Happy Reading~~
Now Playing | Pamungkas - To The Bone
Seiss said: jika dimata orang kamu tidak sempurna, tidak apa. Karena manusia memang diciptakan dengan kekurangan yang berbeda-beda. Cukup dengar lalu tidak peduli. Karena bagiku, mataku melihatmu dengan sempurna.
🐰🐰🐰
Jangan pernah mendengar cibiran orang lain tentang hubungan kita. Kita yang menjalani, mereka hanya bisa menilai. Aku dan kamu bahagia, menurutku sudah cukup. Aku tidak perlu komentator yang mengkritik kebahagiaanku.~Neo Antariksa~
🐰🐰🐰Hari minggu kali ini aku akan ke rumah Neo. Kami janjian akan masak-masak. Selama ini aku terus belajar sedikit-sedikit memasak walaupun rasanya sangat tidak bersahabat lewat ditenggorokan tapi Neo sebagai penyicip dari masakan buatanku selalu memuji walau aku tahu cowok itu memaksakan diri memakan hasil masakanku.
Masih jam sembilan jadi aku memutuskan untuk menonton saja mumpung suasana di rumahku masih sepi jam segini. Bang Bilal masih tidur sedangkan bang Dalvin sudah keluar negeri lagi karena masa cutinya telah berakhir. Dan ibu pagi-pagi sekali pamit ke pasar.
Saat ini aku menonton film kartun Upin & Ipin satu-satunya kartun yang aku suka. Selain itu aku sama sekali tidak tertarik. Entahlah bagaimana bisa dua botak dan teman-temannya itu membuatku menyukainya.
Sedang asik menonton, ponselku berbunyi di atas meja. Video call dari Neo, tanpa menunggu lama aku segera menggeser ikon hijau di layar ponselku.
"By, tebak aku ketemu siapa," ucapnya antusias sambil tersenyum lebar saat wajah cowok itu muncul di layar ponselku.
"Aku gak tau," balasku sambil mengkerutkan dahi.
Neo mengarahkan kamera ponselnya ke belakang. Sehingga aku bisa melihat dua wanita paruh baya sedang bercengkrama disana. Mereka sedang berada di rumah Neo.
"Kok Ibu bisa ada di rumah kamu?" tanyaku heran.
Neo terkekeh. "Tadi aku nganterin Bunda ke pasar eh disana ketemu sama Ibu deh. Jadi mereka kenalan terus Bunda ngajakin Ibu untuk ke rumah." Neo menjelaskan dan aku menyimak penjelasannya.
Neo memajukan wajahnya dekat dengan layar ponselnya. "Kayaknya kita bakal segera dinikahin deh," bisiknya sambil terkekeh geli.
Aku ikut terkekeh. "Itu sih maunya kamu," balasku.
"Memangnya kamu gak mau dinikahin sama aku?" tanya Neo dengan bibir bawahnya yang sudah ia majukan. Tuhkan aku jadi gemas sendiri kalau melihatnya seperti itu.
"Siapa bilang gak mau. Aku mau kok," balasku sambil tersenyum membuat Neo ikut tersenyum diseberang sana. Senyumnya hari ini benar-benar cerah seolah menghipnotisku untuk selalu melihatnya.
"Tapi kita sukses bareng dulu. Aku mau bahagiain keluarga ku dulu pakai kerja kerasku. Kamu juga gitu, karena kamu anak satu-satunya maka beban kamu sepertinya lebih berat walaupun Ayah kamu kaya raya tetap aja kamu juga harus kejar mimpi kamu. Setelah itu baru deh kita mikirin soal kita."
"Ah. Kamu berhasil membuat aku terpesona, By. Sekarang rasanya aku semakin jatuh cinta sama kamu," ucapnya sambil memegang dada yang membuatku geleng-geleng. Fyi saja aku sudah sangat kebal dengan ucapan-ucapan manis cowok itu.
"Jadi jam berapa kamu jemput aku?" tanyaku.
"Ini bentar lagi. Ibu udah pamit dari tadi tapi Bunda lagi-lagi punya obrolan jadi mereka lanjut ngerumpi." Neo terkekeh. Bunda memang seperti itu punya banyak sekali obrolan sehingga orang yang dia ajak bicara merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDU [END✔]
Teen FictionGENIUS HIGH SCHOOL Myzenger Series #1 15+ (Banyak kata kasar bertebaran. Bijak dalam memilih bacaan gengs. Kalaupun tetap ingin membaca, pliss banget untuk tidak ditiru) Cerita ini bisa dibaca dengan jantung yang masih berdetak! Gak percaya? Coba aj...