"Jangan pernah menghakimi seseorang sebelum tahu apa yang sebenarnya terjadi."
—ME & BRO
♪♪♪
Dera menghampiri Edwin yang terkapar di tanah lalu membungkus luka goresan di lengannya menggunakan kain guna memberhentikan darah yang terus mengucur. Dia pandangi wajah Edwin yang babak belur, tangannya terulur menyentuh luka di sudut bibir laki-laki itu. Sontak Edwin meringis kesakitan.
Langsung saja Dera membantu Edwin berdiri kemudian membisikkan sesuatu hal penting yang harus dilakukan oleh laki-laki itu. Setelah mendengarnya, Edwin mengangguk lalu berjalan tertatih-tatih masuk ke dalam.
"Oh, wow. Jadi ... kau membantu kekasihmu dan memilih untuk berkhianat?" Niel tertawa sumbang lalu melayangkan pukulan ke arah Dera, tentu saja dengan gesit gadis itu menghindar.
"Jika tidak ada yang berkhianat, rasanya tidak seru." Dera menyeringai dan kembali menghindar saat Niel hendak memukul tengkuknya.
Pertarungan Dera dan Niel imbang, mereka sama-sama babak belur. Namun, pihak Mata Elang terdesak mundur karena Ceron sangat ahli dalam beladiri. Gadis itu dengan nafas terengah-engah mengamati separuh anak buah kakaknya yang tergeletak di tanah tak sadarkan diri. Mungkin Mata Elang akan kalah dipertarungan ini.
"Kenapa? Takut kalah?" ejek Niel diselingi tawanya.
Di saat itu pula terdengar deruman mesin motor yang mendekat. Sontak perkelahian berhenti sementara untuk melihat siapa yang datang. Saat laki-laki berbandana muncul dengan gaya sangarnya, Dera tersenyum senang. Jerk Mania Jaksel telah datang.
Jonan, si pria berbandana alias leader Jerk Mania Jaksel berjalan menghampiri Dera disusul puluhan orang di belakangnya.
"Gue harap gak telat." Jonan mengambil rokok kemudian membakar dan menghisapnya dalam-dalam.
"Kau datang di waktu yang tepat," ujar Dera tersenyum senang.
Jonan mengamati Niel dari atas sampai ke bawah kemudian berdecih meremehkannya.
"Jadi ini leader Ceron? Kelihatan cupunya," ejek Jona membuat Niel tersulut emosi.
Laki-laki itu menghajar Jonan, keahlian beladiri Jonan tak bisa diremehkan begitu saja. Akibat sering mengikuti tawuran di berbagai tempat membuatnya sangat ahli berbagai jurus serangan. Namun, dalam melawan Dera dia sedikit kewalahan.
(Bagi yang lupa Jonan dan Jerk Mania Jaksel itu siapa, bisa cek part 24)
Pertarungan pun berlanjut. Kali ini bukan hanya pertarungan Ceron dan Mata Elang, melainkan antara Ceron melawan Mata Elang dan Jerk Mania Jaksel (JMJ).
Dera akui jika JMJ sangat brutal dalam menghajar lawan. Sekali tonjok, bekasnya akan langsung membiru dan muncul kemerahan di tengah-tengahnya.
Fiki yang baru saja menyadari kehadiran Dera di tengah-tengah pertarungan ini membuatnya terkejut, apalagi saat melihat banyak luka membiru di wajah gadis itu. Dia hendak menghampirinya. Namun, baru selangkah maju ke depan, beberapa anak buah Jonan menghadangnya.
Mau tak mau Fiki meladeni mereka satu persatu. Pandangan Fiki tak fokus sebab melihat Dera yang menghajar anggota gengnya sendiri, Ceron. Laki-laki ini begitu kecewa melihatnya. Tanpa disadari, pergerakannya sedikit lengah sehingga membuka celah seorang JMJ menendang bagian perutnya.
Fiki jatuh, JMJ mulai menendangi tubuhnya sambil tertawa terbahak-bahak. Samuel, Rangga, Ardi dan Azzam tentu saja tak diam. Mereka bertiga menghajar JMJ yang mengerubungi Fiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Bro [END] ✓
Teen FictionTentang Dera, gadis desa yang mati-matian mencari kakaknya di kota Jakarta. Saat sampai di sana, ia justru mengalami banyak kejadian yang tak terduga. Salah satunya menjadi anggota Ceron yang bermusuhan dengan Geng Mata Elang. Di kota Jakarta, ia bi...