GRIFFIN || 23

5.7K 268 26
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. Jatuh cinta!

   "Gue dari awal gak suka sama tampang dia, sok polos banget anjing!" Gerutu Skala.

Kini mereka sedang berada di markas Ravegar, Jack yang sedari tadi mengigau tidak jelas. Mungkin akibat dari air mineral berian Helena.

Aaron mengangguk, "adek kelas biadab anjir!"

"Adek kelas bangsat!" Panji mengoreksi.

Panca menggeleng, "adek kelas titisan fir'aun, lebih pantes!"

"Ngomongin apaan nih?" Tanya Gio yang baru saja datang.

Semua menoleh ke arahnya. Gio menatap Jack yang mengigau tidak jelas dengan mata sayu.

"Ngapa tuh bocah?" Gio kembali bertanya menunjuk Jack dengan dagunya.

Panji menghela napas, "keracunan aer minum dari adek kelas!"

"Woo! Gilak gilak!" Pekik Gio menepuk tangan dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Griff sedari tadi resah sendiri, berkali-kali melirik jam dinding yang tertempel di tembok markas.

"Nih lagi satu bocah, ngapa lo kaya orang bloon aja!" Ujar Aaron tanpa beban.

Sontak Griff melotot tajam ke arah Aaron. "Bini gue dimana anjir?! Gue wa kaga di bales!"

"Ye itu 'kan urusan lo!" Jawab Panca.

Gio tiba-tiba mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Oh ya bos, lo katanya mau ngenalin gue sama temen bini lo, mana?!"

Griff menyengir, "nanti kalo ada waktu! Gue pulang dulu, mau nyari bini gue!"

Setelah itu, sang ketua Ravegar langsung melangkah lebar keluar dari ruangan itu.

"Bini lo udah cari cowok baru!" Teriak Aaron.

Griff yang mendengar itu membalikkan badannya tanpa menghentikan langkahnya, menunjuk Aaron tajam lalu mengacungkan jari tengahnya.

• • •

BRAK

Griff terjengit kaget sendiri saat membuka pintu rumahnya kencang sampai menimbulkan suara yang cukup keras.

"Pintu sialan!" Umpatnya sambik memukul pelan pintu itu.

Sepi bat, mana sendiri lagi! Berasa kaya lagi di film-film setan yang biasa di liat Mady njir. Batin cowok itu sambil menatap sekitar.

"Mady!" Teriak Griff sekencangnya.

Kakinya melangkah keluar saat tidak ada jawaban, mengelus lengan tanganya merinding.

"Sialan, merinding 'kan gue!" Dengan segera Griff kembali memasuki mobilnya.

Menjalankan mesin lalu mobil hitam itu menjauh dengan kecepatan tinggi.

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang