GRIFFIN [END]

GRIFFIN || 44

HELOO!

APA KABAR SEMUA? SEMOGA SEHAT SELALU YA!

MAAF BARU SEMPET UPDATE!

HAPPY READING!

• • •

44. Little Griff

   3 tahun berlalu, Mady dan Griff yang sudah menjadi orang tua dari seorang anak laki-laki yang bernama Vibra Zac George yang sering di panggil Vibra. Griff kini berumur 22 tahun, juga dengan Mady.

Pagi ini, Mady sudah menyiapkan sarapan. Ia berniat untuk membangunkan anaknya, dan menyiapkan baju untuk Griff karena suaminya itu akan bekerja.

"Good morning little Griff, ayo bangun sayang." Mady membuka gorden lebar lebar.

Memang Mady dan Griff mempunyai panggilan khusus untuk anaknya, yaitu 'Little Griff'.

"Mama!" panggilnya membuat Mady menoleh dan menghampiri anaknya.

"Iya, sini sayang!" Mady merentangkan tangannya untuk menggendong Little Griff atau Vibra.

Setelah Mady menyiapkan baju untuk Griff, ia berteriak. "Bajunya udah aku siapin, jangan lama lama mandinya!"

Dan Mady berjalan keluar kamar dengan menggendong Vibra.

• • •

"Good morning honey and little Griff," sapa Griff menuruni tangga sambil menenteng jas dan tas kerjanya.

Griff duduk di sebelah Mady yang memangku Vibra, cowok itu mengecup pipi mady beberapa kali lalu beralih ke bibir tebal istrinya, hanya kecupan, tidak lebih.

Dan terakhir, ia mengecup pipi anaknya dan mengambil Vibra dari pangkuan Mady.

"Little Griff udah besar, umm!" ucap Griff mencium gemas pipi Vibra.

Vibra yang risih pun mengepakkan tangannya, "uhmm gamau — mamaa!"

"Griff! Udah makan, nanti ketelat!" Lerai Mady membuat Griff mendesah kecil.

Dan setelah itu hanya terdengar dentingan sendok dan piring, di sertai omelan Vibra yang tidak jelas namun terdengar lucu.

Beberapa menit kemudian, Griff menyerahkan dasi pada Mady. Sontak cewek itu mengerutkan kening.

"Pasangin,"

Mady berdecak, kebiasaan.

Cewek itu mulai memasangkan dasi pada Griff. Karena Griff terlalu tinggi, Mady harus berjinjit.

"Turunan dikit,"

Griff menyengir lalu menurunkan badannya sedikit, cowok itu memandang wajah Mady yang sedang fokus memasangkan dasi dengan senyuman miring.

Cup—

Merasa gemas, Griff mencium bibir Mady sedikut lama sebelum sang empu merajuk. Cowok itu memeluk pinggang istrinya dengan posesif.

"Ish!"

"So cute, umm—" baru saja ingin mencium Mady, suara Vibra mengalihkan keduanya.

"Mama!"

Mady melepaskan pelukan Griff yang berada di pinggangnya dan segera mengambil Vibra ke gendongannya.

"Bocil ganggu aje lo," gumam Griff yang masih bisa di dengar oleh Mady.

Plak!

Mady menampar mulut Griff pelan, "mulut lo kalo ngomong!"

"Mama hua mainan Vibla lusak!"

Mady berdecak menatap Griff kesal, "gara-gara lo, nih diemin anak gue!"

Griff berkacak pinggang, "anak gue juga!"

"Terserah, pokoknya diemin!"

Griff menggaruk tengkuknya lalu menatap anaknya yang juga menatapnya dengan mata berair.

"Ututu anak papa," Griff mulai menggendong Vibra.

Namun bukannya diam, Vibra malah menjerit keras, "MAM—MAMMAAA!"

Mata Griff melotot, semakin bingung. Ia hanya bisa menimang-nimang, "anak papa jangan nangis, nanti papa beliin mobil lamborghini real no KW KW ya!"

"Iya papa," Mady menjawab mewakilkan anaknya.

"Just kidding kok," Griff tersenyum tanpa dosa.

"You yang bilang sendiri ya, besok harus udah ada di halaman depan, request warna hitam!" Setelah mengatakan itu Mady mengambil Vibra dari gendongan Griff.

Griff mengelus dada, "untung sayang."

Lalu Mady berjalan menuju pintu di ikuti Griff.

Mobil Ferrari dengan pintu yang sudah terbuka ke atas di depan teras rumahnya.

(Ilustrasi)

Griff menenteng tas kerjanya, mengecup dahi istrinya san juga mencium pipi anaknya dengan gemas.

"Bye-bye sama papa byeee, besok lamborghini-nya di tunggu ya pa!" ujar Mady sembari mengayunkan tangan Vibra pada Griff yang sudah memasuki mobilnya.

"Hati-hati!"
 

• • •

 

Gimana part ini?
Ga update lama, eh pas update udah punya anak wkwk.

OKAY, SEGINI DULU YAA :)
JANGAN LUPA SPAM KOMEN NEXT BUAT LANJUT KE PART BERIKUTNYAAA