part 13

13.6K 875 77
                                    

Sampai akhirnya

Erlan mengalami kejang kejang yang sangat hebat membuat semua orang yang ada didalam ruangan itu panik.

"Cepat panggil kan hendrick" Tegas erd.

Baru mau memanggil dokter hendrick ia langsung datang keruangan itu.

"Ada apa ini" Ujar dokter.

"Ouhh tidak, kalian keluar semua, biar aku menangani erlan" Panik dokter hendrick. Semua mengangguk, dan mereka keluar dengan keadaan cemas.

Kini mereka duduk didepan ruangan erlan. Mereka semua panik dan cemas.

"Erd hiks aku tak mau kehilangan erlan erd hiks" Ujar elina dengan tangisnya.

"Sabar sayang, aku yakin erlan pasti sembuh" Ujar erd menenangkan istrinya, lalu ia memandang ersan sinis.

"Ingat perkataan ku ini kalau sampai putra ku mati, akan ku bunuh kau, tak perduli jika kau anak ku bedebah" Ujar erd dengan kebenciannya.

Ersan hanya diam dengan kepala menunduk, ia berharap adiknya bangun dan sadar. Ia sungguh sangat sangat menyesal. Ia bersumpah jika erlan mati ia sendiri yang akan membunuh dirinya sendiri.
Ersan kini sangat kacau ia meremas kedua rambutnya. Adik adik nya hanya menatap kasihan kearah nya, tapi mau bagaimana lagi ini murni kesalahannya.

Ceklek

Dokter hendrick keluar dengan wajah lelahnya. Lalu dia menatap erd dengan pandangan sulit diartikan.

"Bagaimana drick" Tanya erd dengan cemas.

"Kau ikut keruangan ku sekarang" Kata dr hendrick. Lalu mereka berdua pergi keruang hendrick.

Kini mereka sampai diruangan hendrick.

"Cepat katakan" Kata erd.

"Erlan tadi hampir saja kehilangan nyawanya , kalau aku tak datang tepat waktu tadi, tapi kau tenang saja erd, erlan sekarang sudah masa pulih nya" Kata dr hendrick.

"Lalu kapan ia sadar" Kata erd.

"Kemungkinan besok atau hari ini, kau tenang saja erd,erlan anak yang kuat" Kata dr Hendrick. Erd bernapas lega, tapi amarah nya memuncak kembali saat kata temannya ini erlan hampir saja kehilangan nyawanya. Ia langsung saja keluar dari ruangan hendrick, dan menemui ersan, ketika sampai menemui ersan ia langsung menendang ersan sampai tersungkur ia langsung menginjak tangan ersan.

"Kau tau bedebah kau hampir saja membuat erlan mati" Ujar erd dingin

"Apa dad mati" Ujar elina.

"Iyaa erlan hampir kehilangan nyawanya" Kata erd sambil menatap ersan sinis.

"Kapan ia sadar dad" Tanya elina.

"Kemungkinan besok kalau tidak hari ini elina" Ujar erd.

"Dad aku ingin ketemu erlan" Ujar elina.

"Ya sudah kita masuk, ayo semua kita masuk, kecuali kau, aku tak mau kau menampakkan dirimu pada erlan" Tegas erd, ersan hanya mengangguk sambil menunduk. Adik adiknya merasa kasihan pada abang nya ini.

Kini mereka semua masuk kedalam, mereka melihat anak mereka dengan tatapan sendu.

"Bangun nak, daddy janji akan mengajak mu jalan jalan dengan mommy mu" Ujar erd. Sontak saja erlan langsung membuka matanya. Membuat semua orang yang disekitar nya terkejut.

"Beneran dad, daddy akan mengajak ku jalan, kapan dad" Jawab erlan dengan antusias.

"Kapan kau sadar erlan"tanya daddy nya.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang