My Little Brother (Himuro x Readers)

123 17 0
                                        

Hohoho!! KenKen back bawa Bang Himu nih~

Btw, cara bikin scene Kissu gimana? KenKen gak ngerti sama hal begitu walau sudah ratusan kali baca ff yang ada adegan kissu nya. Niatnya KenKen mau masukin adegan Kissu ke salah satu chapter. Tapi karena bingung scene nya gimana makanya gak jadi terus :D

Yang tahu, ajarin KenKen buat bikin itu adegan ya~ //Dilemparin guntingnya Akashi

Saa, Hajimemashou!!

=~=~=~=~

Namanya {Full name}. Gadis kecil berusia 8 tahun yang selalu ceria. Sifatnya yang hyperactive terkadang membuat orang tua serta kedua kakak laki-laki nya kewalahan. Karena gadis itu hyperactive, makanya dia sering membawa keceriaan ke seluruh orang di rumah.

Entah karena apa tiba-tiba kedua orang tua {Your name} menginginkan satu orang anak lagi. Namun seketika mereka sedih saat mengingat usia mereka sudah tidak produktif lagi untuk membuat keturunan.

"Kenapa tidak mengangkat anak saja?" Saran Ray, kakak pertama {Your name} saat kedua orang tuanya membicarakan masalah mereka. Saat itu tentu saja {Your name} kecil tidak ikut perbincangan mereka karena belum mengerti apa yang di perbincangkan.

Atas saran dari Ray, maka saat akhir pekan tiba semua keluarga {Last name} mendatangi sebuah panti asuhan guna mencari anak angkat yang cocok untuk anggota baru keluarga mereka.

{Your name} yang di beritahu sang kakak kalau mereka datang kemari untuk mencari adik, maka dengan girang nya {Your name} kecil bersemangat untuk ikut membantu mencarikan orang yang akan menjadi adiknya.

{Your name} kecil asyik berkeliling di dalam panti asuhan yang terbilang besar ini. Namun tidak ada satu pun anak yang menarik untuk di jadikan adiknya. Sampai saat dia tiba di taman, seorang anak laki-laki bersurai hitam sedang duduk sambil membaca sebuah buku cerita.

"Hallo^^" sapa {Your name}. Anak laki-laki itu menatapnya dan tersenyum lalu kembali membaca bukunya.

Selama 5 menit, {Your name} memperhatikan anak tersebut. Manik hitam anak itu sulit di lihat terlebih mata kiri nya karena tertutup oleh poni panjangnya.

"Nee, Aku {Full name}. Panggil saja aku {First name}. Kamu siapa?" Kata {Your name} kecil setelah duduk di samping anak laki-laki tersebut. Jangan harap {Your name} kecil yang hyperactive ini bisa diam untuk waktu yang lama.

"Aku Himuro Tatsuya. Yoroshiku, {First name}" kata anak laki-laki itu dengan senyuman hangat nya.

Dengan ceria, {Your name} membalas senyumannya dan mulai membangun pembicaraan dengan teman barunya itu.

"Kaa-san dan Tou-san mu kemana? Apa dia tidak tinggal di sini?" Tanya {Your name} dengan polosnya.

Himuro sedikit terkekeh lalu memasang raut sedih namun masih tetap mengukir senyuman paksanya "aku tidak tahu. Aku tinggal di sini bersama teman-teman yang lain"

{Your name} mengangguk-angguk paham. "Kalau begitu kalau Himuro-kun jadi adikku tidak apa-apa dong?"

Himuro terdiam tak mengerti apa yang sedang di bicarakan {Your name} kecil.

"Aku di sini sedang mencari seorang anak yang bisa menjadi adikku. Keluarga ku ingin adik baru. Dan aku suka denganmu. Jadi ku pikir kau bisa jadi adikku, Himuro-kun" jelas {Your name}. Himuro paham jika gadis kecil di hadapannya itu mengajaknya untuk menjadi salah satu anggota keluarganya.

"Kau di sini rupanya" ucap seorang pria bersurai coklat berkacamata yang datang dari hadapan mereka.

"Reiki nii-chan!!" Seru {Your name} seraya bangkit dan memeluk pria tersebut yang merupakan kakak kedua {Your name}.

"Nii-san mencari mu kemana-mana rupanya di sini ya. Wah, siapa anak tampan ini?" Kata Reiki, mencoba berbasa-basi dengan Himuro yang nampak tersenyum kaku.

"Oh! Dia ini Himuro Tatsuya! Dia teman baru ku!!" Jelas {Your name} cepat sebelum Himuro angkat suara.

"Nama yang bagus, Himuro" puji Reiki tak lupa mengukir senyumannya. "Arigatou Gozaimasu" balas Himuro tak lupa juga untuk melukiskan senyuman hangatnya. Senyuman yang diam-diam di sukai {Your name} kecil itu.

"Nee, Nii-chan!!" Panggil {Your name} sambil menarik kemeja sang kakak agar segera di notice. "Apa, sayang?" Reiki segera berlutut, menyamakan tingginya dengan sang adik.

"Jadikan Himuro-kun sebagai adikku!! Aku suka senyumannya! Aku ingin melihat senyumannya terus!! Jadi jadikan dia adikku, nii-chan! Ya? Ya?" Rengek {Your name}. Reiki hanya tertawa geli melihat tingkah laku adik bungsunya itu.

"Kau harus bertanya pada Kaa-san dan Tou-san dulu. Nii-san tidak bisa langsung menyetujui begitu saja" kata Reiki sambil mengacak rambut {Your name} pelan.

Mendengar hal itu, {Your name} yang di penuhi semangat segera menarik lengan Himuro dan mengajaknya pergi menuju kedua orang tuanya yang tengah berbincang dengan salah satu staff resepsionis panti asuhan di ruang utama.

"O-kaasan!! O-tousan!!!" Teriak {Your name} dari jauh. "Ada apa, {First name}-chan? Dan siapa dia?" Kata ibu {Your name} panik. Melihat anaknya terengah-engah seperti ini.

"Dia... Himuro... Tatsuya... Dia teman... Baruku... Kaa-san" jelas {Your name} masih dengan nafas tak beraturan tapi itu bukan berarti bisa menghentikan sifat hyperactive nya.

"Halo Himuro-kun. Nama yang bagus" lagi, ibu {First name} memuji Himuro seperti Reiki tadi. Himuro membalasnya dengan bungkukan badan dan ucapan terima kasih.

"Bukan itu yang ingin ku katakan, Kaa-san!!" Kata {Your name} menginterupsi semua yang ada di sana untuk mendengarkannya. "Jadikan Himuro adikku! Aku ingin dia jadi adikku!!" Ucap {Your name} penuh semangat.

Tentu saja kedua orang tua serta kakak pertamanya terkejut dengan apa yang baru saja di katakan {Your name}. Bagaimana bisa dia langsung memilih orang yang baru pertama kali di lihatnya sebagai adiknya?

"Bukannya tidak mau. Tapi kita kan belum kenal Himuro-kun dengan baik {First name}-chan" kata ayah {Your name} dengan senyum kikuk.

"Aku memang baru mengenalnya. Tapi aku sudah mengerti nya. Lagipula Himuro-kun anak yang baik, Tou-san. Aku percaya itu! Jadi jadikan dia adikku, Tou-san, Kaa-san" rengek {Your name} lagi. Kali ini menggunakan jurus Puppy eyes nya.

Seperti biasa, jurusnya itu selalu mempan, sehingga kedua orang tua serta kakak pertamanya menghela nafas dan menyetujui nya. "Baiklah. Akan Tou-san jadikan dia sebagai adikmu. Tapi ingat! Jangan nakal dan bertengkar dengannya!!" Kata ayah {Your name} sambil sedikit mengancam sang putri.

{Your name} berlompat-lompat riang mendengar perkataan sang ayah. Membuat Ray --sang kakak pertama-- tersenyum. "Tatsuya! Mulai sekarang aku akan memanggilmu Tatsuya!! Sekarang aku kakak mu, Tatsuya!!!" Girang {Your name}.

Sebuah senyuman senang mengembang di wajah kecil Himuro. Himuro tak pernah menyangka kalau akan menemukan keluarga barunya secepat ini.

"Panggil aku nee-chan, Tatsuya! Ayo panggil aku nee-chan!!!" Perintah {Your name} masih dengan aura kesenangan menyelimuti nya. "Yoroshiku onegaishimasu, Nee-chan" kata Himuro sambil tersenyum.

{Your name} segera melompat dan memeluk Himuro saking senangnya. "Aku akan menjagamu seperti menjaga diriku sendiri. Dan senyuman itu, aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil senyuman itu dariku" kata {Your name} setelah melepas pelukannya. Membuat Himuro semakin melebarkan senyumannya.

Namun aura kesenangan {Your name) harus berakhir saat salah satu staff resepsionis mengatakan kalau Himuro harus tinggal sebentar di panti asuhan untuk mengurus data-data nya serta mengemasi barang-barang nya.

{Your name} yang berharap bisa pulang bersama Himuro pun kandas. Namun bukan {Your name} jika harus terus sedih. "Kalau begitu sampai ketemu di rumah ya, Tatsuya! Aku akan menunggumu!! Dan Kaa-san juga Tou-san! Jaga Tatsuya untukku! Jangan berikan senyumannya pada siapapun!!" Kata {Your name} sekaligus mencoba mengancam orang tuanya dan di balas tawa geli dari kedua orang tua nya.

"Sampai nanti, Nee-chan" ujar Himuro seraya melambaikan tangannya. Membuat senyuman {Your name} kembali merekah.

Dan dengan begitu, {Your name} kecil dengan Reiki pulang lebih dulu.

=~=~=~=~

"Aku yang akan menekan bel nya, kau cukup katakan 'Tadaima' saja" ucap Ray pada Himuro yang saat ini berada di depan pintu rumahnya.

Setengah jam, keluarga {Last name} berada di panti asuhan untuk mengurus berkas kepindahan Himuro. Dan akhirnya sekarang Himuro sudah resmi berganti nama jadi {Last name} Tatsuya.

Himuro kecil mengangguk paham. Setelah Ray menekan bel, Himuro akan mengucapkan 'tadaima' tapi belum sempat Himuro mengatakannya, {Your name} sudah berlari membuka pintu dan memeluk Himuro sebagai ucapan selamat datang.

"Okaeri!! Okaeri-nasai, Tatsuya-kun!!!" Kata {Your name} kecil girang. "Lepaskan pelukanmu, {First name}-chan. Kasihan Tatsuya" Reiki berusaha melepaskan pelukan erat {Your name} yang membuat Himuro kesulitan bernafas.

"Gomennasai. Aku sudah lama menunggu Tatsuya datang!" Kata {Your name} sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tatsuya-kun, mulai hari ini kamu adalah bagian dari keluarga kami. Tidak perlu sungkan lagi pada kami ya. Karna kamu sudah menjadi keluarga {Last name} sekarang" ucap ibu {Your name} seraya mengelus kepala Himuro. Membuat sang empunya tersenyum.

"Saa, Selamat datang di rumah baru mu, Tatsuya!!"

Dengan begitu keluarga {Last name} bertambah anggota keluarga baru. Ray dan Reiki selaku kakak sangat senang bisa melihat adik-adik mereka sangatlah akrab. Terutama {Your name} yang biasanya tidak pernah akrab dengan anak laki-laki.

{Your name} kecil selalu menemani Tatsuya bermain. Dalam suatu kesempatan, {Your name} juga sering mengajari Tatsuya beberapa macam hal. Membuat Tatsuya sudah bisa sedikit menghitung angka di usianya yang baru 6 tahun itu.

{Your name} sangat sayang pada Tatsuya. Dia bahkan tidak pernah memperbolehkan Tatsuya main di luar sendirian tanpanya. {Your name} senang karena dia bisa menjaga senyuman manis Tatsuya hanya untuknya saja.

Dan dia tidak akan mengampuni siapapun yang berani mengambil senyuman manis Tatsuya darinya.

=~=~=~=~

Langsung ke next chapter aja ya~

Jaa, Mata nee~

KenKen✨

黒子のバスケ One Shot!! [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя