黒子のバスケ One Shot!! [END]

I'm The Luckiest Person Who Can Have You (Husband!Aomine x Wife!Readers)

Thanks to lensa_ls buat request nya^^

Maaf kalau gaje seperti biasa:(

Hajimemashou!!

=~=~=~=~

Apa yang biasanya di lakukan seorang istri saat sang suami kesulitan memakai dasi?

Sang istri akan membantunya dan sang suami akan dengan senang hati menerima bantuannya.

{Your name} mencoba melakukannya, namun...

"Tidak perlu! Aku bisa mengatasinya!"

...Hanya bentakan yang ia terima.

Apa yang akan di lakukan seorang istri di pagi hari sebelum mengantar suaminya pergi kerja?

Tentu saja sang istri akan membuatkan sarapan untuk sang suami kemudian mereka berdua akan makan bersama dengan romantis di meja makan.

{Your name} mencoba melakukannya, namun...

"Aku tidak lapar!" . "Aku ada rapat hari ini."

...Berbagai macam penolakan di layangkan oleh sang suami.

Apa yang akan di lakukan seorang istri ketika sang suami akan berangkat kerja?

Sang istri akan mengantar sang suami sampai ke halaman depan. Lalu sang suami akan memberi sedikit kecupan manis sebelum akhirnya berangkat kerja.

{Your name} mencoba melakukannya, namun...

"Jangan menahanku. Aku tidak akan pernah memberimu hal romantis seperti yang kau pikirkan!"

...Hanya ada kalimat pedas yang selalu menusuknya.

Terkadang {Your name} berpikir. Apakah pilihan orang tua nya ini salah?

=~=~=~=~

Semua berawal dua bulan yang lalu, saat {Full name} menikah dengan Aomine Daiki, putra dari sahabat orang tuanya {Your name}.

Pernikahan itu terjadi bukan karena keinginan dua pihak melainkan karena di jodohkan.

Orang tua {Your name} dan orang tua Aomine bersahabat. Saat mereka tahu mempunyai anak yang berlawan jenis, mereka langsung berjanji kalau mereka akan menikahkan kedua anaknya ketika dewasa nanti.

Untuk {Your name} sendiri mungkin tak masalah dengan perjodohan itu karena sebenarnya ia sudah menyukai Aomine sejak masih sekolah.

Namun sepertinya Aomine lah yang merasa keberatan akan perjodohan nya. Buktinya sekarang walau sudah menikah dan tinggal bersama, Aomine tidak pernah sekalipun menganggap {Your name} sebagai istrinya.

Sakit rasanya tidak di anggap oleh suami sendiri. Namun {Your name} berusaha bersabar. Mungkin sang suami masih butuh waktu untuk beradaptasi dengannya.

Hari ini, seperti biasa {Your name} akan bangun lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatu untuk suaminya. Mulai dari menyiapkan air untuk mandi, menyiapkan pakaian kerja nya dan menyiapkan sarapan.

"Ohayou, Daiki. Segeralah mandi, air nya sudah kusiapkan."

Sapa {Your name} ketika melihat suaminya keluar dari kamar.

Aomine menatap sang istri sebentar lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi nya.

"Daiki? Gak sarapan lagi?"

Aomine menatap sebentar ke arah meja makan yang sudah di penuhi dengan berbagai makanan.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk sarapan!" Ucapnya sambil melanjutkan langkahnya menuju halaman depan.

Sesaat sebelum Aomine menaiki mobil, suara {Your name} lebih dulu mencegahnya.

"Setidaknya, makanlah ini saat makan siang. Makanan di luar tidak sesehat makanan rumah."

Kata {Your name} seraya menyodorkan kotak bento berwarna senada dengan surai malam nya. Aomine segera mengambil alih kotak bento di tangan {Your name}, mengucapkan terima kasih, lalu masuk ke mobil dan mulai menjalankannya.

{Your name} menatap kepergian suaminya itu dengan senyuman. Setidaknya sang suami bisa merasakan masakannya saat makan siang nanti. Sekiranya begitulah yang ia pikirkan.

=~=~=~=~

Aomine POV

Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 12 lewat 5 menit. Rasanya lelah sekali duduk entah untuk berapa jam hanya untuk memeriksa dokumen kejahatan yang tiada habisnya ini.

Aku melirik bento yang masih terbungkus rapi di sisi kanan meja. Bento itu belum ku sentuh sekalipun sejak {First name} memberikannya padaku tadi pagi.