GRIFFIN || 35

4.7K 228 6
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Pengungkapan

   Setelah selesai mengambil semua barang yang akan di beli, Mady dan Griff mendorong troli menuju kasir.

Namun, langkah Mady terhenti kareba mendengar suara seseorang yang menyebut namanya.

"Eh itu Mady 'kan?" bisik seseorang pada temannya, namun Mady masih bisa mendengarnya karena bisikkan itu seperti bisikkan setan.

"Iya, tapi kok keliatan beda. Agak gendut gitu ya?"

Telinga Mady memerah mendengarnya, ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya.

"Mady hamil?"

Tidak! Ini tidak bisa di biarkan, cewek itu berbalik badan menuju seseorang tadi yang menggibahi dengn suara cukup keras.

"Kenapa kalo gue hamil?!"

Griff yang mendengar suara Mady langsung berbalik badan, matanya melotot kala melihat Mady bersedekap dada dengan tampang menantang pada tiga orang gadis itu.

"Ya Allah bini gue!" Gumamnya lalu meninggalkan troli dan melangkah menuju Mady.

"Lo ngapain di sini?!"

Mady menhentakkan tangannya agar cekalan dari tangan Griff terlepas, "dia ngomongin gue hamil, gue gak terima!"

"Kan emang."

Bego sekali, mana cowok itu memasang raut tak berdosanya membuat Mady menarik napas dalam sebelum menginjak kaki Griff dan berlalu meninggalkannya.

• • •

"Lo tidur di luar!"

"Ampun muma, pupa janji deh nggak lagi!"

"NAJIS! KELUAR GAK LO!"

Griff meringis mendengarnya, "minta apa ntar gue beliin, asal jangan suruh gue tidur di luar, ya?"

Mady yang awalnya memasang raut masamnya berubah menjadi tersenyum sinis, "gak! Bujukkan setan gak bakal mempengaruhi gue!"

"Siapa yang setan?"

"LO!"

"Berarti lo bunting anak setan dong,"

"Amit-amit, kenapa gue gak di jodohin sama Aland aja?! Kalem, ganteng, irit ngomong, ban—"

Stop! Telinga Griff memanas mendengar itu, "terus terus terus!"

"Gue cium sampe mampus, tau rasa lo."

"Emang bener yang di bilang Prita, Aland kalo kalem nambah bikin klepek—"

Cup. Griff menciumnya, bukan sekedar kecupan. Kali ini cowok itu memperlama, dengan lumatan.

Mata Mady tertutup, cewek itu belum sadar alias masih syok. Griff menciumnya tiba-tiba.

"Sshh—" Kesadaran Mady mulai terkumpul, ia mendorong Griff sekuat tenaga.

"Lo keterlaluan!"

Mata Griff menyirat penyesalan, "m—maaf, khilaf gue."

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang