part 24

7.5K 790 141
                                    

Kini hari sudah berganti siang dimana keluarga erd menunggu kedatangan anak pertama, yang dikatakan akan membawa calon istrinya.

"Lama sekalii" Kata erlan.

Lain hanya diam tak menyahut, membuat erlan kesal.

Tak lama mereka mendengar suara mesin mobil, mereka tidak sabar, secantik apa perempuan itu sehingga berhasil memikat hati sang anak pertama.

Tak lama kemudian...

Mereka berdua kini sudah duduk di hadapan keluarga erd. Perempuan tersebut sedikit malu dan canggung. Ersan yang mengerti keadaan pun mengusap pelan tangan pacarnya itu.

"Dad, mom, kenalkan ini calon istriku ciara calista harisson" Kata ersan dengan tegas.

Orang tua ersan memandang wanita cantik nan mungil disamping ersan sambil tersenyum tipis.

"Halo om tante saya ciara calista harisson" Kata ciara dengan sedikit gugup.

"Halo cia kamu dari keluarga harisson" Kata moms.

"Iya tante" Kata cia.

"Pangil mommy aja ya sayang" Kata mom Elina.

"Iya ta ehemm mom" Kata cia dengan gugup.

Sedangkan disisi lain sang adik bungsu menatap calon kakak ipar nya dengan intens.

Ia menilai penampilan kakak ipar nya dari atas sampai bawah.

"Erlan kenapa sayang" Kata Elina.

"Tidak buruk" Kata erlan

Pletakkkk

"Auhhhhhsshhhhh  kakak kenapa sih emang erlan ada salah apa" Kata erlan dengan ketus. Bisa bisanya kakaknya ini memukul kepalanya dengan tutup toples, untung saja bukan kaca.

"Kau ingat kakak kita itu seleranya tinggi, dan kau bilang tidak buruk, emang dimananya yang buruk nya" Kata edwarddd.

"Isss ngeselin, maaf ya kk, erlan cuman bercanda doank" Kata erlan sambil memonyongkan bibirnya terlihat menggemaskan minta ditabok.

"Iya tidak apa apa" Kata cia dengan tulus.

"Kamu sudah berkerja" Kata erd yang sedari tadi diam

"Ehemm saya baru lulus dari Universitas om dan kemungkinan melanjutkan perusahan papa " Kata cia.

"Berapa umurmu" Tanya daddy erd.

"Umur saya 21 th om" Kata cia.

"Uhuk uhuk uhuk, gilak bang ersan sukanya ama yang daun muda, cicicuittttttt" Kata erlan dengan menggoda kakaknya. Sedangkan ersan menahan agar tidak tersenyum, sungguh adiknya ini minta dimutilasi.

"Erlan sayang yang sopan" Kata mommy.

"Iya mom, lagian kan erlan cuma bercanda doank" Kata erlan.

"Iya jangan ngambek donk" Kata moms.

"Ya sudah mommy ke dapur dulu mau siapin makanan untuk calon mantu" Kata mommy dengan  senyuman mautnya.

"Cia bantu ya mom" Kata cia sambil berdiri.

"Ya sudah ayo, eh emang kamu bisa masak" Kata mommy.

"Bisa mom" Kata cia sambil tersenyum tipis.

Mereka berdua pun meninggalkan para lelaki diruang tamu.

"Kok bisa ya kak cia mau ama bang ersan" Kata erlan

"Mungkin dipaksa boy" Kata erd dengan tampang tak berdosa.

"Samurai ku sepertinya sudah lama tak ditajamkan" Kata ersan

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang