Season II - Bagian 36

493 83 1
                                    

Belum 100 views sih, tapi kuylah lanjut
Jgn lupa vote+komen
Setelah baca ini menurut kalian Dera plin-plan gak sih?
Btw, thanks for 10K nya

(つ≧▽≦)つ

Setelah sekian lama tidak masuk sekolah, kini Fiki, Dera, dan Jiro sudah berada di kelasnya. Setelah mengetahui rentetan peristiwa yang terjadi pada ketiganya, kepala sekolah memberikan kesempatan kedua pagi mereka. Untuk itu jam pulang sekolah, mereka mendapat kelas tambahan.

Seperti saat ini, di kelas cuma tersisa mereka bertiga. Tidak ada satu pun yang membuka percakapan, membuat kelas ini menjadi hening. Namun, itu hanya sesaat. Queen mendadak datang membuat suasana menjadi heboh.

"Sayang ...." Queen berlari ke arah Fiki kemudian duduk di sebelahnya.

"Aku bawain kamu roti sandwich. Kamu pasti lapar, 'kan?" Gadis itu dengan semangat langsung membuka kotak makanan dan memberikan sepotong sandwich kepada Fiki.

"Gue gak laper," bantah Fiki.

"Makan aja, nih. Aaaa ... buka mulutnya, Sayang." Perlahan Fiki membuka mulutnya dan menerima suapan dari Queen. Lantas itu membuat Queen tersenyum senang.

Sedangkan Jiro dan Dera yang melihat kejadian itu langsung memalingkan wajahnya. Akan tetapi, Jiro yang tak ingin Dera merasa sakit hati lantas mengajaknya keluar untuk makan siang di kantin sekolah.

Mereka duduk bersebrangan saling menatap mata satu sama lain sambil tersenyum, lalu entah kenapa tawa mereka berdua meledak seketika.

"Lo napa ketawa, dah?" tanya Jiro kepada Dera.

"Gatau, tiba-tiba ngakak aja liat wajah kamu," jawab Dera.

"Gue pikir lo sakit hati liat Fiki sama Queen. Tapi ... keliatannya lo b aja gitu," tutur Jiro.

"Maka dari itu kamu bawa aku ke sini?" Jiro mengangguk membuat Dera tertawa lagi. "Aku gak sakit hati, cuma muak aja liat drama romantis di kelas." Perkataan Dera langsung membuat Jiro merasa tenang, ia pikir Dera akan merasa sakit hati karena gadis ini mencintai Fiki.

"So, berarti lo nggak cinta sama Fiki?"

"Enggak, kasta Fiki sama aku beda. Jadi, udah jauh-jauh hari aku membentengi diri biar gak jatuh cinta sama dia. Aku cuma menganggap dia sahabat, gak lebih. Aku juga memikirkan lebih baik jika tidak ada seleb atau orang-orang famous di MATELRONCE," jawab Dera.

"Tapi, Fiki cinta sama lo."

"Bukan cinta, tapi obsesi." Dera mengkoreksi ucapan Jiro, gadis itu menyeruput es teh nya kemudian mengalihkan pandangan ke siswa yang sedang bermain bola basket di lapangan.

Setelah pembicaraan itu, tiada yang berucap di antara keduanya. Mereka berdua diam karena hanyut dalam pikiran masing-masing. Lalu datanglah Samuel yang memberitahu jika kelas tambahan mereka akan segera dimulai.

⊂(´・◡・⊂ )∘˚˳°


Pukul 5 sore kelas tambahan mereka bertiga baru selesai. Sebelum Fiki menghampiri Dera dan mengajaknya pulang bersama, buru-buru Jiro menawarkan kepada Dera untuk pulang bersamanya. Gadis itu pun menerima tawaran Jiro.

Me & Bro [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang