GRIFFIN || 17

6.8K 271 1
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


17. Penjelasan

 
  "Maksud lo apa bangsat?!" Seru Griff tersulut emosi.

"Tanya sendiri sama cewek lo!" Kata Marco, "Lepasin dia!" Titah Marco pada anggota lainnya.

Dengan cepat Mady berlari ke arah Griff dan memeluk cowok itu erat. Badannya bergetar hebat.

Griff bisa merasakannya, "Sialan, apain cewek gue bangsat?!"

"Tadinya mau gue pegang tapi keburu lo udah dateng, kalo lo belum dateng mungkin cewek lo udah gue pake." Dengan santai dan tak berdosa Marco mengatakan kalimat setan.

Rahang Griff mengeras, cowok itu melepas Mady dari pelukkannya. Memukul Marco tanpa ampun.

Menjerit dengan tangisannya. Hal yang di lakukan Mady saat ini, melihat secara langsung perkelahian hebat antara suaminya dengan Marco si manusia tak punya hati!

"AAAAAKKHHH!" Jerit Mady di selingi tangisannya. Cewek itu menjambak rambutnya seolah-olah dirinya orang frustasi.

Griff menghentikan pukulannya pada Marco. Beralih kepada Mady yang sedang duduk dengan memeluk kedua kakinya.

Menarik Mady untuk berdiri, "Sampe lo ngulangin kejadian kaya gini, siap-siap lo gak bakal liat dunia lagi!" Ujar Griff menggebu, lalu menggendong Mady keluar dari Markas.

Marco yang sudah babak belur akibat pukulan Griff yang begitu keras. Cowok itu tidak bisa membalasnya, anggotanya pun tidak ada yang membantu. Karena urusan sesama ketua jadi angoota tidak perku ikut campur.

• • •

Sekarang Mady dan Griff berada di rumahnya, teman-teman Griff juga ikut karena tadi sempat cowok itu hubungi untuk ke rumahnya.

"Mady?" Panggil Griff lembut.

Dilihat dari matanya, Griff sangat merasa bersalah. Untung saja Marco tidak menyentuh atau merusak Mady.

Madu terdiam, raut wajahnya menampilkan jelas kalau gadis itu sedang syok akibat tadi.

Pandangan Griff beralih pada teman-temannya yang sedang mengobrol, "Kalian ke markas aja."

Semua mengangguk, "Gue harap kejadian ini gak keulang lagi." Ujar Skala menatap Mady prihatin.

Jack mengangguk, "Kita bakal bantu jaga Mady semampu kita." Griff hanya mengangguk.

Setelah semua teman-teman Griff pergi, sekarang cowok itu menatap Mady dengan tatapan khawatir, bingung, dan marah yang di campur menjadi satu.

"Mady.." Panggil Griff.

Yang di panggil hanya bergumam.

"Bisa lo jelasin ke gue apa maksud omongan Marco tadi?" Mendadak tubuh Mady menegang, keringat dingin menetes dari dahinya.

GRIFFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang