjang nya yang entah sudah keberapa kalinya itu. Lalu menatap kertas ujian yang kini berada di tangannya. "Dasar pelajaran sialan! Gara-gara kau aku jadi tidak bisa kencan dengan Sei!! Yaah... Tapi setidaknya aku akan berjuang untuk remedial nanti. Aku pasti akan mendapat nilai sempurna dan bisa pergi kencan dengan Sei!!" Kata {Your name} percaya diri.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя