"Terkadang manusia juga perlu egois untuk melindungi apa yang ia sayang, meskipun itu nanti harus mengkhianati seseorang."
—Defanti Candramawa
♪♪♪
Seperti permintaan Jiro, malam harinya Fiki membawa semua teman-teman satu gengnya. Tentu saja ada Niel yang ikut. Entah apa yang sedang dipikirkan Jiro hingga menyuruh Fiki mengajak Ceron. Yang pasti laki-laki itu sedang membuat sebuah rencana.
Kedatangan Ceron bersamaan dengan datangnya Arsen, Dera dan Reno. Wajah ketiga manusia itu tampak kusut, dari ketiganya penampilan Dera lah yang paling kacau. Arsen yang baru menyadari rumahnya didatangi Ceron, langsung saja memasang wajah garangnya.
Netranya tiba-tiba tertuju pada Jiro yang sedang memegang knop pintu rumahnya.
"Ada yang bisa jelaskan ada apa ini?" tanya Arsen dengan setenang mungkin. Niel pun menghampiri Arsen dengan santai lalu menepuk pundak laki-laki itu.
"Gue gak tau apa-apa. Yang jelas anak buah lo nyuruh kita-kita ke sini karena mau nunjukin sesuatu," jawab Niel.
Arsen tersenyum tipis, ia tahu apa tujuan Jiro membawa Ceron ke rumahnya. Laki-laki itu sudah pasti berniat ingin membongkar jika Arsen lah yang membunuh abang dari Niel, karena semua bukti itu ada di dalam rumah yang ditempatinya saat ini.
Ya, seperti yang terlihat Jiro berkhianat setelah tahu ternyata Dera berpacaran dengannya dan sudah pasti ia akan memberi pelajaran pada laki-laki itu.
"Kalian semua cepat pergi dari sini!" Arsen berucap dengan nada tinggi membuat beberapa orang terkejut.
"Nggak! Sebelum kami semua tahu apa yang ingin ditunjukkin anak buah lo," ujar Niel dengan nada yang sama tingginya, seolah tau pasti ada kebenaran besar tersembunyi di rumah Arsen yang pasti itu ada sangkut-pautnya dengan Ceron.
"Kalian emang ngajak ribut. Cepat angkat kaki dari rumahku!" seru Arsen yang sepertinya sudah kehilangan kesabaran. Ia saat ini sedang dirundung kesedihan ditambah dengan masalah seperti ini membuat kepalanya ingin meledak seketika.
Dera yang keadaannya sangat lemah, tiba-tiba pingsan membuat beberapa orang berteriak memanggil namanya termasuk Fiki dan Jiro. Kedua laki-laki itu hendak menghampiri Dera, namun segera dicegah oleh Arsen.
Dera yang masih pingsan pun digendong oleh Arsen kemudian dibawa ke dalam rumah disusul dengan Reno. Arsen pun sempat menelepon Edwin untuk mengatasi Ceron yang masih kukuh berada di halaman rumahnya.
Fiki yang sangat khawatir dengan Dera nekat menerobos masuk melewati jendela samping. Ia beberapa kali mencongkel jendela tersebut menggunakan balok kayu. Namun, tak bisa. Akhirnya ia memilih untuk mendobrak pintu depan yang kemudian dibantu oleh beberapa anggota Ceron. Belum sempat pintu terbuka terdengar teriakan dari Edwin yang membawa rombongan Mata Elang.
"OY!" teriak Edwin menarik perhatian semua orang di sana. Laki-laki itu mengkode tiga orang anak buahnya untuk menangkap Jiro dan yang sisanya diperintahkan untuk membantai Ceron yang berusaha mendobrak pintu rumah Arsen.
Terjadilah perkelahian di sana.
Mata Elang sedikit kewalahan menghadapi Ceron, sehingga Edwin memerintahkan tiga orang yang menangkap Jiro ikut serta membantu.
Jiro pun memiliki celah untuk kabur. Namun, laki-laki itu lebih memilih untuk nekat masuk ke dalam guna mengambil barang yang ia temukan sewaktu ingin merampok rumah Arsen. Ia sedikit mengutuk dirinya yang bodoh tidak mengambilnya di saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Bro [END] ✓
Teen FictionTentang Dera, gadis desa yang mati-matian mencari kakaknya di kota Jakarta. Saat sampai di sana, ia justru mengalami banyak kejadian yang tak terduga. Salah satunya menjadi anggota Ceron yang bermusuhan dengan Geng Mata Elang. Di kota Jakarta, ia bi...