GRIFFIN || 52

4.1K 161 2
                                    

HALO SEMUA!
KEMBALI LAGI SAMA AKU DI CERITA GRIFFIN!

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YUK!

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YUK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLIS KALO ADA TYPO TOLONG KOMEN YA!

HAPPY READING!

• • •

52. Ravegar back

Pagi hari ini, Griff meminta izin untuk kumpul ke markas Ravegar. Dan Mady mengizinkannya, karena ini tanggal mera dan Griff libur kerja, jadi ia pikir Griff butuh hiburan.

Tadi juga suaminya sempat mengajaknya, namun Mady tolak, sungguh malas jika Griff mengajaknya ke markas, yang ada jika ia ikut akan di abaikan dan Griff malah bercanda dengan teman-temannya.

Sekarang, Griff sedang dalam perjalanan ke markas dengan anaknya, Vibra. Karena Mady tidak mau diajak, jadi Vibra saja. Biarkanlah Mady di rumah, agar ia pulang bisa langsung makan dan bersantai.

Motor ninja hitam itu berjalan dengan kecepatan normal, biasanya Griff mengendarai motor seperti orang kesurupan. Karena sudah menjadi bapak, ia sadar, ia bukan anak muda lagi seperti dulu. Dan lagi ini Vibra membonceng di belakang, jika ngebut yang ada anaknya kebawa angin.

"Vibra, pegangan papa yang kenceng ya, papa mau ngebut!" Ujar Griff di balik helm full face-nya.

Griff bisa merasakan anggukan Vibra di punggungnya, ia menarik tangan anaknya melingkar lebih erat di perutnya. Peduli setan ia sudah jadi bapak anak satu, yang penting jiwa tetap muda!

Motor hitam itu melaju cepat hingga sampai ke markas Ravegar dengan selamat.

• • •

"Yoo wassup!" Sapa Panca pada Griff yang baru saja sampai dan masuk ke markas.

"Eleh sok inggris lo Nca," ejek Aaron yang sedang makan camilan dengan kaki di naikan ke meja.

Panca menatap Aaron sengit, "bacot lo Ron, laron!"

Aaron tak membalas, namun ia beranjak dari duduknya berjalan menuju Griff. Ia berjabat tangan.

"Wuidih, bocil lo ngapain disini?"

"Ampun om!" Ujar Vibra sambil menautkan kedua tangannya.

Panca tertawa ngakak, "keren juga anak lo Griff!"

"Anak siapa dulu!"

Begitu mendengar perkataan Griff, raut wajah Panca kembali suram. "Jadi nyesel muji kan gue,"

"Lagian gak lo puji juga anak Griff udah keren, gak kaya bapaknya." Kata Skala yang baru selesai bermain game.

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang