黒子のバスケ One Shot!! [END]

Apparently Destiny (Takao x Readers)

Yo, minna!

Tau gak ini sequel dari cerita yang mana? Reader-tachi yang baca dari awal pasti tau dong.

Yaps! Ini sequel dari God's Edecree!!

Saa, Hajimemashou!!

=~=~=~=~

{Your Name} POV

Aku melangkahkan kaki keluar kelas tepat setelah bel pulang berbunyi. Bukan menuju gerbang sekolah, melainkan menuju arah perpus. Langkahku sempat terhenti saat tak sengaja melewati gymnasium.

Beberapa anggota basket putra dan putri yang sedang berlatih membuatku tanpa sadar mengukir senyuman. "Mereka semua mengingatkanku pada masa lalu" gumamku lalu kembali berjalan sebelum ketahuan para anggota klub basket.

Ya. Dulu aku memang anggota klub basket putri di sekolah ini, SMA Shuutoku. Aku sudah bergabung sejak awal kedatanganku ke sekolah ini hingga menjabat sebagai kapten saat kelas 2.

Dan sekarang aku sudah mengundurkan diri dari klub basket. Itu karena sekarang aku sudah kelas 3 dan aku lebih sibuk dengan belajar untuk mempersiapkan ujian akhir serta ujian masuk universitas nanti.

Beberapa bulan terakhir aku juga tidak pernah menyentuh bola basket ku lagi. Yah... Aku hanya berharap tak benar-benar vakum dari dunia per-basket-an (?)

Aku membuka pintu perpus perlahan. Lalu bergegas menuju rak-rak buku yang ingin ku baca. Setelah menemukan nya, aku membawanya ke meja baca dan mengeluarkan semua buku pelajaranku.

Hari ini aku harus belajar lebih giat lagi. Terakhir kali aku belajar, nilai ku masih tidak sesuai ekspektasi ku.

Hari ini jumlah siswa yang belajar di perpus hampir tak ada. Mungkin hanya aku sendiri yang belajar di sini. Eh... Tidak deh. Ada seorang pemuda yang asyik membaca buku di sudut meja baca ini. Yah, aku tidak peduli. Karena tujuanku datang ke sini untuk belajar bukan mencari teman.

Saat sedang asyik menulis rumus matematika yang menurut ku paling sulit, seseorang memanggilku dari belakang.

"Ano... Sumimasen"

Aku pun segera menoleh. Mendapati pemuda yang duduk di sudut meja yang ternyata memanggilku.

"Bolehkah aku belajar bersamamu? Aku tidak mengerti bagian ini" ujar pemuda itu sambil menunjuk kalimat di buku paket sejarah miliknya.

"Oh tentu" Aku mengangguk pelan dan di susul pemuda itu duduk di sampingku. Aku membantunya belajar.

Dan entah kenapa jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Apakah aku jatuh cinta? Tidak mungkin. Aku baru bertemu dengan pemuda ini hari ini. Tapi... Aku merasa seperti sudah bertemu dengannya. Tapi dimana?

=~=~=~=~

Normal POV

Mereka terus belajar tanpa memperhatikan waktu hingga tak ada yang sadar sudah 2 jam mereka belajar bersama di perpus.

Pemuda bersurai raven itu meregangkan otot-otot nya yang kaku lalu terdiam menatap {Your name} yang sedang bersusah payah memahami rumus.

"Namaku Takao. Takao Kazunari. Kita belajar bersama tapi belum memperkenalkan diri masing-masing" kekehnya yang di balas tatapan bingung {Your name}.

"Ah benar juga" {Your name} menyodorkan tangannya "{Full name}. Yoroshiku, Takao-kun"

Dengan senang hati, Takao membalas sodoran tangannya. Takao hanya bisa tersenyum senang. Mereka sama-sama tidak mengerti dengan diri mereka sendiri. Mereka berdua sama-sama senang melihat senyuman manis keduanya. Seakan mereka sudah pernah melihatnya tapi tak ingat dimana.

"Ah! Sudah jam segini. Kita harus pulang {Last name}" kata Takao saat melirik jam tangan {Your name}.

"Ah! Aku tak pernah belajar selama ini sebelumnya. Kalau begitu, kita harus rapikan ini dulu, Takao-kun" kata {Your name} sambil membereskan peralatan tulisnya sedangkan Takao mengumpulkan buku-buku perpus dan menaruhnya di rak sesuai dengan judul buku.

"Sampai ketemu besok, Takao-kun" {Your name} melambaikan tangannya. Dan Takao membalasnya.

Sebelum {Your name} benar-benar pergi dari hadapan Takao, Takao pun memanggil "{Last name}-san!!"

{Your name} pun menghentikan langkahnya.

"Besok belajar bersama lagi ya!"

{Your name} mengangguk lalu tersenyum dan kemudian menghilang setelah berbelok di perempatan. Takao mengukir senyumannya. Dia tak pernah merasa se-senang ini jika bertemu dengan seorang perempuan sebelumnya.