Absurd (Yandere!Kagami x Readers x Aomine)

141 23 39
                                        

Wuih! Ken gak sangka bakal ada yang request double ace ini :3

Thx to MelanieGaming11 Sudah me-request^^
Jgn kapok request lagi ya~

Biarkan judulnya seperti itu ya:')

Saa, Let's Start!!

=~=~=~=~

"Hoi. Ayo bangun. Sebentar lagi sampai." Ucap seorang pemuda bersurai merah kehitaman seraya mengguncangkan pelan tubuh gadis yang tengah bersandar di bahunya sejak tadi itu.

Gadis bersurai {Hair colour} yang kelihatan masih mengantuk itu terpaksa harus bangun dari mimpi indahnya. Ia mengusap kedua matanya pelan lalu menatap ke arah sang pemuda yang merupakan kekasihnya itu.

"Sudah sampai?" Tanyanya dengan nada malas dan wajah yang terlihat kusut namun terlihat imut di saat yang bersamaan.

Sang pemuda mati-matian menahan agar dirinya tidak tertawa melihat sosok kekasihnya yang sangat imut di matanya itu.

Tiba-tiba suara pemberitahuan terdengar.
'Berikutnya, stasiun Kaihin-makuhari, Kaihin-makuhari'

Sang pemuda yang di ketahui bernama Kagami itu menunjuk ke arah speaker yang sebenarnya entah berada dimana.

"Kau dengar itu? Berikutnya adalah stasiun tujuan kita. Periksa kembali barang-barangmu karena sebentar lagi kita akan turun. Ingat! Kau harus terus menggenggam tanganku supaya kau tidak hilang di telan keramaian."

Sang gadis mengabaikan perkataan sang kekasih. Ia lebih memilih untuk melihat pemandangan di luar jendela. Nampak pemandangan di luar terlihat cerah.

Laju kereta perlahan mulai pelan, menandakan stasiun sudah dekat. Gadis bernama {Your name} itu segera mengalihkan pandangannya pada barang bawaannya untuk mengeceknya supaya tidak ada yang tertinggal.

{Your name} dan Kagami bangkit dan sudah menunggu tepat di depan pintu. Tentu dengan {Your name} yang sudah erat memegang tangan Kagami agar tidak hilang. Maklum saja, ia terlalu mungil untuk di cari di tengah keramaian seperti ini.

Pintu kereta pun terbuka. Kagami dan {Your name} pun bergegas turun dari kereta. Kaki mereka berdua terus melangkah, menembus langkah-langkah lain yang nampak terburu-buru.

Hingga akhirnya mereka bisa keluar dari stasiun. Kagami mengembuskan nafas leganya.

"Akhirnya!! Berakhir juga perjuangan kita untuk keluar dari stasiun ini. Tidak kusangka stasiun ternyata lebih padat dari airport ya..." Keluh Kagami.

"Nah, sekarang ayo kita jalan lagi untuk ke tempat tujuan!!"

Langkah Kagami terhenti saat {Your name} menarik sweater Kagami. Kagami pun segera berbalik untuk menatap sang kekasih.

"Ada apa?"

"Aku haus. Belikan aku minuman." Pinta {Your name} dengan nada pelan. Wajar saja, {Your name} adalah tipe gadis yang pemalu. Apalagi di tengah keramaian seperti ini.

"Ah kau benar. Aku juga haus. Ayo kita cari vending machine di sekitar sini." Buru-buru Kagami menarik kembali sang kekasih untuk mencari vending machine terdekat.

Setelah mendapatkannya, Kagami pun segera memasukkan uang dan membeli minuman yang diinginkan dirinya dan diinginkan sang kekasih.

"Fuaah!! Leganya! Coca-Cola memang yang terbaik di saat seperti ini!" Ujar Kagami setelah meneguk habis sekaleng Coca-Cola. Ia kemudian membuang kaleng tersebut ke tempat sampah terdekat.

"Saa, ayo kita lanjut--!!!" Kagami terkejut saat mengetahui sang kekasih sudah berada di tempat yang agak jauh dari dirinya berdiri sekarang padahal seingat dirinya, beberapa menit yang lalu sang kekasih masih di sampingnya.

"Kau ini... Selalu saja menghilang seperti ini." Ujar Kagami sweatdrop.

"Habis tempat ini bagus sekali di kameraku, Taiga. Coba kau lihat ini!" Sahut {Your name} seraya menunjukkan hasil foto yang baru saja di tangkapnya dengan sangat antusias. Seketika sisi pemalunya hilang.

Kagami terkekeh pelan lalu mengelus pelan puncak kepala {Your name}.

"Ambil saja foto sesuka hatimu, {First name}. Aku akan menunggu sampai kau selesai mengambil semua fotonya." Kata Kagami seraya mengukir senyuman hangatnya.

{Your name} mengangguk lalu bergegas mengambil beberapa foto lagi dengan kamera DSLR nya.

{Your name} adalah sosok gadis yang diam-diam menyukai kegiatan memotret. Sebenarnya ia ingin sekali masuk ke klub fotografi di sekolahnya, SMA Seirin. Namun ia ingat bahwa ia tidak bisa bicara normal dengan orang yang baru di kenalnya.

黒子のバスケ One Shot!! [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя