22. Jangan Pergi

1.3K 107 6
                                    

Lora menatap kosong jalanan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lora menatap kosong jalanan di depannya.

Setelah melihat adegan Juan yang menggendong Ria tadi, mood-nya menurun drastis hingga sekarang. Lora tidak mengerti mengapa ia seperti ini. Harusnya ia biasa saja, kan?

Bahkan Lora membatalkan janjinya menemani Nancy ke Gramedia karena suasana hatinya benar-benar buruk. Seketika ia tersadar, akhir-akhir Juan sangat berpengaruh pada suasana hatinya.

Lora menghembuskan napasnya lalu bersandar di dinding pos satpam.

Lora masih betah duduk di sini, padahal bel pulang sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Ia juga tidak menunggu jenputan Rey, atau ojek online. Lora hanya ingin duduk disini sampai suasana hatinya sedikit membaik.

"Loh, Lora kan?"

Suara itu membuat Lora menoleh. Seorang cowok yang wajahnya familiar menghampirinya. Lora mengerutkan dahinya bingung.

"Sepupu Juan, kan?" tanya cowok itu lagi.

"Lo siapa?" tanya Lora balik.

"Riko, temen Juan."

Lora membulatkan mulutnya. Pantas, wajahnya tidak asing.

"Lo belum pulang?"

Lora menggeleng. "Nunggu Juan?" Baru saja Lora angkat bicara, Riko kembali bersuara. "Juan udah pulang dari tadi, sama Ria. Dia nganterin Ria dulu, soalnya lagi sakit."

Dan yah, kalimat Riko sukses membuat mood Lora makin anjlok. Melihat keterdiaman Lora sontak membuat Riko tersenyum samar.

"Lo gak dikabarin, ya? Bener-bener tuh orang! Masa tega biarin sepupunya nungguin dia!" gerutu Riko.

"Gue gak nungguin dia."

Riko menaikkan satu alisnya. "Terus?"

Lora mengambil napasnya lalu menghembuskan kasar. "Bisa tinggalin gue sendiri?" usir Lora yang mulai kesal.

Riko melipat bibirnya. "Sorry, lo terganggu ya? Yaudah, kalau gitu gue duluan."

Lora membiarkan saja cowok itu pergi dari hadapannya. Yang pasti saat ini ia sangat kesal, marah, kecewa dan... sedikit cemburu.

Tanpa Lora tahu jika Riko menelpon sahabatnya.

"Istri lo masih di sekolah. Dia keliatan marah, denger lo nganterin Ria pulang. Gue bakal jagain dia dari jauh sampai lo dateng."

Setelahnya Riko menutup panggilan kemudian menatap Lora lagi. Cowok itu tersenyum kecil. "Lo pasti seneng kalau tau sebenernya istri lo udah mulai jatuh hati ke lo, Ju."


💕💕💕


"Ra!"

"Lora!"

Mendengar dua suara yang sangat ia kenal membuat Lora mendongak, sedetik kemudian membelalak saat mendapati dua cowok yang ia kenal menghampirinya.

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang