28. Perpustakaan

915 95 61
                                    

Pagi ini sekolah gempar karena Juan dan Lora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini sekolah gempar karena Juan dan Lora. Bagaimana tidak? Dua orang yang dulunya tidak pernah akur, bahkan sangat tidak mungkin untuk dekat, kini terlihat jalan beriringan di tengah koridor.

Juan dan Lora itu sangat bertolak belakang, dan walaupun seisi sekolah tahunya Juan dan Lora adalah saudara sepupu, tapi keduanya sama sekali tidak terlihat seperti saudara.

Namun kini keduanya sukses mencuri perhatian para siswa pagi ini. Apalagi sikap Juan yang terlihat sangat hangat pada Lora menimbulkan pertanyaan bagi para siswa.

"Juan. Kamu gak malu apa diliatin satu sekolah?" bisik Lora mencuri-curi pandang pada siswa yang mereka lewati.

Juan melirik Lora kemudian para siswa yang mereka lewati di sepanjang koridor. Juan tahu apa yang ada dipikiran para siswa tersebut, tapi ia memilih untuk masa bodo. Biarlah mereka menerka-nerka sendiri.

"Cuekin aja, Ra."

Lora mencebik. Mana bisa ia membiarkan orang-orang menatapnya dengan berbagai tatapan begitu? Rasanya mulut Lora gatal ingin meneriaki mereka agar tidak menatapnya lagi. Ia risih.

Tak lama berselang Lora merasakan genggaman hangat di tangannya, tanpa menoleh pun ia sudah tahu siapa pelakunya.

"Gak perlu mikirin penilaian orang-orang tentang kamu. Cuekin aja, nanti mereka bosen sendiri," kata Juan membuat Lora menghembuskan napasnya.

Ia menoleh pada Juan yang masih menatap ke depan, lalu tersenyum tipis. Lora nyaman berada di dekat Juan, ia senang diperhatikan suaminya itu. Rasanya berbeda dengan Rey yang juga sering memperlakukannya seperti Juan. Juan itu perhatiannya lebih tulus, batin Lora.

"Juan!"

Spontan Lora dan Juan menghentikan langkah mereka menatap gadis yang berdiri di hadapan Juan.

Lora berdecih malas melihat sosok cewek genit yang selalu mencari perhatian Juan menghadang langkahnya dan suami.

"Ada apa, Ri?" tanya Juan.

Ria menatap wajah cowok yang ia sukai itu kemudian beralih pada genggaman tangan cowok itu dengan Lora. Tangan Ria mengepal melihatnya.

"Gue mau ngomong sama lo, bisa?"

Juan terlihat menautkan kedua alisnya kemudian menatap Lora, seolah meminta izin. Lora refleks melepas genggaman tangan mereka kemudian mengangguk pelan.

Namun Juan tahu jika istrinya itu keberatan dengan permintaan itu. Ia menatap Ria lagi. "Di perpus, lo duluan aja."

Ria mengangguk tidak rela, tadinya ingin pergi bersama Juan, namun ia harus bisa menahan diri untuk tidak marah.

"Gue tunggu, Juan." Sebelum pergi ia menyempatkan melirik sinis pada Lora yang dibalas tatapan datar oleh gadis itu.

Selepas kepergian Ria, Juan menghadap Lora. "Saya ke Ria bentar, ya? Jangan marah. Dia pasti mau neror saya tentang semalam," jelas Juan.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang