14. Pahlawan Lora

888 84 6
                                    

Hola!!

Ada yang kangen sama sabarnya Juan?

Atau kangen sama Lora?

Aku balik lagi buat kalian guys😁

Udah siap buat chapter ini?

Cuss, langsung aja!

Jangan lupa tinggalkan vote dan jejaknya yups..

Jangan lupa tinggalkan vote dan jejaknya yups

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Ria dan kedua temannya bertos ria seraya tersenyum senang. Umpan mereka masuk perangkap dengan mulus.

"Akhirnya tuh cewek masuk juga dalam perangkap kita," ujar Ria dengan tawa jahatnya. Gadis yang menyukai Juan itu bersidekap membayangkan raut ketakutan Lora yang ia kunci dalam gudang.

Iya, yang mengunci Lora dalam gudang belakang sekolah adalah Ria dan kedua temannya. Gudang yang tak terpakai, tanpa penerangan dan jarang dilewati.

Ria sangat tidak menyukai apapun tentang Lora. Mulai dari sikapnya, sifat songong dan menyebalkannya, yang paling penting adalah mengenai hubungan Lora dengan Juan yang membuatnya penasaran.

Ria sangat tidak suka ketika Juan terlihat seperti menyukai Lora, memperhatikan gadis menyebalkan itu dan lebih mementingkannya daripada Ria. Juan hanya boleh mementingkan Ria saja, bukan gadis lain. "Bodoh banget sih, percaya gitu aja sama orang lain!" sahut gadis yang berada di sisi kanan Ria.

"Gaya aja sok pinter, tapi ternyata zonk!" ketiganya tertawa senang lalu kembali bertos ria.

"Biar tahu rasa, tuh cewek! Sok-sok mau rebut perhatian Juan dari gue! Gue yakin dia lagi ketakutan banget di dalem sana," sinis Ria tersenyum miring.

"Bener, Ri. Semoga aja gak ada yang nolongin dia."

"Ya pasti gak bakalan ada, lah! Secara letak gudang itu di belakang sekolah, siapa juga yang mau meriksa ke sana. Keadaan sekolah udah sepi gini."

Ria menyunggingkan senyum lebarnya. "Kita cabut, yuk! Gue mau ajak Juan dinner nanti malam!"

Kedua teman Ria tersenyum menggoda. "Ciee ... semoga kalian cepet jadian, ya?"

"Aamiin. Doain aja, biar gak ada lagi yang rebut Juan dari gue."

Ketiga gadis tersebut melangkahkan kaki mereka menuju gerbang. Keadaan sekolah sudah sangat sepi, hanya ada beberapa siswa yang mengikuti ekskul futsal yang masih berada di sini.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang