41. Hilang Kendali

419 32 3
                                    

Udah lama rasanya gak nulis di lapak ini, wkwkwk

Apa kabs teman-teman?

Kalo lupa sama alurnya, boleh dibaca ulang part sebelumnya, hwhw

semoga suka, tandain typonya yaaa

Juan tidak tinggal diam saat Rey membuat istrinya ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juan tidak tinggal diam saat Rey membuat istrinya ketakutan. Cowok itu meminta Zaki mempertemukannya dengan Rey. Ia juga menceritakan tentang Rey yang hampir melecehkan Lora dan memaksa masuk ke dalam rumah padahal Lora sudah melarangnya.

Zaki tentu saja ikut marah mendengar kelakuan sepupunya tersebut. Rey memang gila dan nekat, seperti dugaannya.

Rumah Juan menjadi tempat pertemuan mereka saat ini. Juan tidak mau kecolongan lagi. Ia tidak akan membiarkan istrinya tinggal sendirian di rumah tanpa dirinya.

"Biasanya, malam minggu ini dia nginap di rumah gue," tutur Zaki menceritakan kebiasaan sepupunya itu. "Lo bisa temuin dia di rumah."

"Tapi gue gak mau ninggalin Lora lagi sendirian, dia trauma," jawab Juan menghela napasnya lelah. "Tapi nanti gue minta tolong ke mama buat nemenin Lora malam ini."

Zaki mengangguk setuju. "Gue juga bakalan suruh Riko sama Bagus buat datang, biar gak kelihatan banget lo mau ketemu dia."

"Orang tua lo?"

"Nyolap sama bokap tadi baru aja berangkat ke luar kota, ngunjungin nenek gue."

"Makasih, Ki. Gue mau minta maaf duluan kalo misalnya nanti gue hilang kendali ngadepin sepupu lo itu." Juan ragu ia bisa mengendalikan diri nanti saat berhadapan dengan Rey, sebab kelakuan Rey kemarin sangat menyulut emosinya.

Zaki menepuk pelan bahu Juan. "Itu masalah lo sama Rey, gue gak mau ikut campur. Walaupun gue sepupunya, tapi gue gak akan ngebela dia karena kelakuannya emang udah kelewatan."

Juan mengangguk lega.

"Ria masih ngejar-ngejar lo?" tanyanya.

"Masih. Tiap gue blok nomornya, dia ngehubungin terus pake nomor baru. Capek banget," keluh Juan mendengus.

Zaki menarik kedua sudut bibirnya sinis. Gadis itu suka sekali merendahkan harga dirinya sendiri. Tidak ada rasa malunya mengejar laki-laki yang sudah beribu kali menolaknya. "Dia udah tahu kalo lo udah nikah?"

"Gue rasa belum tahu. Kalo dia udah tahu, gak mungkin dia terima gitu aja. " Juan geleng-geleng kepala tidak habis pikir.

"Terobsesi banget buat dapetin lo. Kayak gak ada cowok lain aja," timpal Zaki yang diangguki setuju oleh Juan. 

Setelah Zaki pamit pulang dan menyiapkan rencana mereka nanti malam, Juan menghampiri Lora yang berada di dalam kamar tengah asik ngobrol dengan teman-temannya via video call. Begitu menyadari kehadiran suaminya, Lora izin mematikan sambungan mereka.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang