GRIFFIN || 33

5K 221 4
                                    

Hi!

Siap ya komen di setiap paragraf!

Siap ya komen di setiap paragraf!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. Aaron menang give away 😚

    "Lo gak mau nanya kenapa gue tadi di panggil BK?"

Griff bertanya sembari mengelus perut Mady. Sedangkan cewek itu sedang menonton televisi yang hanya menampilkan iklan.

"Biasa, pasti gelut lagi."

Griff mendengus, "gak Mady, kali ini beda kasus."

"Gue di labrak emaknya duo sialan," belum sempat Griff melanjutkan ucapannya, Mady beralih menatap cowok itu.

"Terus-terus?" Tanya Mady antusias.

"Katanya si duo itu sakit karena gue, terus gue suruh liat rekaman cctv gudang malah ngamuk, komputer di ruang cctv di pecahin Mad,"

Mady tertawa lepas, "terus gimana?"

"Gue bakal laporin ini ke polisi!"

Tawa Mady berhenti, raut wajah cewek itu berubah serius saat mendengar ucapan Griff barusan.

"Jangan Griff, kasian."

"Kasian? Sedangkan mereka ngejambak, nampar lo seenaknya, gue gak terima Mady!" Ujar Griff memeluk Mady.

Cewek itu terdiam beberapa saat, lalu melepaskan tangan Griff yang melingkar di perutnya. "Bulan depan gue home school aja, gak usah dilaporin ya masalah gitu doang."

Griff membenarkan duduknya menatao Mady intens, kecupan mendarat di bibir Mady. "Oke."

"Kalo gak ada gue, lo jangan pergi sendiri karena duo itu kaya setan, dimana aja muncul membawa kesesatan!"

"Lo main nyosor aja, gak sopan tau!"

"Yee udah halal juga,"

Mady mengecutkan bibirnya sambil berucap sebal, "ya tetep aja gak sopan."

"Iya deh, maaf."

Dan satu kecupan di bibir oleh Griff, mati-matian Mady menahan malu dengan menutupi wajah dengan telapak tangan.

Griff menyingkirkan tangan Mady dari wajah cewek itu, "gak usah di tutupin, lo kalo ngeblush tambah cantik."

"GRIFF DIEM IH GUE MALU!" Griff hanya terkekeh kecil lalu memeluk Mady.

Dan televisi menjadi saksi bisu keuwuan mereka.

• • •

Tengah malam, hujan deras membuat keduanya terbangun. Gorden yang berkibar kencang akibat angin malam ini masuk lewat jendela, da sepertinya Mady lupa menutupnya.

"Mady peluk, dingin banget!" Rengek Griff merentangkan tangannya.

"Bentar Griff, jendelanya belum di tutup-YAH gordennya basah!" Mady segera menutup jendela. Untung saja jarak jendela dan ranjang luamayan jauh.

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang