part 32

6.9K 784 72
                                    

Kini hari sudah menjelang pagi, kini erd berserta istrinya pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi anaknya.

Sesampainya di rumah sakit, mereka bergegas keruangan erlan.

"Loh kalian semua disini" Kata mommy.

"Iya" Balas Edward dengan dingin.

Mommy hanya diam ia tau anak nya masih marah terhadap dirinya.

"Kalian sudah makan" Tanya daddy nya.

"Hm" Deheman elmark.

Erd menghela nafas.

"Daddy tau daddy dan mommy salah, tapi bisa kah kalian, bersikap baik terhadap daddy dan mommy" Kata erd dengan sedikit geraman.

Edward terkekeh sinis.

"Kau bodoh atau apa, siapa yang penyebab erlan pergi dari rumah, siapa yang memanjakan jalang itu, siapa yang berani menampar erlan Ha!!!!!" Teriak edward sukses membuat tiga orang itu bungkam.

"Kalian fikir dengan kalian berkata begitu keadaan bisa seperti semula, apakah bisa, otak kalian dimana!! Dengan mudah kalian bilang bersikap baik, dengar sini kalian, erlan dulu sudah sabar menghadapi kalian tetapi apa nihil!!! Tidak ada yang percaya dengan dirinya selain aku dan kedua adikku"

"Kalian hanya sibuk dengan jalang kalian itu, lebih baik kalian keluar dari ruangan ini, ingat adik ku tengah berjuang antara hidup dan mati, tentu kalian tau bukan ini hasil dari perbuatan kalian sendiri, tidak ada gunanya kalian menyesal" Kata Edward dengan menahan amarah.

"Edward dengarin.. "

"Keluar ku bilang!!!!" Teriak Edward mencoba sabar.

Mereka bertiga pun keluar hanya tersisa Edward, Elmars dan elmark.

Sunyi hening sepi, itu yang dirasakan

Edward berjalan mendekati adiknya, ia menahan air mata yang akan keluar.

"Wake up baby, abang akan melindungi mu, dan maaf abang lalai menjaga mu" Kata edward dengan tulus.
________________________
Diluar mommy hanya bisa menangis, erd dan ersan hanya diam.

"Hikss aku gagal erd" Kata Elina

"Jangan menyalahkan dirimu Elina, kau tidak salah, yang salah jalang itu yang mempermainkan keluarga kita"

"Jika saja kita tak terpengaruh dengan rayuan polos nya, erlan tak akan disekap oleh bajingan javier"

Ersan hanya diam, ini murni salah nya, ia yang bersalah orang tua nya juga terkena imbas oleh adik adiknya.

"Maaf kan aku mom dad, seharusnya aku tak membawa jalang itu, maaf kan aku" Kata ersan dengan rasa bersalah.

"Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur" Kata erd.
______________________
Hari berganti hari bulan berganti bulan, erlan belum juga ada tanda tanda akan siuman selama tiga bulan.

Semua keluarga williams mendadak menjadi dingin setelah kejadian kemaren, mereka saling diam dan tak menyapa.

"Permisi"kata dokter tersebut.
Namun naas tak ada yang menjawab, dr Hendrick hanya menghela nafas.

Langsung saja dr Hendrick memeriksa erlan. Dr Hendrick tersenyum kecil.

" Perkembangan erlan cukup baik, mungkin tunggu beberapa minggu dia akan sadar"namun lagi dan lagi tidak digubris sedikit pun

"Berasa ngomong sama batu"batin dr Hendrick.

" Saya permisi " Lagi dan lagi tak digubris.
____________________
Pov erlan

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang