KenKen balik membawa Aomine (lagi) :D
Naskah kali ini terinspirasi dari sebuah lagu. Yaitu Near yang di cover oleh Amatsuki.
Jika berkenan, kalian bisa membaca ini sambil mendengarkan lagunya.
Mungkin lagunya gak terlalu sedih, namun jika kalian search translate nya... Yah kalian cari aja lah :'>
Saa, Hajimemashou!!
=~=~=~=~
Seorang pria paruh baya menghembuskan nafas panjang ketika melihat hasil ciptaannya telah selesai. Dengan menyentuh satu tombol, hasil ciptaannya yang berupa robot seorang gadis remaja pun membuka matanya dan segera mengubah posisinya menjadi duduk.
Sang pria paruh baya menyunggingkan senyum hangatnya saat sang robot menatapnya.
"Welcome home, {First name}"
=~=~=~=~
Namanya Aomine Daiki. Seorang Ilmuwan hebat yang sudah menciptakan puluhan robot dalam rumahnya. Sayangnya tak ada satupun hasil ciptaannya yang di akui pemerintah. Malah separuh dari robotnya saat ini telah di hancurkan oleh pemerintah karena di anggap tidak berguna.
Hingga akhirnya dia menyerah dan memilih untuk pindah rumah ke sebuah tempat terpencil yang mana hanya dirinya saja yang tahu tempat tersebut.
Aomine hidup sendiri, di temani para robot yang suka membantunya membersihkan rumah dan merawat kebun. Kesehariannya hanya bicara dengan robot, merawat robot dan merakit robot baru.
Hidup sendiri selama hampir 4 tahun, membuat Aomine kesepian. Dia pun memutuskan untuk membuat sebuah robot yang dapat menemaninya agar dia tidak merasa kesepian lagi.
Butuh waktu lama untuk menyempurnakan robot tersebut dan butuh banyak barang untuk merakitnya sehingga Aomine mau tak mau harus menghabiskan setengah dari pensiunannya sebagai ilmuwan.
Setelah melewati waktu lama, akhirnya Aomine berhasil menyempurnakan robot tersebut. Rasanya Aomine senang sekali berhasil menyelesaikan robot manusia pertama yang di buatnya terlebih dengan rupa gadis remaja.
Jangan tanyakan kenapa dia membuat robot gadis remaja karena dia sendiri pun tidak tahu alasannya.
Setelah satu tombol di tekan, robot tersebut membuka matanya dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk. Ia langsung menatap Aomine dengan tatapan datarnya dan Aomine membalasnya dengan senyuman hangat.
"Welcome home, {First name}."
Itulah kalimat pertama yang di katakan Aomine kepada robotnya yang dia namakan {Your name} itu.
{Your name} masih menatap Aomine dengan datar lalu mengulang ucapan Aomine dengan terputus. "{First... name}?"
"Ya. Namamu adalah {First name}. Aku Aomine, aku adalah penciptamu. Selamat datang di rumah, {First name}. Tidak mau memberikan pelukan selamat datang pada penciptamu ini?"
Aomine merentangkan kedua tangannya, berharap sang robot langsung melompat ke pelukannya. Namun dia lupa kalau gadis remaja di depannya hanyalah sebuah robot yang masih butuh bimbingan.
{Your name} yang tidak mengerti dengan ucapan Aomine hanya bisa menatap Aomine bingung sambil mengulang kembali apa yang Aomine katakan.
"Ah, Aku lupa kau belum mengetahui apapun. Ayo, {First name}. Aku akan mengajarimu banyak hal mulai sekarang!"
Aomine mengulurkan sebelah tangannya dan tak lupa senyuman yang masih setia terlukis di wajahnya. Rasa bahagia membuatnya hampir lupa bagaimana caranya untuk tidak tersenyum.
{Your name} pun menerima uluran tangan Aomine dengan perlahan. Lalu Aomine membawa {Your name} ke perpustakaan bawah tanahnya setelah sebelumnya memakaikan {Your name} pakaian.
Aomine terus mengajari {Your name} secara perlahan. Mulai dari nama benda, nama hewan, nama tumbuhan, membaca, menulis, berekspresi, hingga memberitahu semua yang ada di dunia ini.
Aomine melakukannya dengan sangat pelan seakan sedang mengajarkan anaknya sendiri. Hingga akhirnya {Your name} pun bisa melakukan semua hal yang di lakukan oleh manusia.
Pekerjaan rumah, merawat kebun hingga keseharian Aomine, semua {Your name} yang urus.
Hingga suatu hari {Your name} merasa ada yang aneh pada dirinya. Ia datangi Aomine dan bertanya padanya.
"Aomine-sama, kenapa ada hal aneh dalam diriku? Seolah ada kupu-kupu yang terbang dalam dadaku saat aku melihat sebuah bunga tadi."
Aomine terkekeh pelan. Sepertinya dia lupa mengajarkan sesuatu pada robotnya itu.
"{First name}, akan ku ajarkan kau satu hal lagi. Namanya perasaan. Perasaan adalah sesuatu yang di hasilkan dari emosi dan keinginan. Perasaan terbagi atas 6, yaitu perasaan malu, marah, sedih, senang, takut, dan cinta. Malu adalah saat kau melakukan sebuah tindakan yang sudah kau lakukan sebelumnya dan ingin menutupinya. Marah adalah saat kau memutuskan perasaanmu terhadap orang lain. Senang adalah saat kau merasa lega akan sesuatu. Takut adalah emosi yang muncul pada situasi genting. "
ESTÁS LEYENDO
黒子のバスケ One Shot!! [END]
FanfictionCerita romance antara {First name} dan para pria tampan di dalam anime Kuroko no Basket Ini Oneshot yang setiap part nya panjang-panjang. Jadi KenKen harap gak bosan ya bacanya (。・ω・。) Langsung baca jangan cuma di lihat doang :) Don't forget to Vote...
![黒子のバスケ One Shot!! [END]](https://img.wattpad.com/cover/198163088-64-k463626.jpg)