4. Kunjungan Mertua

1.3K 101 8
                                    

Lagi dan lagi Juan menghela napasnya melihat kelakuan Lora yang melampaui batas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi dan lagi Juan menghela napasnya melihat kelakuan Lora yang melampaui batas. Cewek bar-bar itu kini tengah membentak seorang siswi dan menjadi pusat perhatian semua murid.

Yang Juan tahu penyebab Lora membentak siswi itu adalah karena kemeja putih Lora tidak sengaja terkena air mineral yang dibawa oleh siswi tersebut. Namanya juga Lora, tidak akan membiarkan orang yang sudah mengusiknya hidup tenang. Walaupun itu tidak disengaja.

"Lo punya mata gak sih, hah?! Sengaja ya lo numpahin air ke baju gue? Ngaku lo! Jangan diem aja kayak patung!" maki Lora keras membuat siswi yang berhadapan dengannya menunduk takut. Bahkan tubuhnya tampak gemetar.

Lora menatap sinis cewek itu lalu bersidekap. "Atau lo mau cari perhatian gue supaya bisa jadi temen gue? Heh! Sorry, orang cupu kayak lo gak level jadi temen gue!"

Juan yang mendengar itu geleng-geleng kepala, tidak ingin Lora menjadi-jadi lantas Juan menghampiri cewek itu.

"Ikut saya!" titah Juan saat berada di hadapan Lora. Ia tidak mempedulikan bisikan-bisikan para siswa yang tertuju padanya.

Lora menatap Juan kesal. "Ck! Ngapain sih lo di sini? Pergi sana! Gue mau kasih tuh cewek pelajaran!"

Juan menarik napasnya lalu menggenggam tangan Lora kemudian menarik cewek itu menjauh dari kerumunan.

"Juan! Lo apa-apaan, sih! Lepasin!" Juan tidak menghiraukan penolakan Lora, cowok itu membawa Lora ke koridor yang cukup sepi.

Sesampainya di koridor, Juan menjauhkan tangannya menatap Lora lelah. "Bisa jangan kayak gitu lagi? Kamu sekolah buat nyari ilmu, bukan mau adu kekuasaan."

Lora memutar matanya malas. Jujur saja ia malas mendengar cowok di hadapannya ini berbicara. Hidup Juan itu terlalu kaku dan tidak menarik menurutnya.

"Suka-suka gue!"

Juan kembali menggeleng-geleng tidak habis pikir. Dengan cara apa agar Lora mau nurut padanya. "Sekarang kamu pilih, nurut sama saya atau semua orang tahu kalau kamu udah nikah?"

Spontan Lora menatap Juan nyalang. "Jangan macem-macem ya, lo!" sentak cewek itu tajam.

Juan tersenyum tipis. "Pilihan ada di kamu. Kalo kamu gak mau semua orang tahu kalo kita udah nikah jangan ngebantah saya. Kalo gak mau ya udah, saya kasih tahu semua orang."

Lora terdiam cukup lama namun setelahnya tersenyum remeh seraya bersidekap. "Lo pikir gue takut sama anceman lo? Heh, lo gak mungkin ngasih tahu semua orang kalo kita udah nikah, karena kalo sampai berita itu menyebar lo juga dikeluarin dari sekolah."

"Saya gak pernah takut dikeluarin asal kamu tahu! Saya bisa home schooling. Tapi kamu, kamu gak akan bisa sebebas ini lagi."

Sial! Lora kehabisan kata-kata.

Lora akui ancaman cowok itu kali ini membuatnya ciut. Kalau Juan menyebarkan informasi mengenai pernikahan mereka, Lora tidak akan bisa sebebas sekarang. Cowok-cowok yang mendekatinya pasti akan menjauh jika tahu statusnya yang baru. Kalau sudah begini mau tidak mau Lora harus menuruti cowok yang sialnya adalah suaminya.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang