Tamu kali ini adalah si Hawk eye's, Takao Kazunari!!
Saa, Ikimashou!!
=~=~=~=~
"Kaa-san! Kaa-san! Unmei itu apa? Tadi sensei mengatakan kata 'unmei' pada pelajaran bahasa jepang. Aku sudah bertanya tapi aku tidak mengerti yang di jelaskan sensei" ujar gadis kecil bersurai {Hair colour} yang saat ini sedang menghampiri sang ibu di dapur.
Sang ibu menghentikan kegiatan memasaknya sebentar lalu berlutut untuk mensejajarkan dirinya dengan sang putri. Dia membelai rambut gadis kecil itu sambil tersenyum "Unmei atau takdir adalah sebuah kepercayaan jika sesuatu menghilang maka akan kembali lagi" jelas sang ibu singkat.
"Kalau Kaa-san menjelaskannya seperti itu, apa bedanya dengan yang di jelaskan sensei tadi" gadis kecil itu mengerucutkan bibir kesal karena apa yang di jelaskan sang ibu tak ada bedanya dengan yang di jelaskan guru di kelasnya.
Sang ibu menghela nafas "takdir membuat apapun yang hilang atau pergi akan kembali lagi jika itu memang sudah kehendak dari kami-sama. Misalnya saja benda milikmu ada yang hilang, kamu tak perlu panik atau khawatir karena jika memang sudah takdir, maka benda itu akan kembali padamu tak peduli sudah hilang berapa lama" jelas sang ibu.
Gadis kecil itu mengangguk paham. "Tadi aku baru saja kehilangan penghapus ku. Jika memang penghapus itu sudah takdir milikku, apakah penghapus itu akan kembali lagi padaku?" Tanya sang gadis kecil dengan wajah amat penasaran.
Sang ibu tersenyum lalu mengangguk. "Tentu saja. {First name}-chan hanya perlu membeli penghapus baru dan tak perlu memikirkan penghapus yang hilang karena jika penghapus itu sudah milik {First name}-chan maka penghapus itu akan kembali pada {First name}-chan"
{Your name} kecil pun mengangguk sangat paham lalu mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya segera pergi menuju kamarnya.
=~=~=~=~
"Tidaaakk!!! Bola basket ku hilang!!" Pekik seorang gadis kecil berusia 10 tahun saat mengetahui bola basket yang tadi di taruh nya tak ada di tempatnya. Namun seketika raut paniknya segera berubah menjadi senyuman.
"Tidak apa deh. Aku tinggal minta di belikan bola basket yang baru saja pada Tou-san. Karena jika bola basket itu sudah takdir menjadi milikku, maka dia akan kembali sejauh apapun dia menghilang" jelas nya entah pada siapa. Dia kembali duduk lalu menatap langit dengan awan senja nya.
Gadis kecil bersurai {Hair colour} bernama {Full name} itu menjadi pribadi yang sangat mengikhlaskan sesuatu miliknya yang hilang. Ini semua karena ucapan sang ibu seminggu yang lalu. Dia tumbuh menjadi gadis yang sangat percaya dengan takdir.
Saat sedang asyik membayangkan masa depannya, tiba-tiba suara seseorang memecah lamunan nya "Hei apa ini milikmu?"
{Your name} kecil segera menoleh saat mendengar suara yang di tujukan untuknya. Matanya menatap bingung laki-laki seumuran nya yang nampak menatapnya. {Your name} menatap anak laki-laki itu dari atas ke bawah namun pandangannya berhenti saat dia melihat benda yang di bawa anak tersebut.
"Bola basket ku!!" Seru nya dan langsung saja menghampiri anak itu. "Dimana kau menemukan ini?" Tanya {Your name} penasaran.
"Oh... Itu ada di jalan sana. Lain kali kau harus--" perkataannya terpotong kala tiba-tiba {Your name} segera mengambil bola basket di tangannya. "Terima kasih kau sudah menemukan nya. Ternyata kau memang sudah di takdir kan untukku ya, Basuketto boru-chan~" kata {Your name} sambil mengelus-elus bola basket yang di pegangnya.
Anak laki-laki di hadapannya hanya bisa terdiam saat melihat reaksi gadis kecil di hadapan nya. Namun senyuman tiba-tiba mengembang di wajahnya. "Kau percaya dengan takdir, {First name}-chan?" {Your name} kecil yang mendengar nama depannya di panggil pun langsung menoleh, memasang wajah kagetnya.
"B-bagaimana kau tahu namaku?" Sementara anak laki-laki yang sudah menemukan bolanya itu tersenyum lebar, memperlihatkan gigi atas dan bawahnya yang mengkilap (?)
"Namaku Takao. Aku tahu karena kau menuliskan namamu di bola basket mu, {First name}-chan" jelas Takao. {Your name} mengangguk mengerti. Dia memang menuliskan namanya di bola basket itu agar jika hilang dia akan lebih mudah untuk mencarinya.
"Apa kau mau duduk di sana? Kita bisa membicarakan banyak hal" kata Takao lalu mengajak {Your name} kecil duduk di bangku penonton lapangan street basketball. Mereka membicarakan banyak hal sehingga tak sadar kalau matahari sudah tenggelam sepenuhnya.
"Gawat! Aku terlalu asyik mengobrol denganmu sampai lupa pulang. Kalau begitu aku pulang dulu ya Takao-kun. Besok kita bisa bermain basket bersama di sini" kata {Your name} sembari melambaikan tangannya pada teman barunya itu.
"Mata ashita ne, {First name}-chan" balas Takao sambil ikut melambaikan tangan. Sebuah senyuman terukir jelas di wajah mungilnya itu. Dalam hati dia berharap agar bisa terus bermain bersamanya seperti hari ini.
YOU ARE READING
黒子のバスケ One Shot!! [END]
FanfictionCerita romance antara {First name} dan para pria tampan di dalam anime Kuroko no Basket Ini Oneshot yang setiap part nya panjang-panjang. Jadi KenKen harap gak bosan ya bacanya (。・ω・。) Langsung baca jangan cuma di lihat doang :) Don't forget to Vote...
![黒子のバスケ One Shot!! [END]](https://img.wattpad.com/cover/198163088-64-k463626.jpg)