Kenken balik bawa si hijau berkacamata dari Shuutoku, Midorima Shintarou!!!
Saa, Hajimemashou!!
=~=~=~=~
"Tidaaaaaakkkkk!!!!!" Pekik seorang gadis bersurai {Hair colour}. Dia tiba-tiba terbangun dari tidurnya padahal baru pukul 2 malam. Wajahnya berkeringat dan nafasnya terengah-engah. Gadis itu segera bangkit dan pergi ke dapur untuk menuang segelas air.
"Mimpi yang benar-benar buruk" gumamnya sambil memijit pangkal hidungnya. Setelah merasa baikan, gadis itu pun segera kembali menuju kamarnya. Dia berusaha tak ingin mengingat kembali mimpi buruk yang barusan di alaminya. Dan berusaha untuk melanjutkan tidurnya.
=~=~=~=~
Gadis bersurai {Hair colour} segera bergegas menghampiri seorang pemuda bersurai hijau yang tengah berjalan menuju gerbang sekolah. Sepertinya dia tidak melihat keberadaan sang gadis tersebut. "Shintarou!!" Panggil si gadis berusaha menghentikan pemuda hijau itu.
"Oh, {First name}. Ohayou nodayo" balas si pemuda hijau itu setelah menghentikan langkahnya terlebih dahulu. Gadis bersurai {Hair colour} ber-name tag {Full name} itu melukiskan senyuman hangatnya pada pemuda hijau yang tak lain adalah kekasihnya itu.
"Ohayou, Shintarou. Jadi kau akan mengantarkan ku ke kelas lagi?" Tanya {Your name} pada Shintarou lebih tepatnya Midorima Shintarou, kekasihnya. Midorima mengangguk pelan lalu segera mengambil tangan sang kekasih dan memasuki SMA Shuutoku --yang merupakan sekolah mereka-- bersama.
"A-aku melakukan ini bukan karena aku peduli atau apa! Kau akan meninggalkan ku seperti Bakao jika tidak ku pegang tanganmu" kata Midorima sambil membetulkan letak kacamatanya yang jelas 'baik-baik saja' itu.
{Your name} terkekeh kecil. Dia sudah terbiasa dengan penolakan kecil kekasihnya itu karena dia tau kalau sang kekasih bersifat tsundere.
"Baiklah. Terima kasih karena sudah mengantarku, Pangeran Shin" kata {Your name} sambil mengecup telapak tangan sang kekasih seakan Midorima adalah seorang pangeran.
"K-kau ini apa-apaan nodayo?! J-jangan melakukan hal yang memalukan!!" Dengan cepat Midorima menarik lengannya dan mengalihkan pandangannya agar sang kekasih tak melihat semburat merah tipis yang menghiasi wajahnya. {Your name} terkekeh. Menggoda kekasih tsundere nya ini sudah menjadi hobinya.
"Mata nee~" {Your name} hendak memasuki kelasnya namun langkahnya terhenti kala dia tiba-tiba mengingat mimpi buruk yang mendatanginya semalam. "Shin..." Panggil {Your name}. Membuat Midorima menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menatap sang kekasih.
"Apa lagi nanodayo?" Midorima menatap {Your name} malas. Lalu dengan raut setengah khawatir {Your name} menjawab "Kau tidak akan dekat-dekat dengan gadis manapun selain aku kan?"
Fix. {Your name} baru saja menanyakan hal bodoh. Kenapa dia harus bertanya seperti itu sedangkan dia pun sudah tahu jawabannya.
Midorima menggeleng kepalanya pelan "Kau ini bicara apa nodayo? Tentu saja tidak. Untuk apa aku mendekati gadis lain sedangkan kau saja sudah sempurna di mataku nanodayo?" Kata Midorima tanpa sadar. Perkataannya sukses membuat {Your name} membulatkan mata lalu mengukir senyumnya.
"M-maksudnya bukan begitu nodayo!! A-aku bilang....". "Aku mengerti. Pergilah ke kelasmu. Kita akan bertemu saat istirahat nanti" potong {Your name} lagi, memperlihatkan senyuman manisnya dan sukses membuat semburat merah di wajah Midorima semakin terlihat jelas.
"Tch! Kau ini!!" Dengan begitu Midorima segera pergi meninggalkan {Your name} yang masih di depan kelas dengan senyuman manis nya.
Namun seketika wajah nya berubah menjadi khawatir kembali. 'Semoga saja apa yang ku lihat di mimpi tidak lah menjadi kenyataan'
=~=~=~=~
Bel istirahat telah berbunyi. Dengan buru-buru {Your name} segera pergi ke kantin setelah sebelumnya mengambil bekal di tas. Tak sulit untuk menemukan Midorima dalam situasi yang ramai ini. Terima kasih pada seorang pemuda bersurai raven bernama Takao yang selalu memanggilnya saat dia sedang kebingungan mencari sang kekasih di tengah keramaian ini.
"Ini untukmu" {Your name} menyerahkan kotak bekal dengan balutan kain berwarna {Favorite colour} pada Midorima. "Kau membuatkan Shin-chan bekal lagi?" Tanya Takao tak lupa dengan ekspresi penasaran nya seperti biasa.
"Tentu. Shin butuh asupan yang seimbang. Dan aku tahu dia tak sempat membuatnya di rumah. Jadi ku putuskan untuk selalu membuatkannya bekal. Lagipula Shintarou memang tak membawa bekal kan" jelas {Your name} seraya membuka kotak bekalnya sendiri
"Aku bukan tidak sempat membuatnya. Aku sibuk membuatkan bekal untuk adikku nanodayo" sangkal Midorima sambil membuka kotak bekal yang tadi di berikan {Your name}.
"Begitu perhatiannya kau pada adikmu, Shin-chan. Aku tidak tahu hal itu. Ah! Apa jangan-jangan kau Siscon? Pfftt-- Bwahahahaha!!!! Bagaimana bisa kau jadi Siscon, Shin-chan!? Itu lucu sekali! Hahahaha!!!" Lagi-lagi Takao menertawakan hal yang belum pasti. Itu mengundang kemarahan Midorima dan membuat {Your name} sweatdrop dengan tingkah lakunya.
YOU ARE READING
黒子のバスケ One Shot!! [END]
FanfictionCerita romance antara {First name} dan para pria tampan di dalam anime Kuroko no Basket Ini Oneshot yang setiap part nya panjang-panjang. Jadi KenKen harap gak bosan ya bacanya (。・ω・。) Langsung baca jangan cuma di lihat doang :) Don't forget to Vote...
![黒子のバスケ One Shot!! [END]](https://img.wattpad.com/cover/198163088-64-k463626.jpg)