2. Club

1.3K 107 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Lora benar-benar menepati janjinya dengan kedua sahabatnya.

Habis dari pulang sekolah Lora langsung terjun ke rumah Elia yang jaraknya lebih dekat ketimbang dirinya atau Nancy.

Masalah pakaian Lora tidak ambil pusing, ia bisa meminjam baju-baju Elia dan sudah menjadi kebiasaan mereka juga saling meminjamkan barang-barang mereka.

"Entar malem club kuy! Dah lama gak ke sana, kangen juga gue sama si Beno," seru Nancy yang tengah memoles lipstick merah di bibirnya.

Beno adalah salah satu pelayan di club yang sering mereka kunjungi.

Tiba-tiba Lora teringat akan ancaman Juan kepadanya. Namun dengan cepat Lora menggeleng, untuk apa ia takut dengan ancaman Juan padanya. Lagipula ia bisa nginap di rumah Elia.

"Woi! Malah ngelamun, ikut gak lo?" tanya Nancy.

Lora merapikan pakaiannya lalu mengangguk. "Boleh. Gue juga lagi badmood banget, gak tau mau ngapain lagi."

"Sip. Lo, Li?" tanya Nancy pada Elia yang memakai sepatunya.

Cewek itu sontak mengangguk. "Kuyy lah! Bosen gue di rumah sendirian aja."

"Entar gue hubungin temen cowok gue deh buat lo pada. Itung-itung cuci mata, ya gak?"

Lora dan Elia saling pandang kemudian tersenyum lebar. "Ashiapp!"

💕💕💕

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB yang artinya Lora tidak mendengarkan ancaman Juan tadi pagi. Juan berdecak seraya menatap kedepan rumah menunggu kepulangan Lora.


Cewek keras kepala itu benar-benar menguji kesabarannya. Juan tahu Lora sengaja membuatnya marah agar pernikahan mereka segera berakhir, namun Juan benar-benar tidak bisa.

Ada hal yang tidak pernah Lora tahu dari Juan. Juan tersenyum miring, bukannya cewek itu memang tidak pernah mau tahu apa pun menyangkut Juan?

Sepertinya semenjak Juan menikahinya Lora benar-benar memusuhinya, baik ketika di rumah maupun di sekolah.

Tiba-tiba Juan teringat peristiwa di sekolah tadi saat Lora membuatnya menjatuhkan buku-buku yang Juan bawa ke lantai. Juan sangat-sangat tahu kalau Lora sengaja menabraknya. Beruntungnya Juan penyabar, jadi ia tidak mempermasalahkan itu.


Namun apakah Juan harus selalu bersabar jika Lora terus-terusan membuat ulah? Entahlah, Juan tidak tahu.

Mata Juan bergantian melirik jam dinding dan halaman rumahnya berharap Lora pulang, namun tanda-tanda kepulangan Lora tidak ia temukan.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang