Happy Reading~~
Now Playing | NCT DREAM - Ridin'
🐰🐰🐰
Aku tuh kesel ya punya hati kok lemah banget, kamunya cuma bercanda, tapi aku malah jatuh cinta.•Seina Himeka Xaquila•
🐰🐰🐰Sepertinya hari ini langit sangat sedih, terbukti semakin lama tetes-tetes air yang jatuh dari atas sana semakin deras. Jika orang-orang ikutan sedih kalau hujan turun karena mengingat kenangan mereka, berbanding terbalik denganku yang saat ini justru sedang berbunga-bunga karena seseorang yang sudah lama hanya bisa ku lihat dari jauh kini berada didekatku. Maaf ya langit, aku senang saat kau sedang menangis.
"Sei, hujannya deras banget." ujar Neo saat kami sudah berada di ujung koridor. Untuk bisa sampai di parkiran kami harus berlari kurang lebih 10 meter.
"Mau nunggu agak redah aja?"
"Terobos aja, gak pa-pa?" tanyanya, "Paling basah dikit."
"Tapi kamera lo, ini deras banget." Neo hanya membawa tas kameranya, aku tidak tahu kemana perginya tas sekolah cowok itu.
"Gue lindungin aja pakai jaket." katanya lalu melepas jaket parasut yang dia kenakan. "Tapi Sei, sorry ya jaketnya gue pake lindungin kamera gue. Ini kamera kesayangan gue soalnya." Neo menjelaskan dengan raut wajah tidak enak.
Aku mengangguk, "Yaudah gak pa-pa, kamera lo lebih penting." aku mengatakan itu dengan hati yang sedikit berdenyut nyeri di dalam sana. Sabar ya Sei, kameranya Neo lebih berharga daripada kamu.
🐰🐰🐰
Ternyata cuma dibagian GHS saja yang hujan deras, di kompleks Hijau (rumah Neo) tidak ada tanda-tanda habis turun hujan.
Sepanjang perjalanan aku cuma mengobrol sedikit dengan Neo, karena memang rumah cowok itu lumayan dekat dengan sekolah. Aku tidak tahu kenapa Neo mau mengantarku pulang yang jelas-jelas berlawanan arah dengan rumahnya. Boleh ngarep gak sih huhu.
"Sudah sampai Sei." ujar Neo, mobil cowok itu berhenti di depan gerbang emas sebuah rumah mewah di kompleks ini. Kompleks ini terkenal dengan kompleks elit tempatnya orang-orang kaya tinggal. Seketika aku jadi insecure.
"Kok gue jadi deg-degan ya." gumamku yang membuat Neo menoleh.
"Santai aja Sei, gak ada siapa-siapa di rumah gue."
"Bokap nyokap lo kemana?" tanyaku penasaran. Apa tidak sepi rumah segede itu tidak ada penghuninya?
"Bentar, ngobrolnya lanjut di dalam aja." ujar Neo lalu membunyikan klakson.
Seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam satpam membuka pagar emas itu.
"Makasih pak Malik." begitu kata Neo, aku ikut tersenyum saat mobil melewati pak Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDU [END✔]
Novela JuvenilGENIUS HIGH SCHOOL Myzenger Series #1 15+ (Banyak kata kasar bertebaran. Bijak dalam memilih bacaan gengs. Kalaupun tetap ingin membaca, pliss banget untuk tidak ditiru) Cerita ini bisa dibaca dengan jantung yang masih berdetak! Gak percaya? Coba aj...