16. Bertengkar

1.1K 103 119
                                    

Jangan lupa tandain typonya, ya ...

Jangan lupa tandain typonya, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Juan tengah bersiap-siap untuk Olimpiade Fisika besok pagi.

Cowok jangkung itu hanya membawa dua helai pakaian santai dan yang paling penting adalah seragam sekolahnya yang akan digunakan untuk Olimpiade nanti.

Selama tiga hari ke depan Juan akan berpisah sementara dengan Lora, istrinya. Entah kenapa Juan sangat berat meninggalkan Lora sendiri di sini, tanpa pengawasannya.

Istrinya itu sangat manja. Lora takut gelap dan tidak bisa masak. Siapa yang akan menemani Lora selama ia pergi? Bagaimana jika nanti Lora lapar sementara gadis itu tidak bisa memasak? Siapa yang akan memasak untuknya? Juan menghela napasnya. Memikirkan hal-hal itu membuat Juan semakin berat untuk pergi. Juan terlalu mencintai Lora. Juan terlalu takut Lora kesulitan.

Setelah mengemasi barang-barangnya Juan keluar kamar. Ia mencari sosok Lora yang dari tadi tidak terdengar suaranya. Melihat pintu rumah terbuka, sontak Juan mendekat, berniat untuk kembali menutupnya. Namun netranya tak sengaja menatap sesuatu yang membuatnya kembali merasakan sesak. Di depan sana, Lora terlihat sedang berpelukan dengan Rey. Pelukan mereka sangat mesra. Dada Juan panas melihat adegan itu.

Kenapa Lora tega padanya?

Ia yang menjadi suaminya saja tidak pernah Lora peluk seperti itu? Yang ada Lora menjauh dan berusaha menghindari Juan.

'Lora, kapan kamu mengerti sama perasaan saya? Apa kurang saya sebagai suami kamu, Ra?'

Karena tidak sanggup lagi melihat itu, Juan memilih pergi.

"Udah ya, jangan marah lagi. Aku cinta sama kamu, Rey. Bener-bener cinta, jangan dengerin omongan orang lain. Mereka cuman mau hubungan kita berakhir, mereka cuman iri, sayang," ujar Lora tersenyum lembut seraya melepaskan pelukan mereka.

Rey menggenggam kedua tangan Lora kemudian menciumi punggung tangan gadis itu sayang. Lora yang mendapat perlakuan seperti itu tersenyum senang.

"Aku cuman takut kehilangan kamu, Ra. Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku gak pengen ada kata putus antara kita," balas Rey mengelus pipi Lora.

Lora mengangguk. "Aku ngerti, Rey."

Rey menatap lekat pacarnya itu. "Kamu tau, aku hampir gila saat denger omongan sepupu kamu. Dia bilang, kamu milik dia, dan dia nyuruh aku putusin kamu."

Lora menghela napasnya, dalam hati ia merutuki tindakan keterlaluan Juan. 'Awas lo nanti, Juan!' "Gak usah dipikirin, ya? Dia emang gak waras orangnya."

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang