GRIFFIN || 27

4.9K 247 35
                                    

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Let's start this game (permainan dimulai)

Hari ini tepat di istirahat pertama. Sesuai perkataannya pada Jaja si adik kelas suruhan Helena kemarin, Griff berjalan dengan inti Ravegar yang lain menuju ke taman belakang.

"Ke kantin dulu lah!" Seru Aaron.

Griff menatapnya datar, "lo aja, sendiri."

Seketika Aaron kicep. Griff terlihat lebih menyeramkan sekarang.

"Dia siapa, njing?" Tanya Jack menunjuk Jaja yang tengah duduk menunduk di kursi taman dengan dagunya.

"Nama lo siapa?"

"Faza bang, panggil aja Jaja." Jawab Jaja masih menunduk.

"Dia suruhan cewek biadab kemaren." Ujar Griff santai, cowok itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Wow, murid baru itu?" Tanya Jack. Griff mengangguk.

"Seru nih bakal ada ribut-ribut." Seru Aaron.

Panji mengaplok kepalanya, "Ron diem deh lo, lagi serius juga!" Aaron hanya mendengus kesal.

Masalah Helena yang menyuruh Jaja untuk mendekati Mady, Griff sudah memberitahu pada semua temannya di markas kemarin malam. Untuk jaga-jaga saja, karena cowok itu sudah mengetahui kalau Helena pelaku penculikkan Mady saat di dekat warung belakng sekolah. Apalagi sekarang Mady sedang berbadan dua, artinya Griff harus lebih menjaga cewek itu.

"Sini, gue mau ngomong!" Ujar Griff pada semua.

Teman-temannya mendekat ke arah Griff yang duduk di samping Jaja.

"Lo jangan sampe pake uang yang di kasih cewek anjing itu!" Tegas Griff pada Jaja, cowok itu mengangguk pelan.

"Dengerin gue..." Griff menjelaskan semuanya hal yang telah di rencanakan sejak kemarin.

Beberapa menit setelah menjelaskan, Griff menghela napas. "Paham?" Semua mengangguk.

"Ya udah, sekarang lo deketin cewek gue di kantin. Pas gue sama temen-temen gue udah dateng ke kantin, gue pura-pura pukul lo. Biar cewek sialan itu ngira kalo beneran." Jaja mengangguk.

"Anjir, anak orang mau lo apain boss!" Seru Jack, Griff membalasnya dengan pelototan mata.

"Inget, akting doang. Beneran suka saka cewek gue, awas lo!"

"Iya bang." Lalu Jaja melangkahkan kakinya menuju kantin.

• • •

Di kantin. Mata Jaja menyapu kantin dari pojok kanan sampai pojok kiri. Jantungnya berdetak tidak normal.

"Huh!" Helaan napas keluar dari mulutnya.

Jaja mulai melangkah pada Mady yang sedang duduk bersama kedua temannya.

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang