Korban Baper (Miyaji x Readers)

103 15 8
                                    

Hola hola~!!
Aim bek egen :'v #ripenglish

Jadi gini... Gitu... Terus gini... Oke udah :'v
Gak. Canda wkwkwk :V
Oke ulang. Ehum!

Jadi gini... Gak tahu atas dasar apa bikin ini. Jadi kalau rasanya gaje atau gimana, sumimasen deshita! *bungkuk*

Let's start!!

=~=~=~=~

Pernah gak sih. Dekat sama seseorang, akrab banget sudah seperti rantai dan sepeda, selalu di baperin, di beri perhatian, sampai ada gosip hoax bertebaran, tapi kalian tuh nyatanya gak pacaran sama orang itu.

IYA! CUMA DI BAPERIN DOANG!!

Nah itu yang di alami {Your name} guys. Gadis yang lumayan pintar di sekolahnya, yang selalu jadi langganan peringkat 3 besar dan selalu jadi saingan Midorima itu, sekarang lagi badmood banget sama salah satu senpai nya.

Namanya Miyaji Kiyoshi. Bukan Kiyoshi Mukan no Gousho yang dari Seirin. Kiyoshi yang ini mah selalu marah-marah dan selalu ngancam melempar nanas ke Midorima kalau lagi kesal.

Nah masalahnya, sekarang justru {Your name} yang lebih ingin melempar nanas ke senpai nya itu. Mengawhy?

Jadi ceritanya bermula sekitar sebulan yang lalu. Ketika {Your name} tak sengaja bertemu Miyaji saat ingin mengembalikan alat olahraga yang di pakainya di gudang peralatan olahraga.

Saat itu ternyata Miyaji lagi berada di pojok ruangan sehingga {Your name} tidak tahu kalau ada Miyaji di sana. Nah karena suasana pun sudah senja dan hampir gelap, di tambah sunyi karena semua siswa sudah pulang, {Your name} berniat untuk menaruh alat olahraga yang di pakainya dengan cepat dan bergegas untuk meninggalkan tempat itu.

Namun di sisi lain, ternyata Miyaji lagi memperbaiki sesuatu di ujung sana. Penerangan yang tidak terlalu cukup membuat penglihatan Miyaji sedikit kabur sehingga ia pun tak sengaja menjatuhkan palu yang di pegangnya.

Suara palu yang terjatuh pun menggema di ruangan, membuat {Your name} yang kaget membatalkan niatnya untuk keluar dari tempat itu. Rasa penasaran di campur takut mulai menguasai {Your name}. Dengan langkah perlahan, {Your name} menuju ke sumber suara.

Miyaji yang sudah selesai memperbaiki sesuatu pun mundur dan tak tahu kalau ada {Your name} yang juga sedang berjalan ke arah yang sama.

Bak di dalam sebuah novel dan film-film. {Your name} yang hampir terjatuh langsung di tangkap oleh Miyaji. Dari sanalah mereka berkenalan dan malah jadi akrab.

Mulai dari hari itu, Miyaji selalu mengajak {Your name} untuk menontonnya berlatih. {Your name} tidak menolak karena dia juga sebenarnya menyukai basket dan dari dulu ingin sekali melihat para anggota basket di sekolahnya berlatih.

Saat itu, Miyaji bertingkah layaknya seseorang yang memiliki rasa pada {Your name}. Dengan menanyakan apakah mau makan malam bersamanya nanti. Atau sekedar memberikan air mineralnya takut-takut {Your name} haus.

Sehingga para anggota lain yang melihatnya beranggapan kalau Miyaji tuh suka sama {Your name}. {Your name} sendiri hanya bisa tersenyum sambil menahan pipinya yang sudah merona. Gimana gak merona di perlakukan bak seorang kekasih gitu sama seorang senpai? Mana tamvan lagi tuh.

Bukan hanya itu saja. Miyaji pun mengantarkan {Your name} pulang bahkan pernah menawarkan {Your name} untuk datang ke suatu konser untuk menonton idol favorit Miyaji. Sayangnya saat itu {Your name} terkena demam sehingga tidak dapat menerima tawarannya.

Namun tanpa diduga ternyata Miyaji datang ke rumah {Your name} untuk menjenguknya! Bahkan dia tidak keberatan saat ibu {Your name} mengatakan kalau dirinya adalah kekasih sang anak.

Duh, kalau gini kan {Your name} nya yang tambah berbunga-bunga.

Hal-hal seperti itu terus terjadi selama sebulan. Hingga gosip yang mengatakan kalau {Your name} berpacaran dengan Miyaji pun tersebar luas ke seluruh penjuru sekolahnya, Shuutoku.

{Your name} pernah bertanya pada Miyaji soal gosip tersebut namun Miyaji hanya menanggapinya dengan biasa.

"Abaikan saja. Mereka cuma iri padamu."

Itu yang Miyaji katakan pada {Your name}.

Dugaan kalau Miyaji menyukai {Your name} semakin kuat ketika Miyaji memberikan coklat di hari valentine!

Bilangnya sih cuma coklat pertemanan. Tapi masa iya Miyaji beli coklatnya yang edisi khusus pasangan?

Karena {Your name} sudah tidak kuat lagi jika di baperin terus kayak gini, akhirnya suatu hari {Your name} pun mendatangi gym untuk meminta penjelasan pada sang senpai bersurai pirang gelap itu.

Tanpa di duga ternyata para anggota klub basket tengah bertanya hal yang sama pada Miyaji. {Your name} memilih untuk mendengarkan dulu sebelum menghampiri Miyaji.

"Miyaji-senpai, apa benar kau menjalin hubungan dengan {Last name}-san?"

"Iya benar, senpai. Aku juga mau menanyakan hal yang sama."

"Duh! Tanya nya satu-satu dong!! Kalian semua mau ku lempari nanas hah!?"

Seketika seluruh anggota pun terdiam.

"Matta'kku, kenapa masih menanyakan hal yang sudah pasti sih?" Ucap Miyaji sambil menghela nafas kasar.

Para anggota basket pun membulatkan mata. "Jadi, itu benar?!"

"Ya enggak lah!!" Sahut Miyaji santai sambil mengambil salah satu bola dan men-shoot nya ke ring.

Seketika seluruh anggota basket sweatdrop. Sementara {Your name} yang tengah mendengarkan di sudut sana, merasa ada panah imajiner yang menusuk tepat di hatinya.

"Kenapa enggak, senpai? Padahal kan Miyaji-senpai sama {Last name}-san tuh cocok banget tahu." Ujar Takao.

"Itu karena aku selalu membayangkan kalau aku mempunyai imouto. Kebetulan sekali awal pertemuan kami seperti seorang kakak dan adik jadi aku menganggapnya sebagai imouto ku."

Lagi, {Your name} merasakan panah imajiner lain menusuk hatinya.

"Jadi, perlakuan senpai selama ini...?"

"Iya. Seperti perlakuan seorang Onii-san ke imouto nya. Bukankah itu terkesan imut?"

'IMUT DARI MANANYA, BAMBANK!!?' , teriak batin {Your name} tak terima.

Merasa kesal karena perlakuan sang senpai nya selama ini ternyata hanya seperti perlakuan seorang Onii-san pada imouto nya, {Your name} pun bergegas berlari untuk meninggalkan gymnasium. Tak peduli jika anggota basket melihat dirinya.

"Miyaji-senpai! Itu {Last name}-san dengar pembicaraan kita kayaknya!! Cepat kejar sebelum salah paham!!" Ucap salah seorang anggota dengan wajah panik.

"Buat apa?" Tanya Miyaji enteng.

"Lagipula bermain 'kakak-adik' nya sudah selesai dari valentine kemarin." Sambung Miyaji yang kini malah asyik mendribble bola.

'YA SEENGGAKNYA LAKUKAN SESUATU GITU!!!' , Seru seluruh batin anggota basket namun tak ada yang berani mengucapkannya hingga...

"Senpai tak memiliki perasaan pada seseorang yang di anggapnya 'imouto' nodayo!"

"Apa kau bilang!!? KIMURA!!! BERIKAN AKU NANAS!!!"

... Hanya seseorang yang menjadi kakak dari satu orang adik perempuan pun yang berani angkat bicara.

=~=~=~=~

Gimana? Absurd kan? Mana mah pendek lagi :'D

Gak tahu tiba-tiba dapat hidayah yang absurd begini :'D

Soal judul, sekali-kali pakai bahasa indo gak apa lah ya:>

Satu Request lagi masih in progress. AkaSei-san semoga sabar nunggunya huhu><

See you in next part~

KenKen✨

黒子のバスケ One Shot!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang