26. Aku-Kamu

1.1K 107 16
                                    

Sorry for typo

Beberapa menit perjalanan akhirnya pasangan muda itu sampai di kediaman kedua orang tua Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit perjalanan akhirnya pasangan muda itu sampai di kediaman kedua orang tua Juan.

Keduanya disambut hangat oleh mama Juan.

"Mama kangen banget sama kamu." Resti memeluk menantunya kemudian melabuhkan kecupan di kedua pipi Lora. Sementara Lora yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menghangat. Dirinya sangat diterima baik oleh keluarga Juan. Juan yang memperhatikan dua perempuan berharga dihidupnya itu melengkungkan senyum bahagianya.

"Lora juga kangen sama Mama. Maaf ya, Ma, kami baru sempat ke sini."

Resti merenggangkan pelukannya dengan senyum hangatnya. "Enggak masalah, kok. Mama tahu kalian lagi sibuk-sibuknya sama sekolah. Sebentar lagi 'kan mau ujian kelulusan."

Lora terharu dengan kalimat penuh pengertian tersebut.

Resti menatap putranya yang memeperhatikan mereka. Sadar dirinya diperhatikan, lantas Juan menghampiri sang mama lalu mencium punggung tangan wanita yang sudah melahirkannya itu. "Mama sehat 'kan? Maaf Juan baru bisa ke sini." Resti menanggapi dengan usapan di lengan sang putra.

"Oh iya, udah pada sarapan? Mama kebetulan masak kesukaan Juan, tuh!"

Juan berdiri di samping Lora. "Kita udah sarapan kok, Ma. Oh iya, ini Strawberry cake kesukaan Mama. Tadi sempat beli toko langganan Mama." Juan mengambil alih paper bag dari tangan Lora kemudian menyodorkan pada mamanya.

"Makasih ya, kebetulan banget Mama lagi pengen makan ini," kata Resti setelah mengambil pemberian putranya.

"Kalian duduk dulu deh, atau mau langsung ke kamar aja?"

Lora menatap Juan yang juga menatapnya. "Kamu mau liat kamar saya?" tanya Juan pelan membuat Lora mengangguk. Ia juga penasaran dengan isi kamar Juan, karena selama ini ia belum pernah masuk ke kamar lajang suaminya. "Kita ke kamar dulu, Ma. Lora katanya mau liat-liat," ujar Juan membuat Resti tersenyum. Matanya tak sengaja menangkap tangan putranya yang menggenggam tangan Lora.

"Yaudah, Mama mau ke dapur dulu."

Sepeninggal mamanya, Juan mulai berjalan menaiki tangga diikuti Lora dengan tangan keduanya masih saling menggenggam. Lora menatap tangannya yang di genggam, hatinya menghangat seketika membuat sudut bibirnya tertarik ke atas.

'Juan itu paket komplit gak sih? Udah ganteng, pinter, sholeh, perhatian lagi. Selama ini gue ke mana aja anggurin cowok seperfect dia?'

Juan menghentikan langkahnya sesampai di depan pintu berwarna cokelat. Ia berbalik menatap Lora yang menatap genggaman tangan mereka. "Ra! Kenapa?" tanya cowok itu bingung.

Lora tersentak, ia mendongak menatap Juan yang menatapnya. "Hah? Kita udah sampe di kamar lo?" tanya Lora seperti orang linglung.

Juan mengangguk. "Yang ini kamar saya, ayo masuk!"

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang