GRIFFIN || 9

8.8K 423 8
                                    

9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9. Gagal Tawuran

Sekarang Mady dan kedua temannya sudah berada di dekat lapangan basket belakang sekolah. Ketiganya masih di dalam mobil. Memantau Griff yang sedang beradu mulut dengan ketua Vandalas.

"Kenapa kita nggak langsung kesana aja?" Tanya Kila sambil memakan snack yang sempat ia beli waktu di mall tadi.

"Nanti, tunggu pas mainnya aja."

"Ahaha, gak sabar gue!" Seru Prita.

Keduanya memandang Prita yang berada di kursi belakang, dengan tatapan datar Mady berucap, "Dih, kaya berani aja lo."

"Ampun kanjeng!" Ujarnya seraya menyatukan kedua tangannya lalu diletakkan didepan dada.

Mady hanya memutar bola matanya malas.

"Eh itu udah pada gelut-gelutan!" Pekik Kila histeris.

Mady langsung menyalakan mobilnya, tidak jauh dari lapangan. Gadis itu membuka jendela mobil.

"BAGUS! TERUSIN!" Teriak Mady, seketika semuanya berhenti.

Griff melotot, " Mady lo ngapain disini?"

"Apa? Lanjutin, gue mau liat!"

"Wow! Pahlawan kesiangan!" Tegas Marco yang sudah babak belur akibat serangan dari Griff.

Mady melirik Marco sinis, "Najis, sok kenal lo!"

"Heh lo kalo bukan cewek, mati lo di tangan gue!"

"Coba aja sini!" Tantang Mady, gadis itu mengeluarkan pistol yang selalu ia bawa untuk menjaga diri.

"MADY!" Tegur Griff, suaranya melengking bagaikan toa.

"Apa? KENAPA GAK DI LANJUTIN? GUE MAU LIAT!" Jawab Mady berteriak.

Sedangkan Kila dan Prita hanya menyaksikan dengan raut wajah cemas, takut, dan bingung campur jadi satu.

"Aduh, udah Mad!" Lerai Kila.

Prita bingung, gadis itu menggaruk tengkuk yang tidak gatal, "Ayo Mad pulang aja."

Mady kembali menyalakan mesin mobilnya dan berkata kepada Griff, "Awas aja lo pulang-pulang minta obatin gue!"

Griff melongo cemas, bagaimana bisa istrinya ini tahu jika dirinya sedang tawuran?! Tidak, ini tidak mungkin! Bisa-bisa cowok itu di suruh tidur di luar!

"Anjing! Bubar-bubar bini gue marah!" Teriak Griff, cowok itu langsung mengejar mobil yang di kendarai Mady dengan motornya.

Teman-temannya mengikuti Griff dari belakang. Sedangkan Vandalas sudah misuh-misuh tidak jelas.

• • •

"Mady!" Panggil Griff terus mengejar Mady.

Yang di panggil tak kunjung menoleh membuat Griff dengan geram menarik gadis itu.

"Apasih Griff?!" Bentaknya.

"Maaf!"

"Kenapa gak di lanjut tadi?!" Mady mengangkat wajahnya, menatap mata Griff dengan tajam dan kesal.

Griff hanya diam tak menjawab, cowok itu menunduk. Mady membalikkan badannya hendak pergi kekamar.

"Ih Mady!" Teriak Griff menyusul Mady.

Mady tidak menggubris, cewek itu membuka pintu kamarnya lalu menaruh tas di gantungan. Tanpa mengganti seragamnya gadis itu hendak keluar kamar.

"Lo di sini aja gak usah ngintil!" Omong Mady kepada Griff.

Griff hanya mengangguk duduk di tepi ranjang. Benar-benar!

Mady kembali masuk kamar dengan membawa kotak P3K, gadis itu duduk di samping Griff, membuka kotak itu dan mulai mengobati suaminya.

"Sshh-sakit Mady!" Keluh Griff memegangi pipinya yang membiru akibat kena bogem oleh Marco.

Dengan gemas Mady malah menekan luka Griff, "Rasain, di bilang juga gak nurut, gini akibatnya!"

Griff meringis pelan ketika suara Mady masuk telinganya dengan sangat menakutkan, baginya. Cowok itu hanya berdiam diri.

"Gue bilangin Ayah lo mau?!" Griff spontan langsung menggeleng cepat.

"Jangan!"

"Awas aja lo gue liat tawuran lagi!" Mady semakin kesal, "Nih obatin sendiri!" Gadis itu menaruh kotaknya dengan kesal keluar kamar.

"Ya Allah!" Griff mengeluh.

• • •

Mady yang sedang memasak merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Benar saja! Griff yang sudah menggunakan celana pendek dengan kaos oblong berbau khas cowok itu memeluk Mady dari belakang membuat gadis itu terkejut.

"Apaan sih Griff?!" Mady mengeluarkan kata andalannya ketika marah kepada suaminya.

"Hmm, masak apa?" Tanya Griff, cowok itu mencium leher Mady, gadis itu menggerakan kepalanya risih.

"Akh-Griff diem gak?!" Dengan kesal Mady melepaskan tangan Griff yang sedang melingkar di pinggangnya.

Griff menekuk mukanya jengkel, "Kenapa sih Mad?! Mau gue romantisin juga!"

"Gue lagi marah sama lo!"

"Dosa tau ngediemin suami! Istri durhaka!"

"Ogah banget gue jadi istri lo!"

"HIH! Awas aja lo, gue mau cari bini baru!"

"Serah lo, gue gak peduli!"

Berakhir Mady meninggalkan dapur setelah mematikan kompornya. Griff menghela napas, cowok itu merasa serba salah.

Griff memutuskan untuk makan dulu, setelah ini cowok itu akan mulai beradu mulut lagi dengan istrinya.

Baru saja Griff akan menyuapkan sendok ke dalam mulutnya. Mady yang berada di depannya dengan berkacak pinggang membuat Griff mengurungkan niatnya.

"Siapa yang suruh lo makan?!" Tanya Mady dengan galak. Griff menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tuh kan serba salah dia!

"Gue laper Mady, masa lo tega sih biarin gue kelaperan!" Ujar Griff memasang wajah memelas. Berharap Mady akan mengasihaninya.

Mady hanya berdehem kecil, gadis itu membalikkan badannya menuju ruang TV dengan tangan yang di lipatkan di depan dada.

Gue ngapain marah-marah gini malah kek jamet anjir! Dengan hidung yang berkembang-kempis, Mady menggerutu di dalam hati.

• • •

Mady yang sudah membawa bantal dan guling bersiap akan tidur di kamar sebelah, di cegah oleh Griff. Emang suaminya itu sungguh menyebalkan! Sangat menyebalkan.

"Mady udahan dong marahnya!" Bujuk Griff.

Mady memalingkan wajahnya dengan mulut yang berkomat-kamit. Gadis itu sedang tidak mood, ini semua salah Griff. Walaupun Griff tadi siang tidak jadi tawuran tetap saja, hal itu membuat Mady marah dan kesal.

"Masa gue tidur sendirian, takut!"

Mady mencibir, "Lo laki apa bukan? Tidur sendiri aja takut!"

Griff tidak menggubris ucapan Mady, cowok itu langsung menggendong Mady menuju ranjang ala Bridal style.

"Griff! Turunin gak?!" Teriak Mady menggoyangkan kakinya seperti sedang berenang.

"Gak!"

Cowok itu menjatuhkan Mady di kasur, lalu berbisik, "Gue minta jatah!"

• • •

MAAF SEKALI KALO TERLALU FRONTAL KATA-KATANYA.

LANJUT GAK? KOMEN YAA. JANGAN LUPA VOTE JUGA!!

see u next part<3

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang