Semalam Juan benar-benar tidak bisa tidur sama sekali, entah kenapa. Cowok itu keluar dari kamarnya dengan keadaan loyo dan tidak bersemangat. Di bagian bawah matanya terdapat lingkaran hitam, jelas sekali kurang tidur.
Juan bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan, namun dari kejauhan ia melihat sosok Lora yang sudah duduk di kursi meja makan tengah memakan roti selai. Langkah cowok itu berhenti tiba-tiba, lalu tanpa berniat menghampiri Lora, ia berbalik melangkah menuju ke luar rumah.
Untuk sementara, Juan akan menjauhi Lora agar emosinya yang masih tidak stabil ini tidak akan membuat hubungan mereka berdua semakin sulit. Juan takut akan lepas kendali jika berada di dekat gadis itu dan berakhir membuat Lora takut dan pergi darinya.
Juan butuh waktu.
Sementara itu Lora yang telah selesai dengan sarapannya menoleh ke arah pintu kamar Juan yang masih tertutup. Gadis itu mengernyit heran, tidak biasanya Juan keluar dari kamar selama ini. Apa suaminya itu telah berangkat ke sekolah lebih dulu? Tapi Lora tidak mendengar suara mesin mobil yang menyala. Atau Juan tengah sakit?
Lora mendadak panik kemudian bangkit berlari menuju kamar Juan. Ia mengetuk pintu tersebut beberapa kali namun tidak ada sahutan. Lora mencoba menekan gagang pintu dengan sangat pelan kemudian mendorong pintu tersebut sedikit lebar. Kosong. Tidak ada siapa-siapa di kamar ini. Pintu kamar mandi cowok itu pun terbuka, berarti Juan tidak berada di kamarnya.
Lora kembali menutup pintu kamar Juan lalu menghembuskan napasnya kecewa. "Juan udah pergi sekolah kali, ya? Tapi gue gak denger mesin mobil nyala kok. Atau Juan gak bawa mobil ke sekolah?"
Tanpa pikir panjang Lora keluar dari rumah untuk memastikan apakah Juan benar-benar sudah pergi atau belum. Begitu dibuka Lora langsung dapat melihat mobil mereka ada di halaman. Hal itu membuat Lora seketika melemaskan bahunya. "Kamu bener-bener marah ya, Ju? Aku mintaa maaf, Juan. Tapi aku gak akan nyerah dapetin maaf kamu dan balikin sikap manis kamu lagi ke aku."
Iya, Lora tidak akan menyerah untuk mendapatkan maaf Juan. Walaupun cowok itu menolaknya, Lora pastikan ia tidak akan menyerah.
"Maafin aku telat sadar sama kehadiran kamu, Juan."
***
Usaha pertama Lora untuk mendapatkan maaf Juan adalah membawakan bekal untuk cowok itu. Hanya bekal sederhana, roti selai cokelat juga susu UHT. Tapi Lora menyiapkannya dengan penuh sayang. Ia yakin Juan belum sarapan, sebab biasanya setelah sampai di sekolah Juan langsung duduk di perpustakaan.
Begitu sampai di sekolah Lora langsung mencari Juan ke kelasnya yang jaraknya dari kelas Lora cukup jauh. Gadis itu bahkan belum meletakkan tasnya ke dalam kelas. Lora tidak boleh membuang-buang waktu, ia harus bisa meyakinkan Juan jika semua ucapannya kemarin tidak bohong. Lora benar-benar sudah menerima Juan dalam hidupnya. Bahkan ia juga mulai menaruh rasa pada cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan: Perfect Husband || On Going
Teen FictionHanya kisah seorang remaja laki-laki bernama Juan Aksandri yang menikahi sahabat masa kecilnya. Juan yang sangat penyabar, Juan yang sangat sempurna untuk seorang badgirl seperti Lovarian Shanira. *** "Kenapa lo sebaik ini? Kenapa lo selalu terliha...