part 38

6.9K 767 198
                                    

"Hay son" Pria paruh baya itu menatap erlan kagum.

"Apa lagi ini" Batin erlan.

Erlan memberikan senyum kikuk nya kepada pria paruh baya itu.

"Kenapa ya om" Tanya erlan.

"Kau mau kemana malam malam begini, apa tidak takut hm di tempat sepi dan gelap seperti ini" Kata pria paruh baya itu dengan lembut.

"Mmm saya mau cari apartemen om, heheh permisi om" Kata erlan sambil berlalu pergi dan menggendong kucing, tapi sebelum itu

"Mending ikut tinggal aja sama saya, saya gak keberatan kok" Kata pria paruh baya itu.

"Gak om makasih" Kata erlan.

"Mau jadi anak saya gak, tenang saja saya gak akan memperlakukan kamu seperti keluarga mu itu" Kata pria paruh baya itu.

Erlan sedikit menegang. Ia langsung menatap wajah pria paruh baya itu, pria paruh baya itu menatap erlan lembut.

"Om tau dari mana" Kata erlan.

Pria paruh baya itu memberi kan senyuman hangat.

"Om sudah lama memantau mu sebelum daddy sialan mu itu" Kata pria paruh baya itu.

"Tunggu maksud om apa" Kata erlan.

"Ada hal yang harus kamu tahu tentang Erd dan tentang keluarga kandung mu" Kata pria paruh baya itu dengan serius.

"Maksudnya apa ya" Kata erlan masih tidak mengerti

Pria paruh baya itu hanya tersenyum sambil mengelus lembut kepala erlan.

"Ikut om pulang yuk, tinggal aja sama om, om gak bakalan nyakitin kamu seperti keluarga Erd sialan itu" Kata pria paruh baya itu.

Erlan berfikir apakah ia harus ikut atau tidak, tapi jika dilihat lihat seperti nya pria paruh baya ini sangat baik.

"Ya udah deh om, erlan ikut om" Kata erlan.

Pria paruh baya itu mengangguk dan langsung menggendong erlan ala koala.

Erlan terkejut lantas memberontak.

"Anjing!! Om pliss jangan digendong erlan maluu" Kata erlan.

"Tidak apa apa tidak ada orang disini son" Kata pria paruh baya itu.

Erlan terdiam, dan benar juga tidak ada orang disini hanya ada dia, pria paruh baya itu dan sepuluh bodyguard.

Mereka kini memasuki mobil pria itu, erlan tersentak kaget ia melupakan sesuatu.

"Om, motor erlan gimana" Tanya erlan.

"Tenang om udah suruh bawahan om bawa motor kamu" Kata pria itu sambil mengelus punggung erlan agar anak itu cepat tidur.

Selama perjalanan erlan hanya tertidur pulas,sedangkan pria paruh baya itu hanya diam sesekali mengecup kepala erlan dengan sayang.

Kini mereka telah sampai di sebuah mansion yang besar dan megah terletak pada ditengah hutan jauh dari keramaian.

Gerbang mansion terbuka dan mobil pun masuk ke pekarangan mansion yang luas.

"Eunghh om udah sampai ya" Kata erlan yang baru bangun tidur"kata erlan sambil mengucek matanya.

"Hm, jangan di gosok son nanti mata mu memerah" Kata pria itu.

"Ayoo kita masuk" Kata pria itu sambil menggendong erlan.

Erlan hanya diam saja sambil melihat sekitaran mansion yang amat luas.

Pintu itu terbuka dan dapat dilihat bahwa ada dua orang yang hampir mirip dengan pria paruh baya itu.

Erlangga PutraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang