42. Mebasmi Bibit Pelakor

285 26 6
                                    

Lora tidak bisa untuk bersikap baik-baik saja ketika suaminya pulang dengan keadaan kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lora tidak bisa untuk bersikap baik-baik saja ketika suaminya pulang dengan keadaan kacau. Juan diantar pulang oleh Bagus dan Riko sebelum mereka pamit pulang. Dua sahabat Juan tersebut juga menjelaskan insiden di rumah Zaki bahwa Juan dan Rey berkelahi hingga mantan pacarnya itu terbaring di rumah sakit.

Sebenarnya Lora sudah menduga perkelahian itu terjadi ketika Juan meminta izinnya untuk pergi ke rumah Zaki. Tetapi ia tidak menyangka jika perkelahian tersebut akan menyebabkan salah satu dari cowok itu masuk rumah sakit.

Untuk kesekian kalinya gadis itu merasa bersalah dan menyesal.

Karena dirinya yang bersikap seenaknya, bertingkah semaunya tanpa berpikir panjang menyebabkan orang lain jadi korban. Kalau saja ia tidak memiliki hubungan terlarang di saat statusnya sudah menjadi milik seseorang, hal ini tidak akan terjadi.

Tapi nasi sudah jadi bubur. Semua sudah terjadi dan Lora harus menghadapinya dan menerima semua resikonya. Ia sudah kapok. Benar-benar kapok. Lira berjanji pada dirinya sendiri tidak akan main-main lagi dengan sebuah hubungan. Ia tidak akan main-main lagi dengan banyak hati.

Lora mengusap wajahnya kasar. Di sofa ruang tamu ia duduk sendirian. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan kedua matanya masih terbuka lebar tanpa ada rasa mengantuk. Sementara Juan sudah tertidur lebih dulu sebab ia kelelahan dan tenaganya terkuras akibat berkelahi dengan Rey tadi.

Ting!

Sebuah notifikasi yang berasal dari ponsel milik Juan di atas meja mengalihkan pandangan Lora. Ia meraih ponsel tersebut dan membukanya hingga menampilkan foto pernikahannya menjadi walpaper. Sudut bibir Lora terkembang tanpa sadar melihatnya. Betapa Juan menyayanginya, mencintainya, menjaganya, menghormatinya dan menghargainya. Cowok itu benar-benar idaman.

Lalu Lora membuka aplikasi WhatsApp. Juan tidak pernah mengunci aplikasi ataupun ponselnya agar memudahkan sang istri membukanya. Keningnya mengerut tak suka saat melihat nama Ria di urutan chat paling atas. Gadis tidak tahu malu itu mengirimi suaminya pesan malam-malam begini.

Ria
Juan, besok jadi kan kita ngedate?

Kedua mata Lora memicing tajam. Sudut bibirnya tersungging sinis membaca pesan dari gadis genit yang terus mengejar-ngejar Juan. Tiba-tiba satu ide terlintas di kepalanya membuat Lora membalas pesan tersebut.

Juan
Jadi dong, sayang
Mau ngedate dmn emgnya?

Sedetik setelah Lora membalas, terlihat bahwa Ria sedang mengetik. Ia lantas tertawa jahat. "Dasar nenek lampir bibit pelakor. Masih muda udah mau jadi perebut," gumamnya geleng-geleng kepala.

Ria
Juan? Lo panggil gue sayang?
Ini beneran lo kan?

Juan
Bener, sayangku
Ini Juan
Kok kaget gitu, hm?

Juan: Perfect Husband || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang