part 4

24.3K 1.6K 71
                                    

Erlan sangat terkejut sekali ternyata di dalamnya hanya ruangan kosong tanpa cahya tanpa adanya jendela,
Ruangan itu benar benar gelap.

Erlan sangat takut hal kegelapan, karena dia dulu pernah dikurung oleh saudara dari sebelah ayahnya di gudang, erlan dulu dikurung saudaranya sebab ia memecahkan jendela dan melempar motor engkong nya dengan lumpur...

Nakal sekaleee epribadeh

Erlan pun tanpa pikir panjang lagi dia menyeret anak itu. Sehingga membuat erlan berontak keras

"Erlan enggak mau dad hiks erlan gak mau.. " Erlan dengan berontak nya

"Kau harus dihukum anak nakal, karena kau sudah berani kabur dari masion ini" Tegas erd dengan nada dingin.

Erd tidak tahu kalau erlan trauma akan kegelapan;).

"Dad... Hiks.. Erlan takut gelap" Jawab erlan.

"Bukan urusan ku, jika kau takut gelap, jangan kau berulah erlan".

Erd pun langsung memasung kedua kaki dan tangan erlan ;(, di ruangan gelap tersebut. Dan menutup pintu dengan keras, meninggal kan anak itu.

Erlan hanya bisa menangis dan memejamkan mata dengan erat.

" Ibu..hiks....erlan gak mau disini hiksss...erlan takut gelap hiks...ibu!!!! Hiksss ibu dimana keluarin erlan dari sini ibu hiks erlan takut...takut hiks... Ibu kenapa tinggalin erlan,bahkan ayah juga pergi,ayah ibu keluarin erlan dari sini hiks.."suara parau erlan.

Tak lama kemudian erlan membuka matanya perlahan. Dan menatap ke depan dengan pandangan kosong yang gelap.ia pusing dan akhirnya tak lama setelah itu ia pingsan.

Erlan tidak tau sebenarnya ada seseorang dibalik pintu mendengar semua yang ia katakan. Siapa lagi kalau bukan erd, ia ternyata belum beranjak dari ruangan itu.

Setelah ia mendengar semua perkataan erlan, ia terdiam dan menjadi agak kasihan dengan putra bungsunya itu. Ia tidak tau kalau orang tuanya sudah meninggal. Tak lama setelah itu ia masih bergeming di depan pintu, sambil apa yang akan dikatakan lagi oleh putra bungsunya itu.

Setelah lima belas menit lamanya. Anak itu tidak berbicara lagi, itu membuat erd gelisah, ia berfikir apa ia keterlaluan mengurung dan memasung erlan didalam ruangan yang gelap gulita itu. Ia pun segera menepis pikiran itu, ia hanya berpikir ia adalah seorang mafia yang tak berbelas kasihan. Ia padahal tidak tahu ia kasihan karena erlan adalah putarnya. Bukanlah musuhnya.

Tapi ia tetap membuka pintu karena khawatir. Ia melihat putra nya itu tertunduk dan menutup mata. Ia pun mendekat dan memanggil erlan.

"Erlan... Hay... Ayo bangun.. " Ujar erd dengan dingin.
Tapi erlan juga tak bangun bangun, itu membuat erd langsung khawatir.
Ia langsung memegang tangan erlan itu sangat panas sekali.
Tanpa pikir panjang ia langsung menggendong putranya itu ala koala ke kamar anak itu.

"Hay boy.. Bangun lah, jangan buat daddy khawatir, maafkan daddy jika daddy keterlaluan" Ujar erd dengan lembut. Hilang sudah gaya bicara dinginnya sksksk.

Ia menyuruh Tomi si bodyguard nya untuk menelfon dokter.
"Panggilkan dokter cepat".ujar erd
" Baik tuan".ucap Tomi.

Beberapa menit kemudian...

"Tuan, dokter sudah datang" Ujar Tomi.

"Suruh ia masuk" Tegas erd

"Baik tuan".ujar Tomi.

" Selamat malam tuan erd"sapa dokter hedrick.

"Malam, periksa putraku" Tegas erd.

Dokter itu pun mengangguk. Ia
mengecek keadaan erlan.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang