part 30

7K 698 72
                                    

Sudah seminggu semenjak sang bungsu erlan tidak berada di masion, suasana sungguh hening seperti dulu. Mereka kini sedang sarapan tanpa suara, dapat dengan jelas ada kantung hitam dibawah mata ersan, ia dilanda kegalauan plus kekhawatiran.

Tanpa fikir panjang ersan pergi berlalu tanpa mengucap kan satu kata pun. Sang mommy memandang sendu ke arah ersan.

"Hikss.. Erd kau harus membawa erlan kembali hiks" Tangis sang istri.

"Iyaa aku akan membawa erlan dengan cepat, bersabarlah" Kata erd.
________________________

Dilain tempat.

Erlan keadaan tampak kacau, badan nya sedikit kurus. Selama seminggu di masion asing ia hanya diam dan termenung.

Ckelkkk

Erlan tak memalingkan wajahnya, karena ia tau siapa orang itu.

"Boy.. Ayo sarapan" Kata nya tampak tenang.

Erlan masih saja diam dengan pandangan kosong.

"Erlan jangan membuat papa marah" kata Javier dengan dingin.

"Kau saja yang sarapan, aku sudah kenyang" Kata ersan dengan datar

"Cepat erlan!!" Bentak Javier.

"Kalau aku bilang kenyang ya kenyang bangsat!!, jangan paksain gue!!" Teriak erlan.

"Kau!!!!!! " Karena geram Javier langsung menyeret anak itu ke kamar mandi, dan menyiram nya dengan kuat.

"Anjing!! " Maki erlan, badannya terasa sakit, karena Javier menyiram air itu dengan kuat.

Javier tak perduli, setelah itu ia keluar dan mengunci anak itu di kamar mandi.

"Hiksss daddy!!!! Erlan mau pulang!!! Tolong erlan daddy!!!!" Isak tangis erlan memanggil erd.

Tapi itu mustahil, ia kini hanya diam dan badan yang gemeteran.
___________________
Erd yang berada di balkon pun,sedang menelfon seseorang dan merencanakan untuk membunuh Javier.

"Oke"

Tuut.

Bersabarlah son daddy akan membawamu pulang.

Erd kembali ke kasur, ia dapat melihat istri nya yang lelah menangis.

"Aku akan membawanya besok sayang, bersabarlah" Gumam erd sambil memeluk istri nya dari belakang.
____________________

Ersan yang masih diperusahaan pun ditelfon oleh seseorang, ia menyimak percakapan itu

"Oke, kau awasi jika dia telah keluar kau kabarkan kepada ku, dan siap kan semua para bodyguard, pastikan kau harus membawa bajingan itu" Kata ersan dengan dingin, sungguh auranya tidak main main.

"Baik tuan" Kata orang itu.

"Tunggu saja pembalasan ku" Gumam ersan.

Ia sekarang mengurus berkas berkas yang ia harus tanda tangani.

Sudah dua jam ersan berkutat dengan berkas, dan suara telfon itu berbunyi.

"Katakan"

"Dia sudah keluar tuan" Kata orang itu.

"Arahkan pasukan kearah bajingan itu sebagian, sebagian lagi ke masion bajingan itu"

"Baik tuan".

Ersan langsung keluar dari ruangan, dan membuat semua orang menunduk aura seorang ersan memang tak main main

Ia pun langsung memasuki mobil, dan membawa dengan kecepatan penuh.

" Dimana arah masion nya"

"Sebelah timur, di kawasan hutan tuan"

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang