Hallo?
Anyone miss me?· ────── ·。❪𖤍❫。· ────── ·
ℍ𝔸ℙℙ𝕐 ℝ𝔼𝔸𝔻𝕀ℕ𝔾
°✾𝔼ℕ𝕁𝕆𝕐 𝕋ℍ𝕀𝕊 ℙ𝔸ℝ𝕋✾°· ────── ·。❪𖤍❫。· ────── ·
Selama pelajaran berlangsung, Rey selalu saja berceloteh. Hingga menyebabkan beberapa siswa di kelas kesal dengan anak itu. Dera pun beberapa kali mendapat teguran dari guru yang mengajar. Karena Rey menghiraukan perintah Dera untuk diam, akhirnya gadis itu membawa Rey ke kantin untuk dititipkannya pada ibu kantin. Di sana juga ada anak perempuan ibu kantin, mereka pasti bermain bersama.
Selesai mengikuti kelas tambahan, Dera segera menuju kantin untuk membawa Rey pulang. Justru saat sampai di kantin, gadis ini dikejutkan dengan penampakkan dua anak kecil yang wajah dan tubuhnya putih dipenuhi tepung.
Ibu kantin yang melihat Dera datang langsung menghampirinya.
"Mereka bermain salju. Eh ... maksudnya mereka bermain tepung seolah-olah itu salju," ujar ibu kantin pada Dera.
"Astaga ... maafkan Rey ya, Bu. Pasti dia merepotkan ibu di sini," tutur Dera sambil memperhatikan interaksi dua anak kecil yang sedang tertawa.
"Gapapa kok, Nak. Ibu seneng malahan, Aqis jadi punya teman dan gak rewel terus." Aqis adalah nama anak perempuan ibu kantin. Gadis kecil yang rambutnya berwarna pirang dan berkulit putih. Sejenak Dera mengamati Aqis yang ciri-cirinya sangat berbeda dengan ibu kantin.
"Aqis ... sepertinya dia ...."
"Berbeda dengan ibu?" potong ibu kantin yang mendapat anggukan dari Dera.
"Aqis adalah anak adik ibu, anak dari hubungan terlarang antara majikan dan pembantu. Adik ibu seorang TKW di Belanda. Yaa ... begitulah. Adik ibu masih bekerja di sana dan menitipkan Aqis untuk dirawat."
"Jadi begitu ... pantas saja dia berbeda. Yasudah, Bu. Saya mau bawa Rey pulang." Dera segera menggendong Rey, meskipun berulang kali anak kecil itu memberontak tak ingin pulang karena sedang asyik bermain tepung.
Ternyata di depan gerbang sana ada Jiro yang tengah menunggunya. Laki-laki itu tersenyum saat melihat Dera muncul bersama Rey.
"Ayo gue anter," tawar Jiro langsung mengambil Rey yang kemudian ia dudukan di atas tangki bensin motornya. Jiro memasang helm nya kemudian segera duduk di atas motornya, ia menoleh ke belakang lalu menepuk-nepuk jok di belakangnya yang kosong mengisyaratkan agar Dera duduk di sana.
Dera mengangguk dan langsung duduk di atas sana, gadis ini berpegang erat pada pundak Jiro tatkala laki-laki itu mulai melajukan kuda besinya menembus jalanan kota.
Saat berhenti di lampu merah, tak sengaja Dera melihat Fiki bersama Queen yang tengah duduk di teras cafe. Namun, pandangannya kemudian beralih ke dua orang berpakaian serba hitam yang berdiri di samping tiang listrik. Tempatnya tak jauh dari Fiki dan Queen.
Salah satu dari orang itu mengeluarkan senapan dari dalam jaketnya yang diarahkan tepat pada Fiki. Dera buru-buru turun dari atas motor, meskipun saat itu lampu sudah berubah menjadi hijau. Gadis itu berlari di tengah-tengah kendaraan yang melintas, ia sempat terserempet sebuah angkot namun itu tak menjadi alasannya untuk menyelamatkan nyawa Fiki.
Dera menuju dua orang tadi dan langsung menendang pistol di tangan orang itu. Pistol itupun melayang dan jatuh di hadapan Dera. Aksinya pun dilihat oleh Fiki dan semua orang yang ada di sana. Gadis itu memungut pistol itu dan saat itu pula dua orang tadi melarikan diri dengan mengendarai sebuah mobil hitam yang terparkir di sisi jalan.
"Dera!" Jiro berlari sambil menggendong Rey.
Fiki, Queen dan semua orang mendekat ke arah Dera yang tengah memperhatikan pistol di tangannya.
"Dua orang tadi berusaha mencelakai kamu," ujar Dera pada Fiki.
"Tapi ... siapa?" tanya Fiki penasaran.
"Aku gak tahu, yang jelas kamu harus hati-hati sekarang." Dera mengantongi pistol itu lalu mengambil alih Rey ke dalam gendongnya. Semua orang pun mulai membubarkan diri. Tinggalah Dera, Rey, Jiro, Fiki dan Queen di sini.
Sebelum benar-benar pulang, Fiki mengajak mereka makan siang. Di dalam tempat makan ini, Dera membawa Rey ke toilet untuk membersihkan bekas tepung di tubuhnya. Setelah bersih, gadis ini kembali duduk lesehan dan memangku Rey.
Selama mereka makan, Queen terus saja melemparkan tatapan sinis pada Dera yang membuat gadis itu sedikit risih. Hal itu pun disadari oleh Rey.
"Tante ... awas matanya copot. Jangan melototin Kakakku terus," ujar Rey membuat Fiki, Dera, dan Jiro tertawa terbahak-bahak. Sebutan "Tante" untuk Queen memang cocok dengannya.
"HEH! ANAK KECIL! Apa katamu? Tante? Muka kayak ratu gini disamain sama tante-tante," ucap Queen tak terima. Gadis itu ingin menjewer telinga Rey, buru-buru Dera menampik tangan Queen.
"Gak usah main tangan sama anak kecil." Dera memperingati Queen agar tak main tangan dengan Rey. Lagipula ucapan Rey sesuai fakta.
Queen merasa kkesa, ia menarik lengan Fiki mengajaknya untuk pulang. Fiki hanya menurut karena laki-laki itu memiliki hutang janji pada ibunya agar tak mengabaikan Queen.
"Kira-kira siapa yang ingin mencelakai Fiki?" tanya Dera menoleh pada Jiro.
"Rosebone."
■□■□■□■□■
Malam harinya MATELRONCE berkumpul di rumahnya Dera untuk membahas mengenai Rosebone yang ingin mencelakai Fiki. Jiro pun turut hadir di sana, karena laki-laki ini sumber informasi tentang Rosebone.
"Rosebone adalah sebuah nama perkumpulan beberapa seleb terkenal. Tujuannya cuma satu, menjatuhkan seleb-seleb yang sedang naik daun. Mereka menghancurkan karir orang lain agar karirnya sendiri tetap bersinar. Mereka bisa saja membunuh atau membuat seleb-seleb lain menjadi gila," jelas Jiro.
"Dan ... pistol ini milik Rosebone. Ada ukiran mawar dan tengkorak di sini." Jiro menunjukan ukiran di pegangan pistol.
"Bagaimana kau tahu ini adalah tandanya dan bukan hanya sebuah hiasan?" tanya Edwin.
"Gue mantan anggota Rosebone, jadi tau semua hal tentang Rosebone." Pengakuan Jiro membuat semua orang di tempat ini menganga tidak percaya.
"Ceritanya panjang kalo kalian pengen tau kenapa gue bisa gabung sama Rosebone," ucapnya lagi.
"Yang jelas, target mereka sekarang adalah Fiki Setiaji."
Semuanya pun mengangguk paham dan mulai menyusun rencana untuk menyelamatkan Fiki dan menghancurkan Rosebone beserta anggota-anggotanya.
Tbc
· ────── ·。❪𖤍❫。· ────── ·
𝔹𝕋𝕎 𝔸𝔻𝔸 ℂ𝔼ℝ𝕀𝕋𝔸 𝔹𝔸ℝ𝕌. 𝕋𝔸ℙ𝕀 𝔽𝔸ℕ𝕋𝔸𝕊𝕀, ℂ𝔼𝕂 𝔸𝕁𝔸 𝔻𝕀 𝕎𝔸𝕃𝕃 𝕂𝕌 𝕁𝕌𝔻𝕌𝕃ℕ𝕐𝔸 "Crazy Zombie"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Bro [END] ✓
Teen FictionTentang Dera, gadis desa yang mati-matian mencari kakaknya di kota Jakarta. Saat sampai di sana, ia justru mengalami banyak kejadian yang tak terduga. Salah satunya menjadi anggota Ceron yang bermusuhan dengan Geng Mata Elang. Di kota Jakarta, ia bi...