20. Pulang

1K 100 46
                                    

Aku balik lagi, nih.

Seneng, kan?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Lora
Hati-hati!

Juan menghembuskan napasnya kecewa mendapat balasan pesan dari Lora. Meski begitu, ia tetap senang karena gadis itu sudah mulai perhatian padanya daripada sebelum-sebelumnya.

Juan menatap keluar jendela, cahaya dari lampu-lampu jalanan memanjakan matanya sepanjang perjalanan menuju Jakarta.

Sudut bibirnya sedikit terangkat mengingat pesan yang ia kirim pada Lora siang tadi. Entah mendapat keberanian dari mana ia mengatakan sangat merindukan istrinya itu. Walau tidak mendapat balasan sesuai harapannya, Juan tetap merasa senang dan lega.

Lega karena bisa mengatakan perasaan yang ia rasakan selama dua hari ini, dan senang karena mendapat perhatian kecil dari Lora.

Tangan Juan merogoh ponselnya lalu menghidupkannya, dan saat itu pula foto Lora yang tengah tersenyum terpampang di layar pipihnya. Seakan terhipnotis, Juan ikut tersenyum menatap layar ponselnya itu.

"Cantik," gumamnya masih dengan senyumannya.

Foto itu Juan dapatkan dari postingan instagram milik Lora yang ia ambil secara diam-diam. Jari cowok itu langsung membuka galeri yang menampilkan beberapa foto dengan objek yang sama, yaitu Lora.

"Selalu cantik," gumamnya lagi menatap foto Lora dengan pose bersidekap dada.

Lalu jari Juan menggeser foto ke foto yang lain. "Kamu punya saya, Ra!" lanjutnya lagi melihat foto istrinya dengan pose menopang dagu dengan kedua tangannya. Terlihat manis dan menggemaskan.

"Sebentar lagi kita akan sampai, semuanya, periksa kembali barang bawaan kalian, jangan sampai ada yang tinggal!"

Suara pembimbing Olimpiade membuat Juan tersentak. Jantungnya berdetak kencang mendengar sebentar lagi ia akan sampai. Juan tidak sabar bertemu dengan istrinya.

Ponsel Juan berdering membuat cowok itu langsung mengangkat panggilan yang berasal dari Bagus, sahabatnya.

"Halo."

"Lo udah di mana? Gue, Riko sama Zaki udah di sekolah nih."

"Bentar lagi nyampe."

"Oke! Lo bawain oleh-oleh buat kita, kan Ju?" Itu suara Zaki yang nyaris berteriak membuat Juan langsung menjauhkan ponsel dari telinganya. Juan geleng-geleng kepala mendengarnya. Terdengar pula suara Riko dan Bagus yang mengomeli Zaki.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang