24. Perubahan

1.1K 127 21
                                    

Sorry for typo..

Jangan bosan-bosan nungguin ya, hehe

Lora terbangun saat hari sudah menggelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lora terbangun saat hari sudah menggelap. Gadis itu langsung duduk dan memijit pelipisnya. 

"Udah bangun?"

Suara itu membuat Lora menoleh dan mendapati Juan yang melangkah ke arahnya. "Dari mana?" tanya Lora mengabaikan pertanyaan Juan barusan. Ia lebih tertarik dengan penampilan Juan saat ini yang memakai hoodie dan sepatu putih.

"Rumah Bagus," jawab cowok itu membuat Lora mengangguk. 

Gadis itu bangkit kemudian melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Sementara Juan melepas hoodie  dan sepatunya. Tak berselang lama Lora keluar dengan wajah yang basah. Juan memperhatikan sang istri yang mengelap wajah dan membetulkan rambut yang tidak beraturan. 

"Ra!" panggil Juan saat Lora hendak keluar kamar.

Lora berbalik. "Kenapa?"

"Tadi di depan kompleks, saya liat ada tukang nasi goreng mangkal, mau makan itu gak?" tawar Juan sedikit ragu dan tidak berharap apa-apa. 

Lora terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk membuat mengembangkan senyumnya. Ini adalah suatu perubahan yang baik dari Lora. Biasanya gadis itu tidak akan segan-segan menolak tawaran Juan dengan tegas tak lupa dengan cercaan-cercaan yang membuat Juan sakit hati.

"Gue ganti baju dulu." Juan mengangguk lalu keluar kamar sembari menunggu Lora mengganti pakaiannya.

Beberapa menit menunggu Lora datang dengan hoodie dan celana kulot hitamnya. Sangat cantik dan manis, batin Juan.

Juan berdehem. "Pake mobil apa jalan?"

"Kalo gak jauh jalan aja, deh."

Juan mengangguk lalu keduanya mulai berjalan keluar setelah mengunci pintu rumah. Jalan sekitar kompleks perumahan mereka ini tidak sepi juga tidak ramai. Juan memang sengaja memilih tinggal di kompleks ini karena ia tidak mau sesuatu terjadi pada Lora ketika ia tidak bisa menemani gadis itu.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara. Lora yang menunggu topik pembicaraan dari Juan, dan Juan merasa tidak memiliki topik yang akan dibahas bersama Lora. Cowok itu menghela napasnya dan itu menarik atensi Lora padanya. "Kenapa?"

Juan menoleh lalu menggeleng seraya tersenyum. "Besok kamu ada acara?"

Lora menggeleng. "Enggak."

"Tadi Mama hubungin saya, beliau nyuruh kita ke rumah besok."

Mendengar nama sang mama mertua membuat Lora sedikit tertarik. "Terus, lo bilang apa?"

"Saya belum jawab iya. Takutnya kalau saya bilang iya, kamunya gak ada waktu," sahut Juan membuat Lora sedikit tertohok.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang